Membakar Langit ~ Bab 2762

Bab 2762

 

Bagaimana mungkin dia tidak marah ketika dipaksa seperti itu oleh seorang murid? Hanya saja dia sedang menahan amarahnya.

 

Namun, saat ini dia hanya ingin memenuhi permintaan Jack dan menemui dokter sakti itu sebelum melakukan hal lainnya!

 

Melihat situasi ini, Jack tersenyum tipis dan berkata kepada Logan, "Leluhur, apa kamu sudah melihatnya? Inilah gunanya bersikap keras!"

 

"Bersikap keras apa? Jelas-jelas kamu mengandalkan pil tulang akar... " jawab Logan.

 

Logan tersenyum pahit.

 

Jack tidak peduli, lalu dia berjalan ke dalam Formasi Teleportasi. Dirinya memang mengandalkan pil tulang akar, tetapi itu berasal dari saudaranya.

 

Saudaranya terlalu banyak yang harus disombongkan, jadi apa salahnya jika dia membantu saudaranya sendiri untuk bersikap sombong? Tidak ada yang salah dengan itu!

 

Pada saat yang bersamaan.

 

Di Kedutaan Prastya.

 

"Ini adalah putri dari keluarga kekaisaran, namanya Novea. Hehe, meskipun dia sedang terpuruk, dia tetaplah seorang putri. Bagaimana menurutmu, Kak Roven?"

 

Adelia memperkenalkannya sambil tersenyum senang.

 

Namun, saat ini Roven justru tidak melihat Novea, melainkan sedang melihat seorang wanita bertopeng di sebelahnya. Meskipun wanita itu memakai topeng, bentuk tubuh dan temperamennya jauh lebih unggul daripada Novea, terutama aura kepahlawanan di antara kedua alisnya. yang membawa aura superioritas yang mulia, sehingga membuat orang ingin menaklukkannya!

 

Sayangnya, meskipun dia ingin melakukannya, orang ini bukan dari Negara Elang, melainkan dewi dari Prastya. Dia bisa mendapatkan apa pun yang dia inginkan dari orang-orang negaranya sendiri, tetapi tidak dengan warga Prastya ...

 

Meskipun dia merasa agak disayangkan, untungnya dia masih memiliki Novea yang bisa membantunya.

 

"Hehe, aku nggak pernah menyangka kalau suatu hari aku bisa bermain dengan seorang Putri dari Negara Elang!" ujar Roven.

 

Roven menatap Novea dengan penuh minat. Putri cantik itu berlutut di sana dengan pakaian tradisional yang sopan. Setelah didandani, día terlihat sangat cantik, tetapi tatapan matanya penuh dengan kecemasan dan ketakutan, yang membuatnya makin ingin menghancurkannya!

 

Seketika hatinya menjadi makin panas!

 

"Asalkan Kak Roven merasa puas," ujar Adelia sambil tersenyum.

 

Mereka berdua bersikap seolah-olah tidak ada orang lain di sekitar dan seolah-olah Novea hanya sebuah barang, yang membuat Novea makin gugup dan takut.

 

Namun, tiba-tiba Wafa berkata, "Kalian berdua, aku sudah mengatakan bahwa Novea adalah orang yang disukai oleh tamu terhormatku. Apa kalian benar -benar bisa menanggung akibat dari mempermainkannya?"

 

"Akibat?"

 

Adelia tertawa terbahak-bahak dan berkata, " Apakah tamu terhormatmu adalah warga Negara Elang?"

 

"Ya," jawab Wafa sambil menganggukkan kepalanya.

 

Ekspresi Adelia tampak makin tak acuh dan dia berkata, "Kalau begitu nggak masalah. Kak Roven adalah murid dari Sekte Furi dan murid utama tetua Oza! Bagaimana mungkin seorang warga Negara Elang berani berurusan dengannya?"

 

Oza tersenyum tenang dan tidak peduli. 4

 

Melihat keduanya begitu percaya diri, Wafa tersenyum dan berkata, "Hebat sekali."

 

"Tentu saja! Dibandingkan dengan tamu terhormat kamu, siapa yang lebih penting?"

 

Adelia tersenyum sambil bertanya.

 

Wafa berpikir sejenak, menatap Oza yang terlihat begitu angkuh, lalu dia tersenyum tipis dan berkata, "Kak Oza lebih penting. Aku pasti akan berpihak kepada Kak Oza!"

 

"Itu sudah betul," kata Adelia.

 

Adelia tersenyum, lalu berdiri dan tiba-tiba menatap Novea, dan berkata dengan dingin, "Kamu harus melayani Kak Roven dengan baik. Jika kamu nggak menghormati Kak Roven, kamu tahu apa akibatnya."

 

Saat ini Novea merasakan keputusasaan. Tepat ketika dia tidak tahu harus berbuat apa, Roven kini sudah tidak sabar lagi. Dia mengulurkan tangannya ke arahnya dan berkata sambil tersenyum, "Yang Mulia, tanganmu kecil sekali."

 

"Meskipun tanganmu kecil, tapi seharusnya ... kamu pandai memegang barang, 'kan?" lanjut Roven.

 

Mendengar perkataan itu, Adelia tidak bisa berkata-kata. Ketika ia ingin pergi, kini Novea tiba-tiba ditarik oleh wafa. Dia menatap mereka berdua, sedikit tersenyum dan berkata, "Kak Roven, tunggu sebentar, aku akan mendandaninya lagi, kamu bisa menikmatinya setelah itu."

 

Bab Lengkap 

Membakar Langit ~ Bab 2762 Membakar Langit ~ Bab 2762 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on July 08, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.