Membakar Langit ~ Bab 2784

Bab 2784

 

Pada saat ini, Saka memutar matanya sambil memukul tas penyimpanannya. Tiba-tiba, sebuah kepala berlumuran darah terlempar di hadapan Adelia.

 

Adelia terkejut saat menatap kepala itu. Sesaat kemudian matanya langsung terbelalak tidak percaya.

 

Ini adalah kepala milik Roven!

 

Saka berkata dengan nada lembut dan elegan, "Aku mendengar dari Novea kalau dulu Roven pernah bersikap kasar padamu. Karena itu, ini adalah hadiah pertemuan untukmu."

 

Tiba-tiba, mata Adelia terbelalak. Dia menatap kepala itu dengan tatapan tidak percaya.

 

Roven adalah murid tertua Oza. Dia akan dipromosikan oleh Oza ke posisi Tetua pewaris bela diri ke depannya. Bagaimana bisa dia justru dibunuh oleh pria penting ini?

 

"Kamu sungguhan membunuhnya? Bukankah dia pergi meminta maaf pada Saka? Bagaimana mungkin kamu... " tanya Adelia dengan wajah pucat pasi.

 

Saka tertawa seraya menyahut dengan tenang, " Saka nggak berani membunuhnya, jadi aku membunuhnya begitu saja. Ada pertanyaan?"

 

Paras cantik Adelia tiba-tiba berubah menjadi lebih pucat.

 

Oza menyuruh Roven untuk meminta maaf. Hal itu sudah cukup menunjukkan kesopanan pada Saka. Jika Saka masih ingin membunuh Roven, maka akan menjadi sikap yang tidak tahu terima kasih.

 

Tampaknya Roven benar-benar dibunuh oleh sosok pria penting yang misterius ini.

 

"Oza nggak menyalahkanmu?" tanya Adelia seraya menelan ludahnya berat.

 

Saka tersenyum tipis seraya menjawab, "Aku langsung membunuhnya di hadapannya. Dia bahkan berterima kasih padaku karena sudah memberi muridnya pelajaran. Apa kamu masih punya pertanyaan?"

 

Mendominasi sekali?

 

Adelia menghirup udara dingin.

 

"Kalau begitu aku..."

 

Saat ini, Adelia tiba-tiba merasa dipenuhi dengan harapan. Tampaknya, dia sudah membuat pilihan yang tepat dengan mencari sosok penting ini.

 

Pada akhirnya saat ini, ponsel Saka berdering dan mengusik Adelia.

 

"Tunggu sebentar, aku akan mengangkat panggilan teleponnya dulu."

 

Saka mengeluarkan ponselnya dan melihat bahwa itu adalah panggilan dari Jack. Dia mengangkatnya dan segera bertanya, "Ada apa?"

 

"Ada pesan dari Oza. Dia menguji sikap Kepala Sekte. Kepala Sekte menyatakan dengan jelas kalau Keluarga Kerajaan Negara Elang merupakan keputusan bersama yang dibuat oleh delapan sekte utama. Hal ini nggak bisa diubah!"

 

"Untuk mencegah delapan sekte besar ikut campur, kita perlu menghancurkan susunan teleportasi yang menghubungkan dunia fana dengan dunia roh!"

 

Saka menyahut dengan tenang, "Apa yang bisa dia lakukan?"

 

"Inti dari susunan teleportasi terbuat dari batu giok roh kualitas terbaik. Hanya dengan menggunakan batu giok roh kualitas terbaik untuk mengimbanginya, maka susunan teleportasi nggak dapat membawa terlalu banyak kekuatan spiritual dan nggak bisa menahan dampak dari energi spiritual. Dengan begitu, susunan teleportasi bisa dihancurkan!"

 

"Kita perlu mengumpulkan setidaknya dua puluh batu giok roh kualitas terbaik untuk menghancurkan berbagai susunan teleportasi di Kota Sentana. Oza bisa mengumpulkan tiga, untuk sisanya ... dia berniat mengadakan lelang untuk mengumpulkan batu giok roh kualitas terbaik sebanyak mungkin," jelas Jack dengan suara yang dalam.

 

"Lelang? Dasar si Tua mata duitan ini ... "

 

Saka tersenyum dan langsung menyahut, "Boleh."

 

"Selain itu ... "

 

Pada saat ini, Jack berkata dengan nada yang agak aneh, "Dia bilang kalau lelangnya diadakan, Ardion pasti akan bersaing. Saat itu, kamu bisa menyúruhnya untuk membayar dengan menggunakan tubuh Adelia, untuk mengguncang moral Ardion..."

 

Aku rasa ini tidak perlu?

 

Saka melirik Adelia yang ada di depannya, lalu tiba-tiba wajahnya berubah serius sambil menjawab dengan keras, "Katakan pada Oza, mulai sekarang, nggak ada seorang pun yang boleh menyentuh Adelia!"

 

"Apa?" sahut Jack masih agak bingung.

 

Saka sudah menutup panggilan teleponnya.

 

Lalu, dia menatap Adelia seraya berkata sambil tersenyum, "Si Tua Oza itu benar-benar ingin menyerahkanmu padaku untuk menjilatku. Haha, sungguh konyol."

 

Pria tua mata duitan ini!

 

Mata Adelia tiba-tiba membelalak dan wajahnya menunjukkan amarah. Apakah Oza benar-benar memperlakukannya sebagai hadiah?

 

Untungnya, Adeli menawarkan dirinya sendiri secara sukarela. Jika dikirim kemari oleh Oza, situasinya akan sangat berbeda.

 

"Terima kasih karena sudah memperlakukanku dengan baik."

 

Adelia benar-benar yakin dan menjawab dengan penuh semangat, "Kalau begitu aku akan menelepon Putra Mahkota!"

 

Pada saat yang sama.

 

Di sisi lain, di Istana Putra Mahkota, di sebuah ruang belajar.

 

"Rencanamu mengorbankan dirimu sendiri? Cepat kembali! Dasar brengsek! Dia itu cuma bajingan! Keluarga kerajaanku nggak membutuhkan bantuan dari bajingan bejat seperti dia!"

 

Ardion berteriak di balik panggilan telepon. Ketika Adelia baru saja mengatakan di telepon bahwa dia bersedia mengorbankan dirinya untuk memenangkan hati seorang ahli, mentalitas Ardion langsung meledak.

 

Bagaimana mungkin dirinya, sang Putra Mahkota Negara Elang bisa jatuh sampai ke titik ini? Dia bahkan membutuhkan bibinya untuk mengorbankan dirinya sendiri!

 

Pada akhirnya, Adelia menceritakan semua yang baru saja disaksikannya melalui panggilan telepon tersebut.

 

Lalu, Adelia mendesah pelan seraya berkata dengan nada serius, "Putra Mahkota, sekarang bukan saatnya untuk memedulikan harga diri. Saat ini, menyingkirkan Saka adalah hal yang terpenting!

 

Kita sudah beruntung karena dia bersedia membantu kita cuma demi seorang wanita sepertiku.

 

"Aku sama sekali nggak keberatan. Kenapa kamu justru merasa keberatan?"

 

Bab Lengkap 

Membakar Langit ~ Bab 2784 Membakar Langit ~ Bab 2784 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on July 12, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.