Bab 3026
Tiba-tiba seseorang menjawab,
"Kenapa kita nggak mengutus Leluhur membuka Formasi Tabib Agung secara
langsung saja? Setelah Formasi Tabib Agung dibuka, kita nggak perlu mengambil
tindakan.
Semua orang bodoh ini akan
mati!"
"Konyol! Leluhur punya alasan
sendiri untuk nggak membuka Formasi Tabib Agung selama bertahun-tahun.
Bagaimana mungkin Leluhur akan langsung membukanya cuma karena kamu yang
mengutusnya?"
Leluhur Ketujuh mengerutkan kening
dan berkata, " Kita nggak bisa mengganggu Leluhur yang sedang mengasingkan
diri karena masalah sekecil ini. Kali ini, jangan menahan diri. Kita akan
keluar bersama dan jangan beri mereka kesempatan sedikit pun. Baiklah, kali ini
kita akan membunuh Adriel lebih dulu. Siapa di antara kalian yang akan
bertanggung jawab untuk menangani Adriel?"
Setelah kata-kata itu diucapkan,
semua orang hanya terdiam.
Alasan semua orang ingin berurusan
dengan Penjaga Pintu sebenarnya karena mereka adalah musuh lama yang sudah
saling mengincar selama bertahun-tahun. Belum ada seorang Kaisar pun yang
jatuh. Keluarga kerajaan sangat mengenal Penjaga Pintu itu.
Sejak Adriel muncul, para Kaisar
mulai berjatuhan satu per satu. Termasuk seorang Raja Ilahi!
Dalam pertarungan besar ini, siapa
pun yang melawan Adriel pasti akan merasa agak gelisah.
Para Kaisar berumur panjang dan
mereka tidak ingin mengambil risiko sedikit pun.
Leluhur Ketujuh menatap mereka, lalu
tiba-tiba berkata, "Aku bersama cucu dan tiga Raja Ilahi akan berurusan
dengan Penjaga Pintu, sedangkan kalian akan pergi membunuh Adriel. Walaupun
Adriel kuat, kalian punya tiga Raja Ilahi. Kalau kalian menyerbu sekaligus,
memangnya dia bisa membunuh kita semua?"
Begitu mendengar ini, semua orang
saling menatap dan langsung mengembuskan napas lega.
Tiga dewa besar muncul bersama-sama!
Ini membuat mereka merasa aman!
"Kali ini, jangan takut terluka.
Tunjukkan kekuatan kalian. Kita punya kolam darah di tangan kita. Setelah
pertarungan, semua orang bisa melakukan pembersihan di kolam darah
sekali!"
Leluhur Ketujuh terdiam ketika
melihat mereka terus memikirkan tentang risiko cedera.
Inilah kelemahan para Kaisar.
Meskipun mereka mempunyai kendali atas banyak sumber daya, mereka terlalu
menghargai nyawa mereka sendiri dan tidak bersedia bertarung sampai mati.
Mereka takut akan terluka saat mulai bertarung.
Mata semua orang tiba-tiba berbinar.
Pembersihan diri di kolam darah!
Dalam satu kali pembersihan, bisa
menambah umur sedikitnya sepuluh tahun! Selain itu, juga dapat memulihkan semua
cedera!
Tiba-tiba seseorang mendapat ide dan
segera berkata, "Leluhur Ketujuh, Penjaga Pintu mungkin akan mengeluarkan
Plakat Batu Alam Biduk Besarnya, jadi kita harus membawa kartu As kita..."
Semua orang langsung menatap Leluhur
Ketujuh.
Leluhur Ketujuh tersenyum tipis
seraya berkata, Kalau diperlukan, aku bisa menggunakan Aura Naga Kerajaan!"
Aura Naga Kerajaan!
Mata semua Kaisar di tempat kejadian
tiba-tiba berbinar, lalu merėka semua sontak tersenyum lega.
Berdasarkan aturan kerajaan, Kaisar
yang sedang berkuasa akan mengirimkan Aura Naga Kerajaan untuk berbagi berkah
Negara Elang dengan mereka.
Alasan mereka dapat berlatih
kultivasi begitu cepat bukan hanya karena mereka memiliki Darah Keabadian,
tetapi juga karena berkah Negara Elang. Itulah sebabnya, keajaiban delapan
belas generasi dimulai dari tingkat Raja Ilahi setengah langkah
tercipta. Kejadian semacam ini jarang
terjadi di
Dunia Roh.
Plakat batu alam dapat menekan
segalanya, tetapi tidak dapat menekan takdir Negara Elang!
"Kalau begitu, itu pasti
aman."
Seseorang tertawa.
Pada saat ini, seseorang tiba-tiba
menyahut, " Leluhur Ketujuh, Adriel punya garis darah elemen
matahari..."
Leluhur Ketujuh menatap orang
tersebut dan berkata sambil tersenyum, "Adriel punya fisik tingkat puncak
dan nggak bisa dinikmati sendirian. Dia harus dimasukkan ke dalam kolam darah
dan dibagikan pada keluarga kerajaan kita selamanya, lalu diwariskan dari
generasi ke generasi!"
Mendengar kata-kata Leluhur Ketujuh,
semua orang mengangguk dengan cepat.
"Lakukan sekarang?"
Seseorang menyahut dengan
bersemangat.
Mereka semua ingin mencicipi rasa
dari garis darah elemen matahari. Mereka yang berkuasa sudah hidup terlalu lama
dan terlalu tua. Mereka menatap para genius muda bagaikan vampir yang sedang
mengincar manusia manusia yang terlihat lezat. Mereka ingin memeras semuanya
demi kesenangan mereka sendiri.
Kesempatan untuk mencicipi fisik
tingkat puncak Adriel merupakan hal yang sangat langka.
Leluhur Ketujuh melirik mereka,
tersenyum samar dan berkata, "Sekarang."
Sambil berbicara, dia menepuk tas
penyimpanannya. Lalu, beberapa Liontin Batu Alam Ruang terbang ke tangan para
Leluhur.
"Aku nggak punya banyak Liontin
Batu Alam Ruang yang tersisa. Sayangnya, aku belum menguasai Teknik Formasi
Ruang Tabib Agung ... "
Saat ini, mata Leluhur Ketujuh
bersinar dengan kebencian, lalu berkata, "Dalam perang, aku adalah orang
yang melayaninya dengan sepenuh hati dan memenuhi semua kebutuhan Si Tua itu,
tapi dia justru memperlakukan keluarga kerajaanku sebagai orang luar!"
Lalu, dia mencibir seraya berkata,
"Tapi nggak ada gunanya mencegahnya. Alam rahasia tetap akan jatuh ke
tangan keluarga kerajaanku! Ayo kita pergi dan cicipi darah segar dari si
genius muda itu!"
Setelah berkata demikian, dia
menghancurkan plakat batu alam tersebut. Sosoknya tiba-tiba diselimuti oleh
simbol ruang yang mulai bergerak.
"Cicipi darahnya!"
Kaisar lainnya tertawa seraya
menghancurkan liontin batu alam di tangan mereka satu per satu. Sosok mereka
tiba-tiba menghilang dalam gelombang ruang yang bergetar.
Pada saat yang sama.
Tetua Ketujuh beserta yang lainnya
sudah tiba sebelum memasuki penghalang kedua. Mereka berdiri di udara,
menghadap ke dataran luas ini. Tekanan besar turun, menyebabkan semua orang di
dalam penghalang itu gemetar ketakutan.
"Tiga... Raja Ilahi!"
Mereka menatap ketiga sosok di langit
dengan rasa takut yang tak bisa diungkapkan dalam hati mereka. Bagaimana
mungkin mereka sebanding dengan ketiga sosok Raja Ilahi? Di mata mereka, mereka
cuma akan dihancurkan hanya dengan mengangkat tangan saja.
No comments: