Membakar Langit ~ Bab 3005

Bab 3005

 

Plak! Leluhur Kedua Belas menghantam meja di depannya, menghancurkannya seketika, wajahnya murka saat berkata, "Adriel membunuh satu kaisar, lalu Valco juga membunuh satu lagi!"

 

"Sekarang, kerajaan kita harus kirim tiga kaisar hanya untuk membunuh satu orang Adriel. Apa itu hal yang patut dibanggakan?"

 

Teriakan marahnya mengguncang seluruh paviliun, membuat semua orang di dalam pucat ketakutan dan langsung berlutut.

 

Leluhur Kedelapan Belas pun tersenyum kaku dan berkata, "Mohon tenang, Kakek... "

 

"Tenang? Kerajaan kita menindas alam rahasia selama puluhan tahun, sekarang dihina terus-menerus, kamu suruh aku tenang?"

 

Leluhur Kedua Belas menggertakkan gigi dan menambahkan, "Biar Adriel dicincang seribu kali pun, itu belum cukup menebus dosanya!"

 

"Menurutku, kerajaan kita terlalu lunak pada para rendahan ini. Cari tahu asal usul Adriel, semua yang terhubung dengannya, bunuh semuanya! Cincang habis!"

 

Amarahnya membuat semua orang di sekeliling gemetar. Perlu diketahui, Leluhur Kedua Belas termasuk kaisar yang dikenal masih menjunjung tinggi kasih keluarga. Kaisar yang dibunuh Valco itu adalah Leluhur Ketiga Belas, anak kandungnya sendiri.

 

"Asal-usulnya nggak bisa diketahui dalam waktu singkat..."

 

Leluhur Kedelapan Belas menyodorkan secangkir teh dengan hati-hati dan berkata, "Mohon tenangkan diri dulu."

 

"Aku sudah menunggu. Menunggu mayat Adriel!"

 

Leluhur Kedua Belas berkata dengan wajah gelap, " Kalau mayatnya sudah ada, baru kita cincang!"

 

Dia mendengus kesal dan melanjutkan, "Kenapa tiga kaisar itu belum juga kembali? Apa membunuh Adriel saja butuh waktu selama itu?"

 

"Kami sudah kirim orang untuk menjemput ketiga Leluhur itu..."

 

Leluhur Kedelapan Belas baru bicara, tetapi mendadak tampak seseorang datang menembus ruang udara. Dia tersenyum dan berkata, "Lihat, mereka datang."

 

Leluhur Kedua Belas pun menoleh dan bertanya, " Bagaimana hasilnya?"

 

Namun, orang yang datang itu terlihat ketakutan, napasnya tak teratur, dan berteriak, "Mereka mati! Leluhur Kedua Belas! Anak dan cucu Anda sudah mati!"

 

Leluhur Kedua Belas terdiam sejenak, lalu wajahnya berubah. Dia langsung mencengkeram kerah orang itu dan membentak, "Apa yang kamu bilang?"

 

Sementara itu, sorot mata Leluhur Kedelapan Belas justru sedikit berbinar, tampak tidak terlalu terkejut.

 

Dia tahu, Adriel bisa melawan raja ilahi setengah langkah, jadi membunuh satu kaisar bukan hal mustahil.

 

Namun, dia tetap berpura-pura terkejut dan membentak, "Jelaskan! Kaisar mana yang mati?"

 

"Semuanya! Mereka semua mati!"

 

Orang itu menjerit ketakutan dan menjelaskan, " Kami datang untuk menjemput para Leluhur, tapi nggak menemukan satu pun. Yang kami lihat hanya pakaian berdarah mereka... mereka... mereka..."

 

Suasana langsung hening.

 

Wajah Leluhur Kedua Belas tampak penuh ketidakpercayaan dan syok total.

 

Leluhur Kedelapan Belas pun ikut terpaku, lalu berkata dengan suara kosong, "Kamu... kamu bilang Adriel membunuh tiga kaisar?"

 

Orang itu mengangguk dengan susah payah.

 

Tiga kaisar yang begitu mulia...

 

Tewas begitu saja?

 

Dibunuh Adriel?

 

Bum!

 

Energi mengerikan meledak dari tubuh Leluhur Kedua Belas. Dia menatap tajam dan bertanya, "Di mana Adriel? Sudah mati?"

 

"Se-sepertinya belum... "

 

Orang itu menelan ludah dan berkata, "Aku bisa merasakan energi yang membara di sana. Dia sedang berlatih di tempat itu."

 

Membunuh tiga kaisar... dan masih sempat berlatih?

 

Ini terang-terangan menantang! Seolah berkata, " Aku di sini, kalau berani, bunuh aku!"

 

Leluhur Kedua Belas meraung dan mencabik orang itu hingga hancur!

 

"Bagus! Benar-benar bagus, dasar bajingan!"

 

"Adriel! Syukurlah kamu belum mati! Aku akan membunuhmu dengan tanganku sendiri!"

 

Hujan darah menyiram lantai, dan dia meraung dengan mata merah membara!

 

Ingat, Leluhur Keempat Belas adalah cucunya.

 

Hari ini dia kehilangan anak dan cucu sekaligus.

 

Rasa sakitnya tak terkatakan, amarahnya meluap ke langit.

 

Kini Leluhur Kedelapan Belas pun ikut panik. Dia bertanya cepat, "Yakin Adriel belum mati? Ini nggak masuk akal!"

 

Awalnya, dia hanya ingin Adriel membunuh satu kaisar saja, agar kerajaan mengurangi penggunaan sumber daya rahasia. Menurutnya, Adriel pasti akan gugur setelah itu.

 

Namun sekarang, Adriel seolah lepas kendali ...

 

"Leluhur Kedua Belas, mohon tenang. Adriel harus mati!"

 

Leluhur Kedelapan Belas berkata panik, "Tapi... kalau dia bisa bunuh tiga kaisar sekaligus.”

 

Tatapan Leluhur Kedua Belas menjadi kejam, "Ayo. Kita temui langsung Leluhur Agung!"

 

Leluhur Agung!

 

Leluhur Agung Negara Elang, sosok legendaris yang terus bertapa dan sangat sulit dijangkau, anak cucunya pun tidak berani mengganggunya sembarangan.

 

Namun sekarang, darah tiga kaisar mengotori tangan Adriel!

 

Dia pun segera mengangguk dan ikut bergegas.

 

Di saat yang sama.

 

Di sebuah pegunungan terpencil.

 

Terlihat kompleks kuil tersembunyi di tengah hutan, dipenuhi tumbuhan obat dan aroma harum, dan dijaga oleh teknik ilusi yang menyamarkan tempat itu.

 

Bab Lengkap 

Membakar Langit ~ Bab 3005 Membakar Langit ~ Bab 3005 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on September 03, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.