An Understated Dominance ~ Bab 2637

Bab 2637

Tak seorang pun menyangka Piranha Abyssal bisa memiliki kekuatan dahsyat seperti itu di bawah komando Raja Piranha. Dengan satu serangan serudukan, mereka telah membelah dua kapal pengawal sepanjang 18 meter, sungguh di luar logika.

 

 

Ini telah berevolusi lebih dari sekadar kawanan ikan menjadi sesuatu yang lebih mirip makhluk laut iblis. Meskipun Piranha Abyssal biasa saja sudah menakutkan, monster-monster yang berevolusi ini tidak hanya lebih besar dan lebih buas, tetapi juga hampir mustahil untuk dibunuh.

 

Meskipun kapal dilengkapi dengan segala senjata yang bisa dibayangkan, awak kapal masih kewalahan saat menghadapi ribuan piranha ini.

 

 

Angin laut menerpa jubah perang Tristan yang bersulam ular hitam, mengangkatnya sedikit hingga pedang bertahtakan permata terselip di pinggangnya. Matanya terpaku pada kapal pengawal yang telah terbelah dua, menyaksikan api berkobar di deknya sebelum air gelap menelannya bulat-bulat.

 

"Berikan perintah padaku!" perintahnya.

 

Ia menghunus pedangnya dan mengarahkannya ke arah gerombolan itu. Bajanya berkilau di bawah cahaya lentera perunggu.

 

“Arahkan meriam sisi kiri ke gugusan terpadat sementara para prajurit sisi kanan membentuk formasi perisai dan menutup setiap celah di dek.”

 

 

Meriam meletus dengan ledakan dahsyat, mengirimkan tembakan besi yang menggores permukaan laut hingga membentuk bekas putih. Ikan-ikan yang tercabik berjatuhan bagai hujan es. Namun, gerombolan piranha itu bergerak dengan koordinasi yang luar biasa, menyelinap melalui celah-celah tembakan meriam seolah digerakkan oleh satu pikiran.

 

Retakan di buritan kapal semakin melebar, memungkinkan puluhan piranha abu-abu keperakan berhamburan ke dek yang miring. Gigi mereka menggesek papan dengan paduan suara melengking yang membuat setiap prajurit merinding.

 

“Yang Mulia, formasi perisai di sudut tenggara runtuh!” teriak kapten Zondell Wright.

 

Lengan kirinya telah hancur berkeping-keping, namun dia masih menggenggam perisainya erat-erat.

 

Tristan melompati tiang yang retak. Aura pedangnya melesat membentuk garis-garis perak, membelah tiga piranha sebelum mereka mencapai Zondell. Darah hijau tua menyembur ke seluruh wajahnya, kental dengan bau busuk yang tajam.

 

 

“Pakai minyak tanah.” Dia menendang bangkai ikan yang menggeliat dan berteriak, “Siramkan ke rel!”

 

 

Para prajurit bergegas mengangkat tong-tong kayu. Cairan merah mengalir di sisi-sisi kapal hingga berkilauan biru samar tertiup angin laut.

 

Ketika Tristan menjentikkan jarinya, percikan api menyambar. Api melesat di sepanjang jejak minyak tanah, membentuk dinding api di sekeliling kapal.

 

Teriakan melengking terdengar dari kawanan ikan yang terbakar saat ikan-ikan piranha yang hangus meronta-ronta dalam badai api, meskipun beberapa berhasil lolos dari kobaran api dan menghantamkan tubuh mereka yang terbakar ke dek.

 

Tiba-tiba, Raja Piranha melompat dari ombak dan tubuhnya yang setinggi 9 meter jatuh menghantam haluan dalam gelombang air hitam. Haluan kapal yang penuh hiasan itu hancur berkeping-keping, sementara tiga prajurit yang tak sempat menghindar tersapu ekornya dan jatuh ke sekolah di bawahnya.

 

“Ia takut api!” Tristan memperhatikan bagaimana pupil biru tua Raja Piranha mengecil saat ia melompati dinding api.

 

Setelah menebas gerombolan yang melilit rantai jangkar, dia berteriak, "Lemparkan semua lentera dan obor ke haluan."

 

Puluhan lampu perunggu melengkung di udara menuju haluan. Api mereka berputar-putar tertiup angin bagai roda emas, menerangi siluet Raja Piranha dengan cukup jelas hingga menampakkan bercak putih mencolok di perutnya yang tanpa sisik.

 

Memanfaatkan kesempatan itu, Tristan mengambil sekantong bahan peledak dari dek. Sekringnya mendesis di telapak tangannya saat ia memerintahkan, "Zondell, bawa sepuluh prajurit maut dan serang bersamaku!"

 

 

Sepuluh sosok berlari cepat melintasi papan-papan yang bergoyang. Energi gabungan mereka membentuk perisai di atas kepala untuk menghalau hujan piranha.

 

Bab Lengkap

An Understated Dominance ~ Bab 2637 An Understated Dominance ~ Bab 2637 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on September 13, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.