Membakar Langit ~ Bab 2763

Bab 2763

 

Tepat ketika Roven merasa tidak senang, Wafa tersenyum dan berkata, "Novea nggak begitu berpengalaman dalam teknik bercinta. Aku akan meminta pembantuku untuk mengajarinya."

 

Kini Roven hanya tersenyum dan melambaikan tangannya untuk membiarkan mereka pergi.

 

"Warga Prastya masih sangat perhatian dalam hal percintaan antara pria dan wanita."

 

Roven menyesap tehnya, menatap Adelia dengan penuh arti. "Aku dengar Prastya telah melakukan banyak penelitian tentang teknik bercinta. Kamu melakukan hal yang benar karena telah mengirim Novea ke sini. Aku rasa tekniknya juga sudah mencapai tingkat sempurna, 'kan?"

 

Ekspresi Adelia tiba-tiba menjadi marah. Jika pria lain yang mengatakan hal yang begitu kotor kepadanya, dia pasti tidak akan menoleransinya, tetapi pria ini ...

 

Dia menarik napas dalam-dalam dan hanya bisa menoleransinya dengan sabar.

 

Pada saat ini, di sisi lain.

 

Novea mengikuti Wafa dengan ke kamar sebelah dengan perasaan hati yang tidak tenang. Dia berkata dengan wajah pucat, "Bukankah kamu sudah berjanji dengan Saka akan melindungiku? Kalau kamu membiarkanku begitu saja, Saka nggak akan memaafkanmu!"

 

Pada saat ini, Wafa sedang mengamatinya.

 

Tatapan itu membuat Novea sangat tidak nyaman. Dia merasa Wafa sama sekali tidak memperlakukannya seperti manusia, melainkan seperti sedang mengamati sebuah barang.

 

Seketika Wafa tersenyum tipis dan berkata, "Dari

 

awal kamu memang diperlakukan seperti sebuah hadiah yang akan diberikan kepada siapa saja. Nasibmu di masa depan ditakdirkan untuk sengsara, tetapi pertemuan dengan Saka justru mengubah takdirmu menjadi baik. Memang benar bahwa kemalangan sering kali mendatangkan berkah."

 

Novea agak tertegun. Dia tidak mengerti apa maksudnya.

 

Wafa tiba-tiba mendongak dan tersenyum. "Aku sudah menyelamatkan dia untukmu."

 

Seketika terdengar suara tawa yang sangat familiar bagi Novea. "Terima kasih banyak."

 

Dia terkejut dan menoleh, lalu dia melihat Saka berjalan masuk dari pintu sambil tersenyum, "Yang Mulia, kita bertemu lagi."

 

"Sa..."

 

Ketika Novea hendak berseru, dia tiba-tiba teringat bahwa ada seseorang di sebelah. Dia segera menutup mulutnya dan menatap Saka di depannya dengan ekspresi terkejut di wajahnya!

 

"Kamu, kenapa kamu ada di sini!" katanya dengan suara rendah.

 

Lagi pula, mereka berada di koridor dan hanya dipisahkan oleh dinding dari orang Roven yang ada di ruangan sebelah.

 

"Tentu saja Yang Mulia Dewi yang memberitahuku. Aku nggak sangka bahwa Roven berani melakukan hal seperti itu kepadamu... " ujar Saka.

 

Saka melihat ke arah ruangan itu sambil tersenyum tak acuh.

 

"Mereka sedang berdiskusi bagaimana cara menghadapimu. Mereka mengatakan bahwa seseorang dari Sekte Furia akan datang ke dunia bawah! Segera bawa aku pergi!"

 

Novea berkata dengan cemas.

 

"Sekte Furia? Mereka sudah mengirim orang ke sini, " ujar saka.

 

Saka mencibir.

 

"Apa?"

 

Novea terkejut, tetapi ketika dia melihat Saka tidak terluka dan hendak bertanya, Saka tiba-tiba melihat ke dalam ruangan dan mencibir, "Berani menyentuh wanitaku, sungguh cari mati... "

 

Namun, tepat ketika dia menunjukkan niat membunuh dan hendak melenyapkan kedua masalah itu sekaligus, Wafa tiba-tiba berkata, " Kamu nggak boleh bertindak di tempatku. Kedua orang ini nggak boleh mati di sini."

 

Saka menatap ekspresi tekadnya, dia tersenyum dan berkata, "Aku mengerti."

 

Wafa tersenyum tipis dan berkata, "Terima kasih atas pengertianmu, Kak Saka."

 

Setelah selesai berbicara, dia melirik mereka berdua, seolah-olah tahu apa yang akan dilakukan oleh Saka. Lalu dia tiba-tiba berkata, "Kak Saka, aku menyarankanmu untuk tetap bersikap rendah hati akhir-akhir ini dan jangan lagi berurusan dengan Roven, karena gurunya juga bukanlah seseorang yang bisa diganggu dengan mudah."

 

Setelah itu dia pergi.

 

Di dalam kamar hanya tersisa Saka dan Novea.

 

Novea langsung terlihat khawatir dan berkata, "Kak Saka, Roven bukanlah orang yang bisa dilawan dengan mudah. Kita nggak tahu apa rencananya, jadi kamu harus mempersiapkannya sesegera mungkin... "

 

Namun, setelah selesai berbicara...

 

Bab Lengkap 

Membakar Langit ~ Bab 2763 Membakar Langit ~ Bab 2763 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on July 08, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.