Bab 3024
Semua orang menatap Adriel dengan
tatapan ragu dan terkejut. Sikap Adriel ini membuat mereka merasa agak gelisah
dan takut.
Namun, tidak lama kemudian, seseorang
yang berwajah muram mulai mencibir sambil berkata, " Mulai membunuh?
Kenapa sebelumnya kamu nggak membunuh kami semua saja? Apa kamu nggak mau
melakukannya?"
Saat berikutnya, cahaya pedang
melesat cepat dan membuat orang-orang itu tidak sempat bereaksi.
Kepala pria itu langsung terpenggal
dan menimbulan semburan darah.
Adriel tersenyum seraya menyahut,
"Ya, aku nggak mau."
Wush!
Tiba-tiba terdengar suara angin yang
menderu di udara, Adriel langsung menyerbu ke depan. Dalam sekejap, dia berubah
menjadi cahaya keemasan.
Kecepatannya begitu cepat sehingga
membuat pandangan semua orang menjadi kabur.
Semua orang tercengang. Kali ini,
serangan Adriel jauh lebih cepat dari sebelumnya. Seolah kekuatannya tiba-tiba
meningkat secara pesat.
"Jangan takut! Aku sedang
menunggu pasukan bantuan!"
"Kepung!"
Semua orang terkejut, tetapi saat
menyadari bahwa mereka kalah dalam hal jumlah, mereka pun segera mengepung
Adriel sambil berteriak dengan keras.
Beberapa sosok bayangan mulai muncul
dari segala penjuru, membuat Adriel tidak punya ruang untuk menghindar.
Namun, Adriel tidak membutuhkan
ruang. Dia langsung menyerbu dengan dahsyat bagai meteor emas dengan kekuatan
tak tertandingi.
Seiring dengan jalan yang Adriel
lewati, langsung membuat tubuh manusia hancur berkeping-keping. Adriel membuka
jalan berdarah, meninggalkan langit yang penuh dengan anggota tubuh dan lengan
yang bertebaran di belakangnya.
Semua orang sontak terkejut. Kekuatan
macam apa ini? Mengapa kekuatan bertarungnya tiba-tiba meningkat pesat?
Tiba-tiba ada suara yang berteriak
dengan nada penuh ketakutan, "Di tubuhnya! Di tubuhnya!"
Dalam sekejap, semua orang melihat
simbol hitam dan merah yang muncul di permukaan tubuh Adriel. Benar saja, bahwa
sebelumnya Adriel belum pernah menggunakan Teknik Penerobos Surgawi dan hanya
bermain-main dengan mereka.
Pada saat ini, Adriel mengerahkan
kekuatannya sepenuhnya. Ke mana pun jalan yang dia lewati, suara teriakan
langsung terdengar dan memekakkan telinga. Tubuh beberapa orang hancur
berkeping keping, ada yang langsung lenyap dan beberapa dari mereka juga
langsung berubah menjadi bola kabut berdarah.
"Dasar orang orang nggak
berguna, memangnya kalian punya hak untuk menghalangiku?"
Pada saat ini, tubuh Adriel
berlumuran darah dan semburat cahaya keemasan menyeruak dari tubuhnya. Dia
tampak menonjol di tengah sekumpulan orang, bagaikan cahaya surgawi yang tiada
tara dan menerobos langit.
"Bunuh!"
Adriel melesat dengan cepat,
berteriak hingga mengguncang langit, memancarkan cahaya keemasan, diiringi
dengan kekuatannya yang mengerikan. Pedang setengah jadi di tangannya melesat
bagaikan sabit emas, sangat ganas. Ke mana pun Adriel melintas, dia memenggal
banyak kepala seolah sedang menebas rumput.
"Ah!"
"Apa-apaan ini!"
"Dia pernah melakukan perang
besar dengan Reagan. Kenapa dia nggak terluka?"
Sekelompok orang-orang tersebut terus
berteriak, dengan tatapan penuh ketakutan di mata mereka. Meskipun mereka
menang dalam hal jumlah, mereka tetap tidak sebanding dengan musuh. Beberapa
dari mereka mulai berpikiran untuk menyerah, lingkaran kepungan itu juga mulai
hancur perlahan.
"Siapa yang menyuruh kalian
mundur?"
Adriel berteriak keras, lalu menyerbu
bagaikan kilat emas. Dia menerus menebas dengan pedang setengah jadi di
tangannya. Puluhan orang langsung tewas setiap kali Adriel mengerahkan
serangannya. Dalam sekejap, seluruh pasukan pengepungan yang berjumlah ribuan
orang itu mulai menyebar, hancur berkeping keping dan terus melarikan diri ke
luar.
Adriel tidak mengejar mereka. Dia
hanya berdiri membawa pedangnya yang digenggam dengan posisi tegak, helaian
rambutnya berkibar tertiup angin. Di depannya, kerumunan orang yang padat itu
mulai berteriak ketakutan dan berlarian ke segala arah, hanya meninggalkan
bayangan punggung mereka.
Namun, pada saat melarikan diri,
masih terdengar suara ledakan amarah yang membuncah.
"Adriel, jangan pikir nggak akan
ada yang bisa menghentikanmu! Kalau kamu berani membunuh kami, para Kaisar akan
datang untuk membunuhmu!
"Begitu Kaisar tiba, kamu akan
langsung mati!"
Semua orang mundur dengan panik. Saat
ini, tidak ada gunanya bertarung. Hanya Kaisar sendiri yang bisa membunuh
Adriel. Saat mereka berlari sambil terus mengumpat, mereka tiba-tiba
tercengang. Hal ini karena secara tiba-tiba mereka melihat Adriel sedang
berdiri di hadapan mereka.
"Cepat sekali..."
"Lanjutkan!"
Mata semua orang merah. Mereka siap
bertarung sampai mati untuk menyerbu keluar. Bagaimanapun Adriel hanya seorang
diri saja.
Namun, Adriel tidak berniat mengambil
tindakan lagi. Dia hanya menatap mereka dengan tenang, tiba -tiba mengangkat
tangannya ke langit sambil bergumam, "Ganti langit "
Langit di atas secara tiba-tiba
ditutupi oleh awan gelap dan kilatan petir
"Ubah bumi!"
Begitu selesai bicara, tanah
tiba-tiba bergemuruh dan terbelah, membentuk retakan besar. Aliran magma tak
berujung sontak menyembur keluar.
Di antara langit dan bumi, langit
berubah warna, daratan retak, segalanya tampak seperti gambaran kiamat!
No comments: