Membakar Langit ~ Bab 3013

Bab 3013

 

Luke maju sambil memegang lengannya yang patah. Dia ingin menunjukkan kepada Tetua Kelima seberapa parah lukanya.

 

"Kakak Kelima," sapa Tetua Keenam.

 

Melihat kondisi ini, Tetua Keenam juga segera melangkah maju untuk memberi hormat.

 

Akibatnya, Tetua Kelima tampak muram dan bahkan tidak meliriknya. Dia langsung berjalan ke arah Luke dan bertanya dengan nada dingin, "Apa kamu menyerang garis keturunan Bintang Lima?"

 

Luke menjawab, "Ya. Lihatlah lenganku yang patah..."

 

Plak!

 

Tetua Kelima mengangkat tangan dan menampar wajah Luke dengan keras hingga menyebabkan beberapa giginya terlepas.

 

"Hah?"

 

Tetua Keenam kebingungan.

 

Sementara itu, orang-orang dari garis keturunan Bintang Lima juga tercengang saat melihat situasi ini.

 

"Tetua Kelima, kamu, apa yang kamu lakukan..." gumam Luke sambil menutupi wajahnya dan menatapnya dengan ekspresi tak percaya.

 

"Kenapa aku memukulmu? Aku benar-benar ingin menamparmu sampai mati!" seru Tetua Kelima.

 

Tetua Kelima menatapnya dengan ekspresi ganas. Sekarang Tetua Ketujuh merupakan sosok populer bagi Adriel, bagaimana mungkin dia mampu menyinggungnya? Kamu sungguh hebat, malah menggunakan namaku untuk menimbulkan masalah?

 

"Kakak Kelima, bukankah garis keturunan Bintang Lima yang menyerangmu? Kenapa kamu "tanya Tetua Keenam dengan ragu dan menatapnya dengan bingung.

 

"Dia menyerangku? Apa kamu melihatnya dengan mata kepalamu sendiri?" tanya Tetua Kelima sambil menatapnya dengan marah.

 

Tetua Keenam menggelengkan kepalanya dengan ragu.

 

"Tetua Kelima, bukan begitu. Informasi yang aku dapatkan adalah ... "

 

Luke berteriak kaget.

 

"Informasimu nggak masuk akal! Kamu lebih tahu dariku apakah aku dipukuli atau nggak?" sela Tetua Kelima.

 

Tetua Kelima menatapnya dan melanjutkan dengan galak, "Orang-orang garis keturunan Tetua Ketujuh nggak pernah menyerangku. Menurutku, Aula Penegak Hukum yang menyalahgunakan kekuasaan dan memalsukan informasi untuk mengalahkan garis keturunan Bintang Lima!"

 

Bum!

 

Begitu dia selesai bicara, Luke langsung tercengang. Dia menatap Tetua Kelima dengan kaget dan hampir mengira bahwa tubuh Tetua Kelima telah direbut.

 

Luke berkata, "Tidak. Bukankah kamu sudah lama nggak menyukai orang-orang dari garis keturunan Bintang Lima dan sejak awal menyuruhku untuk..."

 

Plak!

 

Tamparan keras lainnya hingga membuat mulut dan hidung Luke berdarah.

 

"Aku selalu bersahabat dengan Tetua Ketujuh. Beraninya kamu memfitnahku! Hukuman apa yang pantas kamu terima?"

 

Tetua Kelima meraung marah.

 

Valco menatap Tetua Kelima dengan curiga. Namun tanpa berpikir, lalu dia menatap Luke dan mencibir, "Ternyata begitu. Kamu memfitnah Tetua Kelima dan garis keturunan Bintang Lima, kamu menargetkan dua garis keturunan secara bersamaan. Kamu secara sadar melanggar hukum, betapa beraninya kamu!"

 

Seketika, seluruh tempat menjadi hening.

 

Semua orang menatap Luke dengan ekspresi terkejut.

 

Luke menutupi wajahnya. Ekspresinya menjadi pucat, dia membuka mulut, tetapi tidak mampu mengucapkan sepatah kata pun.

 

Sebaliknya, tubuhnya agak gemetar. Dia telah menyinggung dua garis keturunan sekaligus. Kejahatan ini sangat serius hingga Aula Penegak Hukum pun tidak sanggup menanggungnya.

 

"Tapi, aku sudah kehilangan salah satu lenganku karena hal ini. Apa artinya ini?" tanya Luke sambil menggertakkan gigi.

 

"Apa artinya? Menandakan bahwa kamu beruntung! "seru Tetua Kelima.

 

Tetua Kelima menatapnya dengan ekspresi galak dan melanjutkan, "Jika aku yang bertindak, kamu bukan hanya kehilangan satu lengan. Nggak masalah, kita punya banyak waktu. Aku akan membereskanmu nanti. Sekarang, enyahlah dari sini!"

 

Dalam sekejap, Luke menjadi pucat. Dia makin tidak percaya dan tidak mampu memahami apa yang sedang terjadi.

 

Namun saat ini, dia hanya bisa menelan amarahnya dan mundur.

 

Tetua Ketujuh tiba-tiba berkata dengan nada dingin, "Aula Penegak Hukum menjebak kedua wanita Adriel. Bagaimana kita menyelesaikan dendam ini?"

 

Setelah ucapannya terdengar, Tetua Kelima tertegun sejenak. Dia menatap Luke dan bertanya, " Benarkah?"

 

Luke menelan ludah dengan susah payah dan menjawab, "Itu, mereka hanya dua anggota keluarga Janita, nggak layak disebut. Kenapa kamu..."

 

"Dasar sialan! Kenapa aku bisa berhubungan dengan idiot sepertimu!" seru Tetua Kelima.

 

Tetua Kelima sangat marah, dia mengangkat tangan dan meraih Luke.

 

Luke terkejut dan lehernya dikunci. Dia segera merasakan aura pembunuh yang kuat menyerbu ke arahnya. Dia berteriak dengan wajah pucat, "Tetua Kelima, kamu, kamu tenang dulu. Bicarakanlah dengan baik-baik. Aku bisa meminta maaf kepada mereka!"

 

Tiba-tiba, dia memahami sesuatu dan berteriak tak percaya, "Apa karena Adriel?"

 

Akhirnya dia mengerti sesuatu.

 

Perubahan Tetua Kelima bukan tanpa alasan.

 

Reaksinya begitu hebat setelah mendengar tentang wanita Adriel. Poin utamanya bukan pada wanita, melainkan Adriel!

 

Semua ini ada hubungannya dengan Adriel!

 

Bab Lengkap 

Membakar Langit ~ Bab 3013 Membakar Langit ~ Bab 3013 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on September 05, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.