Bab 2783
Saat ini, Saka berjalan menuju kamar.
Dia langsung membuka pintu, tetapi melihat Adelia sedang berada di dalam kamar
dan berlutut membelakanginya. Wanita itu memakai gaun sutra merah tipis yang
menempel di kulitnya dan memperlihatkan lekuk tubuhnya. Bentuk tubuhnya melekuk
sempurna seperti buah labu.
Suara Saka berubah, lalu bertanya
dengan nada yang anggun dan rendah hati, "Boleh masuk?"
"Tentu saja. Silakan
masuk."
Adelia yang berada dalam ruangan agak
gemetar. Dia hendak berbalik untuk melihat wajah yang sebenarnya dari sosok
penting ini.
Pada akhirnya, aura yang sangat kuat
tiba-tiba melonjak dan menyebabkan darahnya langsung membeku. Adelia tidak
mampu berbalik dan tubuhnya hanya mematung di tempatnya.
Saat kekuatan Saka melonjak, Adelia
yang dulunya bisa bertarung dengannya, tidak memiliki kemampuan untuk melawan
kembali.
"Aku datang untuk bekerja sama
denganmu, apa maksudmu!"
Adelia tiba-tiba bingung dan
berteriak dengan marah.
Saka menutup pintu di belakangnya
seraya mengagumi sosok Adelia dengan santai. Dia kembali berkata sambil
tersenyum tipis, "Putri, jangan salah paham, aku nggak menargetkanmu.
Hanya saja, aku sangat pemalu dan nggak suka ada di depan untuk pertama
kalinya. Aku harap kamu paham."
Adelia tiba-tiba merasa malu dan
kesal. Pria itu sudah melakukan hal seperti "itu" dan dia masih punya
rasa malu?
Adelia bahkan sudah tidak punya malu
sama sekali!
"Aku di sini untuk membicarakan
kerja sama denganmu. Apa kamu nggak punya sedikit rasa tulus?"
Wanita itu menarik napas dalam dalam,
dadanya yang menjulang naik turun perlahan. Dia menekan emosinya seraya
bertanya dengan suara yang dalarn.
"Kita masih bisa mengobrol
dengan cara seperti ini."
Saka melangkah, lalu jari-jarinya
mengusap lembut wajah Adelia. Lalu, dia berkata sambil tersenyum lembut,
"Kamu akan melihat penampilanku begitu aku selesai dengan urusanku."
"Kenapa aku harus percaya
padamu? Kamu bahkan belum pernah aku temui? Aku juga nggak tahu siapa
dirimu!"
Adelia menahan rasa tidak nyaman di
wajahnya seraya berteriak dengan suara dingin, "Kamu boleh menggunakan
kekerasan, tapi kalau Putra Mahkota nggak menerima panggilan teleponku untuk
melaporkan situasinya tetap aman, dia bisa... "
Sambil berbicara demikian, Adelia
menggenggam erat ponsel di tangannya.
Begitu dia selesai berbicara,
wajahnya tiba-tiba membeku.
Karena pada saat itu, sebuah liontin
giok dilemparkan di depannya.
Mata Adelia tiba-tiba membelalak
seraya menatap liontin giok itu.
Terdapat pola aneh yang terukir pada
liontin giok tersebut. Ukiran itu tentu saja tidak dikenali oleh Adelia, tetapi
dia mengenali ciri liontin giok itu.
Itu adalah batu giok roh kualitas
terbaik!
Bahkan sebagai seorang Putri, Adelia
tidak memiliki batu giok roh kualitas terbaik seperti ini. Batu giok itu hanya
milik tokoh-tokoh besar di dunia roh dan harganya tak ternilai. Batu giok roh
kualitas terbaik ini bahkan bisa membuat seorang Kaisar tergerak, jika berada
di dunia fana.
Saat berikutnya, suara samar
terdengar di telinga Adelia dan membuat kedua matanya langsung terbelalak.
"Aku nggak punya kebiasaan
mendapatkan sesuatu secara cuma-cuma. Batu giok roh kualitas terbaik ini adalah
hadiah untukmu."
Hanya satu kalimat saja, tetapi
membuat napas Adelia tiba-tiba menjadi berat.
Batu giok roh kualitas terbaik
dianggap hanya benda biasa di mata pria itu. Dia bahkan bisa memberikannya
kepada orang lain hanya untuk bisa tidur dengan seorang wanita?
Bahkan para Tetua Sekte Tersembunyi
juga tidak akan melakukan hal seperti ini, bukan?
Arogan sekali pria ini!
"Terima... terima kasih banyak..."
Adelia berusaha keras untuk tetap
normal seraya berkata dengan suara datar, "Tapi aku nggak datang untuk
bekerja sama denganmu karena ini semua. Yang paling utama, aku sangat ingin
membunuh Saka."
"Aku tahu."
Saka tersenyum sambil menjawab dengan
acuh tak acuh, "Mengenai Saka, aku pernah mendengar tentangnya. Dia
tampan, anggun dan berbakat. Tapi dalam hal kultivasi, dia bahkan bukan Raja
Ilahi ... "
Mengapa kamu justru memujinya di
sini?
Adelia makin merasa ada yang aneh
saat mendengarkannya, tetapi dia tidak punya waktu untuk memperhatikan
detailnya. Lalu, dia menjawab, "Ada seorang Raja Ilahi di belakang Saka.
Hari ini, dia juga mendapat dukungan dari Oza, kamu..."
Dalam hati Adelia merasa agak gugup
dan penuh harap. Pria di belakangnya memberinya perasaan misterius dan sangat
kuat. Saat ini, Adelia merasa jauh lebih yakin, tetapi dia juga bertanya-tanya
seberapa kuatnya pria ini.
No comments: