Membakar Langit ~ Bab 2754

Bab 2754

 

Oza terdiam sejenak, lalu tertegun.

 

Tetua Agung mencibir. Dia tidak mengenal Oza, tetapi hal tersebut tidak menghentikannya untuk mengetahui tentang reputasi Oza yang suka memanjakan putrinya. Bagaimanapun, Oza telah mencari obat untuk putrinya yang berharga di mana -mana selama bertahun-tahun.

 

Oza telah mengumpulkan banyak kekuasaan dan menghasilkan banyak pendapatan setiap tahun.

 

Baik secara terbuka dan diam-diam, tetapi dia sama sekali tidak memiliki sedikit pun untuk dirinya sendiri. Sebagian besar uangnya dikirim ke tempat-tempat seperti Sekte Dokter Surgawi agar dia dapat membeli semua jenis obat untuk putrinya.

 

Demi putrinya, Oza benar-benar tidak punya batasan. Tetua Agung tidak percaya bahwa Oza bisa menahan godaan pil tulang akar tersebut.

 

Ya, cukup masuk akal untuk menggunakan pil tulang akar Saka untuk menyelesaikan masalah Saka.

 

"Lupakan saja, aku juga nggak akan memaksamu, kita bahas lagi "sahut Oza seraya menghela napas.

 

Namun, Tetua Agung menatapnya dengan saksama seraya berkata, "Tetua Oza! Kamu juga tahu betapa berharganya pil tulang akar ini. Aku sudah tua, aku juga mengandalkan pil ini untuk membantuku menerobos kultivasi dan memperpanjang hidupku!"

 

"Lihatlah pil tulang akar ini. Memangnya yang kuambil pil tulang akar? Yang kuambil itu masa kehidupanku!"

 

Saat berbicara, Tetua Agung tampak dipenuhi dengan kesedihan. Dia kembali berkata, "Aku menawarkan hidupku untuk memintamu melepaskan orang biasa ini, tapi kamu nggak setuju! Tetua Oza, apa hidupku sama sekali nggak berharga di matamu?"

 

Air mata dan isak tangis! Kebaikan dan amarah!

 

Seolah dia bergantung pada pil tulang akar ini untuk bertahan hidup. Faktanya, Tetua Agung masih punya satu lagi di tangannya dan itu akan terus memperpanjang hidupnya!

 

Namun, penampilan ini membuat Oza terdiam. Dia hendak mengatakan sesuatu, tetapi langsung mengurungkan niatnya. Akhirnya, Oza menghela napas sambil berkata, "Lupakan saja, kalau begitu aku... setuju."

 

Sambil berkata demikian, dia mengambil pil tulang akar tersebut.

 

Akhirnya, Tetua Agung tiba-tiba menarik tangannya. Oza tertegun seraya membelalakkan matanya. Dia menyaksikan bajingan tua itu justru membelah pil tulang akar menjadi empat bagian!

 

Kemudian, Tetua Agung mengambil seperempat dan memberikannya kepada Oza.

 

Oza agak terkejut, lalu matanya terbelalak tak percaya. Dia segera menatap Tetua Agung dan bertanya dengan marah, "Apa kamu bercanda?"

 

"Tetua Oza, kamu harusnya tahu nilai dari pil tulang akar ini. Kalau kamu menaruhnya di Sekte Dokter Surgawi, berapa banyak yang akan mereka minta darimu? Aku cuma ingin kamu melepaskan satu orang."

 

Tetua Agung mengerutkan kening sembari berkata, "Pikirkan dari sudut pandang lain. Kalau muridmu bisa mendapatkan seperempat pil tulang akar dengan cara dipukuli, bukankah kamu akan membiarkannya dipukuli setiap hari? Katakan padaku apakah yang aku katakan ini masuk akal?"

 

"Kamu!"

 

Oza sangat marah hingga dia tidak bisa berkata apa-apa.

 

Karena itu sangat masuk akal!

 

"Ini adalah harta yang nggak ternilai..." Tetua Agung secara hati-hati memasukkan sisa pil tulang akar ke dalam tas penyimpanannya. Dia menepuk tas penyimpanannya dengan puas seraya berkata, " Kalau nggak ada yang setara sebagai gantinya, aku nggak akan mengambilnya dengan mudah. Walaupun aku bisa menukarnya, aku cuma bisa menukar setengahnya saja!"

 

Ekspresi wajah Oza menjadi muram. Dia langsung mengerti apa maksud dari pria itu. Tetua Agung masih menginginkan harga yang tinggi!

 

Dia ingin menghajarnya.

 

Namun, sayangnya pil tulang akar berkualitas tinggi semacam ini benar-benar sudah tidak ada stoknya. Jika kehabisan, tidak akan bisa membelinya dengan mudah meskipun sangat membutuhkannya

 

Oza menghela napas, pasrah menerima tekanan itu dan berkata, "Katakan saja apa maumu."

 

Tetua Agung menatapnya sambil tersenyum dan berkata, "Sempurnakan ilmu bela diriku, juga bimbing aku sebulan sekali."

 

Sudut mulut Oza berkedut, dia menggertakkan giginya sambil menyahut, "Baik!"

 

Tetua Agung berpikir sejenak, lalu menambahkan, " Kamu harus berjanji, siapa pun yang berada di bawah pengawasanmu di masa mendatang, mereka nggak boleh membuat masalah dengan Saka lagi! Walaupun dia memukulmu, kamu harus menahan amarahmu!"

 

Tetua Agung merasa sangat puas. Wajar saja jika menggunakan barang dari Saka untuk menyelesaikan masalah Saka, bukan?

 

Ya, dengan pencapaian ini, seharusnya dia bisa mendapatkan dua pil tulang akar lagi dari Saka!

 

Keuntungan dari luar dan dalam ini sangatlah besar!

 

Pipi Oza bergetar, lalu dia menggertakkan giginya, " Baiklah."

 

Tetua Agung merasa puas dan mengeluarkan seperempat pil tulang akar lagi. Dia pun menyahut sambil tersenyum, "Mari bekerja sama!"

 

Oza meminum pil tulang akar tersebut, tetapi dia merasa sangat tertekan hingga darahnya hampir menetes keluar. Dia melotot ke arah Tetua Agung seraya memegang erat pil tulang akar tersebut. Oza menggertakkan giginya sambil membatin, "Aku akan menyelesaikan masalah ini denganmu setelah aku menemukan sumber dayanya, dasar bajingan tua!

 

Bab Lengkap 

Membakar Langit ~ Bab 2754 Membakar Langit ~ Bab 2754 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on July 05, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.