Bangkit dari Luka ~ Bab 713

Bab 713

 

Nindi tidak pernah tahu jika kecelakaan mobil itu ada hubungannya dengan keluarga Morris.

 

Lagi pula, kedua keluarga itu sebelumnya tidak saling kenal dan tidak punya dendam satu sama lain.

 

Namun, sekarang dia tahu.

 

Keluarga Morris ingin merebut lokasi proyek energi baru, jadi mereka menyuap sopir orang tua Nindi, yaitu ayah Sania.

 

Nindi langsung merasa tertekan. "Aku sudah menyelidiki. Hari itu, orang-orang dari keluarga Morris sedang merayakan kemenangan mereka dalam lelang proyek. Lalu, siapa anggota keluarga Morris yang menjalankan rencana ini di Antaram?"

 

Cakra ragu sejenak sebelum berkata, "Mungkin orang yang duduk di dalam mobil saat itu nggak ada hubungannya dengan kejadian ini?"

 

"Mana mungkin nggak ada hubungannya! Pasti mereka semua satu komplotan dengan keluarga Morris!"

 

Tangan Cakra mencengkeram tepi meja dengan kuat, hatinya semakin tenggelam dalam kekhawatiran.

 

Kini, dia samar -samar menyadari bahwa dulu dia juga telah dijebak oleh keluarga Morris.

 

Karena saat itu dia sebenarnya tidak perlu naik mobil keluarga Morris, tetapi ada kesalahan, dan akhirnya dia duduk di mobil itu.

 

Mobil inilah yang menyebabkan kematian orang tua Nindi.

 

Namun, Belinda sangat pandai menutupi semuanya, sehingga Cakra dulu mengira bahwa kecelakaan itu hanya kebetulan semata.

 

Sekarang, setelah terus menyelidiki keluarga Morris, dia makin terkejut. Makin dalam penyelidikannya, makin jelas bahwa kecelakaan itu kemungkinan besar adalah skenario yang sudah dirancang dengan sengaja oleh keluarga Morris,

 

Nindi mengertakkan giginya. "Keluarga Morris menyuap ayah Sania, tapi orang itu masih hidup. Lalu, siapa sebenarnya yang mengemudikan mobil pada saat itu?"

 

Semua petunjuk mengarah ke keluarga Morris, tetapi ada sesuatu yang tidak masuk akal mengenai sang sopir.

 

Butuh beberapa saat sebelum Cakra akhirnya bersuara, "Hanya dengan menemukan ayah Sania, semua ini akan terungkap.'

 

Dia sudah lama menyelidiki 4S Motorindo, bengkel tempat ayah Sania bekerja, tetapi tetap tidak menemukan jejaknya.

 

Jika bukan karena Mia yang berhasil memotret saat itu, dia curiga apakah dia melihat orang yang salah.

 

Ternyata ada juga orang yang tidak bisa dia selidiki.

 

Ini sangat aneh.

 

Nindi menarik napas dalam-dalam. "Benar, hanya satu bukti lagi yang kurang.

 

Jika mereka bisa mendapatkan kesaksian ayah Sania, maka seluruh kebenaran di balik kecelakaan itu akan terungkap. Mereka juga bisa membuktikan bahwa keluarga Morris telah menyewa pembunuh untuk menghabisi orang tuanya.

 

Kecelakaan di masa lalu itu bukan kebetulan. Itu adalah pembunuhan yang direncanakan dengan matang!

 

Cakra menggenggam tangan Nindi dengan erat. " Proyek keluarga Lesmana sudah memasuki tahap penting. Darren akan segera mentransfer dana, dan saat itu Sania pasti akan mulai menggelapkan uang. Begitu transaksi terjadi, kita bisa melacak keberadaan ayah Sania."

 

Nindi mengangguk dan memaksakan senyum tipis. " Semoga saja."

 

Setiap kali dia mengingat kehidupan masa lalunya, di mana dia dibunuh oleh Sania dan orang-orang yang membunuh orang tuanya, dadanya terasa begitu sesak.

 

Cakra menatap Nindi. Dia ingin menyelidiki dengan jelas sebelum berani memberi tahu Nindi.

 

Setelah mereka berdua selesai makan, Nindi kembali ke asrama kampus.

 

Dia menoleh pada Cakra. "Aku balik ke asrama dulu. Terima kasih sudah banyak membantuku."

 

Sebelumnya dia sudah bilang ingin menjauh dari Cakra, tapi pria itu tetap melakukan begitu banyak hal untuknya.

 

Bahkan, petunjuk paling penting ini pun ditemukan berkat bantuan Cakra.

 

Saat ini, tidak banyak orang yang bisa dia percaya. Cakra adalah salah satu dari sedikit yang masih bisa diandalkan.

 

Tangan Cakra mencengkeram erat setir mobil. "Kita nggak perlu saling berterima kasih. Aku melakukan ini karena aku menginginkannya."

 

Dia ingin memperlakukan Nindi dengan lebih baik.

 

Semoga saat Nindi mengetahuinya di masa depan, Nindi tidak akan terlalu membencinya.

 

Nindi menggigit bibirnya dan tidak mengatakan apa -apa lagi.

 

Dia membuka pintu mobil dan pergi. Saat ini, ada terlalu banyak hal yang harus diselesaikan. Sebelum menemukan kebenaran tentang kematian orang tuanya, dia tidak ingin memikirkan masalah pribadinya.

 

Nindi pun langsung kembali ke asramanya.

 

Bagaimanapun juga dia baru saja mendapatkan petunjuk penting dan pikirannya masih belum cukup tenang. Jika dia kembali ke kediaman keluarga Lesmana, dia khawatir tidak bisa mengendalikan diri dan semuanya akan terbongkar.

 

Ketika dia menemukan bukti yang nyata, dia ingin melemparkan bukti itu ke wajah Darren dan membiarkannya melihat dengan mata kepala sendiri siapa sebenarnya yang dia bawa masuk ke keluarga Lesmana dan dia besarkan selama ini.

 

Kebenciannya pada Sania sudah tidak bisa dibendung lagi.

 

Dia bersumpah akan membuat Sania dan semua orang yang berada di balik kejahatan ini sengsara.

 

Bab Lengkap

Bangkit dari Luka ~ Bab 713 Bangkit dari Luka ~ Bab 713 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on May 30, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.