Membakar Langit ~ Bab 3016

Bab 3016

 

Pftt.

 

Luke memuntahkan seteguk darah. Dia menatap Tetua Kelima dengan tak percaya dan berkata, " Kenapa ... Kalau persyaratannya belum cukup, masih bisa dinegosiasikan. Kenapa kamu... "

 

Tetua Kelima menatapnya dengan tatapan dingin dan berkata, "Dulu, aku pernah bekerja sama dengan Tetua Keempat, tapi apa kamu benar-benar mengira aku adalah orang yang mencari keuntungan?"

 

Bukankah begitu?

 

Luke menatapnya dengan ekspresi bingung.

 

"Kuberi tahu, ya. Mulai hari ini, aku sudah berubah! Keuntungannya hanya sementara, tapi menggulingkan tirani dan menegakkan keadilan adalah prestasi yang akan bertahan selama beberapa generasi! Selama sisa hidupku, aku akan mengikuti Adriel, menyalakan obor, menggulingkan keluarga kerajaan, dan menegakkan keadilan!" ujar Tetua Kelima dengan semangat membara dan sikap penuh integritas!

 

Luke menatapnya dengan tatapan tak percaya, seolah sedang menatap orang asing. Dia bahkan sempat berpikir, apakah Tetua Kelima telah dirasuki roh jahat?

 

Apa dia gila? Tidak ada seorang pun di sini, dia berpura-pura untuk siapa?

 

"Kembalilah dan katakan kepada Tetua Keempat kalau aku nggak akan pernah bekerja sama dengannya lagi. Kalau dia punya nyali, datanglah dan bantai garis keturunan Poros Surgawi-ku!"

 

Sambil berkata demikian, Tetua Kelima meludahi Luke, lalu berkata dengan nada menghina, "Kamu kira aku ini apa? Dulu aku dididik langsung oleh Tabib Agung! Mana mungkin aku jadi orang yang cuma kejar keuntungan?"

 

Setelah berkata demikian, dia menyambar tas penyimpanan milik orang itu, lalu berdiri dan terbang menjauh, menghilang di cakrawala.

 

Tinggallah Luke sendirian, yang tergeletak di tanah. Tatapannya dipenuhi dengan kebingungan dan amarah.

 

"Pemberontakan! Ini benar-benar pemberontakan!"

 

Tiba-tiba, dia berteriak marah.

 

Garis keturunan Bintang Lima dan Poros Surgawi memprovokasi otoritas Tetua Keempat secara terang -terangan!

 

Tatapan matanya dipenuhi dengan niat membunuh yang begitu kuat, tetapi dia segera menenangkan diri dan mulai berpikir keras.

 

Gila memang kalau Tetua Ketujuh mau membantu Adriel, tetapi kenapa Tetua Kelima juga jadi gila?

 

Persetan dengan keadilan omong kosong itu. Dia mungkin percaya bahwa Tetua Kelima dapat menegakkan keadilan saat dia masih muda, tetapi sekarang? Daripada percaya kalau Tetua Kelima adalah orang saleh, lebih baik percaya kalau Tetua Kelima masih suci!

 

Keuntungan!

 

Sambil berpikir, dia mengerutkan kening.

 

Apa keuntungan yang diterima Tetua Kelima dari Adriel?

 

Dia berusaha bangkit, lalu segera pergi. Masalah ini harus segera dilaporkan kepada Tetua Keempat untuk diusut tuntas.

 

Namun, setelah dia pergi, Tetua Ketujuh dan Valco muncul dari dalam kuil.

 

Tetua Ketujuh menatap ke arah kepergian Tetua Kelima dengan ekspresi rumit.

 

Valco terkejut dan bertanya, "Guru, ada apa dengan Tetua Kelima? Apa dia benar-benar sudah berubah?"

 

"Berubah apanya! Dia hanya berpura-pura," cibir Tetua Ketujuh.

 

"Dia sengaja bicara seperti itu agar Tetua dengar?" Valco makin bingung. "Kenapa dia harus berpura -pura begitu? Apa dia takut padamu? Ini... "

 

Namun, saat ini, Tetua Ketujuh hanya tersenyum sambil menatapnya dengan penuh arti dan berkata, "Sekarang dia bukan cuma takut padaku, nanti dia juga akan takut padamu. Bukan cuma dia, semua Penjaga Pintu pun akan begitu."

 

"Kenapa?"

 

Valco bingung.

 

"Kenapa?"

 

Tetua Ketujuh berkata dengan penuh emosi, " Karena kamu beruntung..."

 

Setelah berkata demikian, di tengah tatapan Valco yang makin bingung, dia berbalik, lalu memasuki kuil sambil berkata, "Ayo, biar Guru bantu kamu bersiap-siap. Dalam pertempuran besar mendatang, kamu harus tampil dengan baik... "

 

Alhasil, pada saat itu, tiba-tiba dia mendongak dengan tatapan serius.

 

Bab Lengkap 

Membakar Langit ~ Bab 3016 Membakar Langit ~ Bab 3016 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on September 05, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.