Membakar Langit ~ Bab 2998

Bab 2998

 

Sofia terdiam sejenak, lalu dia mulai memahami semuanya.

 

Dewina yang berada di sampingnya menatap Tetua Kelima dengan ekspresi bersimpati, seolah-olah dia tengah melihat dirinya di masa lalu.

 

Sayangnya, sekarang tidak ada seorang pun yang mengingatkan pria tua itu sehingga dia berusaha tampil sekuat tenaga.

 

"Walaupun kamu seorang genius, kamu tetap harus patuh. Kalau nggak, andai aku membiarkanmu bergabung dengan Penjaga Pintu dan kamu selalu membantahku, bagaimana aku bisa memimpin pasukanku? Kenapa kamu nggak tahu bagaimana memahami orang lain sedikit pun?"

 

Tetua Kelima menatap Adriel seraya menghela napas berat.

 

"Apa mempertahankan kewibawaan lebih penting atau menyatukan semua kekuatan untuk menggulingkan keluarga kerajaan yang lebih penting?" tanya Adriel.

 

"Para Penjaga Pintu harus menggulingkan keluarga kerajaan, tapi mereka harus melakukannya di bawah perintahku dan Tetua Keempat. Nggak ada seorang pun yang diizinkan untuk datang dan terlihat menonjol."

 

Tetua Kelima berkata sambil tersenyum, lalu dia berjalan ke arah Adriel sambil berkata perlahan," Aku tahu kamu bisa membunuh raja ilahi dan kekuatan bertarungmu juga luar biasa. Tapi apa kamu bisa membunuh dua raja ilahi secara berturut turut?"

 

"Aku sangat kecewa padamu... "

 

Adriel menatapnya, mendesah perlahan, lalu mengangkat kepalanya sambil menyahut dengan suara lantang, "Serang saja!"

 

Setelah berkata demikian, tanpa banyak bicara, pria tua itu langsung menyerang Adriel secepat kilat!

 

Akhirnya, pada saat berikutnya, sebilah pedang diarahkan dan langsung menghalangi serangan itu.

 

Tetua Kelima mundur selangkah sambil menatap Adriel dengan ekspresi dingin dan bertanya dengan marah, "Valco? Apa kamu sudah gila? Kamu berani menyerangku!"

 

Pada saat ini, Valco terlihat sedang berdiri menghalangi di hadapan Adriel.

 

Valco menatapnya dengan saksama, lalu segera menjawab, "Sekarang aku tahu alasan kemampuan para Penjaga Pintu yang makin menurun sejauh ini. Kalian cuma bertengkar satu sama lain!"

 

Begitu selesai berbicara, Valco mengangkat tangannya dan mengayunkan pedangnya ke arah Tetua Kelima yang berada di udara.

 

Begitu pedang ini ditebaskan, tekanan yang samar langsung melonjak dan menuju ke arah Tetua Kelima,

 

Tetua Kelima menyipitkan matanya, tetapi tidak menunjukkan rasa takut sedikit pun. Dia hanya tersenyum meremehkan sambil berkata, "Kamu mau menyerangku?"

 

Pada saat berikutnya, dia mengangkat tangannya dan melambaikannya perlahan, lalu sebuah kekuatan yang dahsyat tiba tiba menyeruak dari lengan bajunya.

 

Duar!

 

Begitu kedua kekuatan itu saling bertabrakan, langsung menimbulkan ledakan keras yang membuat berguncang dengan dahsyat ke segala arah.

 

Valco mengangkat tangannya dan melambaikannya untuk menghilangkan guncangan. Dia menatap Tetua Kelima dengan ekspresi dingin seraya berkata, "Kamu dan aku seimbang. Pergilah."

 

"Kamu masih sangat muda, tapi sudah menjadi raja ilahi. Kamu memang luar biasa. Sayangnya..."

 

Tetua Kelima menatapnya, lalu tiba-tiba mencibir dan berseru, "Kamu masih junior!"

 

Begitu selesai berbicara, pria itu tiba-tiba mengangkat tangannya dan melambaikannya.

 

Untuk sesaat, sebuah plakat batu alam melayang di udara, dengan tulisan "Poros Surgawi" yang terukir di atasnya.

 

Begitu plakat batu alam itu muncul, kekuatan yang sangat kuat menyapu dan menekan seluruh area.

 

Dalam sekejap, kekuatan yang dahsyat itu dilayangkan pada Valco. Rasanya seolah seluruh dunia sedang menekannya, membuatnya bahkan tidak mampu mengangkat pedangnya.

 

"Plakat Batu Alam Poros Surgawi?"

 

Valco menatapnya, terkejut sekaligus marah. Dia menggigit lidahnya, lalu menyemburkan esensi darah. Valco melepaskan diri dari ikatan itu secara paksa. Lalu, dia mengangkat tangannya dan melambaikannya, menopang penghalang energi sejati untuk membantu Adriel beserta yang lainnya melawan tekanan tersebut. Valco segera berteriak, " Si Tua ini sudah gila. Dia memakai cara yang ditinggalkan oleh Tabib Agung. Cepat kalian lari!"

 

Adriel tampaknya tidak mendengarnya. Dia hanya menatap plakat batu alam itu sambil mengernyit.

 

"Mau kabur?"

 

Pada saat ini, Tetua Kelima mencibir, mengangkat tangannya dan mengetuk plakat batu alam itu perlahan. Tiba-tiba, sebuah bintang bersinar di dalamnya, memancarkan kekuatan tekanan yang sangat dahsyat. Tekanan tersebut langsung menghancurkan penghalang yang sudah didirikan Valco menggunakan esensi darahnya.

 

Lalu, dia mengangkat kakinya dan berjalan mendekati Adriel. Tetua Kelima menatap Adriel, mengambil plakat batu alam itu, berkata sambil tersenyum samar, "Kamu tahu ini apa?"

 

Adriel menatap plakat batu alam itu sambil mendesah.

 

Plakat Batu Alam Poros Surgawi.

 

Plakat itu merupakan satu set harta karun lengkap yang ditinggalkan oleh Tabib Agung. Harta karun tersebut memiliki kekuatan tekanan yang dahsyat. Totalnya ada tujuh dan dapat dikombinasikan untuk membentuk Formasi Biduk Besar. Formasi ini digunakan oleh Penjaga Pintu untuk menjaga pintu masuk ke gerbang Tabib Agung.

 

Menurut aturan, plakat batu alam ini merupakan salah satu dari tujuh pusat Formasi Biduk Besar dan tidak bisa dibawa keluar dari formasi itu sendiri.

Bab Lengkap 

Membakar Langit ~ Bab 2998 Membakar Langit ~ Bab 2998 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on September 03, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.