Membakar Langit ~ Bab 2611

Bab 2611

 

Di balik helaian rambut yang sedikit berantakan, sepasang mata memancarkan kilatan dingin yang menusuk. Galeon tiba-tiba terdiam. Sikapnya yang tadi penuh kehati-hatian saat menjelaskan kepada Guru Negara lenyap dan berganti dengan keterkejutan, ketakjuban, hingga akhirnya berubah menjadi amarah yang tak terbendung!

 

Seolah-olah seekor anjing yang jatuh ke dalam air tiba-tiba menampakkan taringnya kepadanya, matanya dipenuhi dengan keganasan haus darah!

 

Siapa sebenarnya yang merupakan master ilahi tingkat tujuh?!

 

Siapa yang sebenarnya terhalang?

 

"Selama ini, kam hanya bisa bertahan karena perlindungan Guru Negara, kamu ... " ujar Galeon sambil menatap penuh penghinaan.

 

Namun, sebelum kata-katanya selesai, Saka sudah bergerak.

 

Tangannya menggenggam pedang kosong, bilahnya bergetar seolah dipenuhi semangat pertempuran, dan kilatan petir mengelilinginya.

 

Ini adalah pertama kalinya Saka mengerahkan seluruh kekuatannya sejak mencapai master ilahi tingkat empat.

 

Karena dia tidak punya waktu untuk berlama-lama.

 

Petir menyelimuti pedangnya, menciptakan cahaya tajam yang menakutkan.

 

Sret!

 

Kilatan pedang berisi petir melesat turun dengan tajam tak tertandingi.

 

Galeon sudah bersiap. Dia waspada terhadap kemungkinan Saka menggunakan Teknik Penerobos Surgawi, karena Saka dikenal tak terkalahkan di tingkat yang sama. Bahkan saat menghadapi master ilahi tingkat enam, Saka tetap menjadi ancaman yang harus diwaspadai.

 

Namun, saat kilatan petir mendekat, hawa dingin tiba-tiba menjalar dari dalam tubuh Galeon. Matanya membelalak terkejut dan tanpa ragu dia langsung mengerahkan seluruh kekuatannya! Dalam sekejap, dia mengaktifkan ranah master ilahi!

 

Cahaya keemasan menyelimuti seluruh tubuhnya!

 

Lapisan sisik emas yang terbentuk dari energi sejati muncul di lengannya, menyerupai sisik naga.

 

Wilayah Sisik Naga.

 

Sebuah teknik yang memperkuat tubuh dengan mengubahnya menjadi sisik naga yang tangguh.

 

Namun saat pedang petir menghantamnya, sisik -sisik naga itu tampak memancarkan cahaya gemilang seolah tak bisa dihancurkan. Namun, sesaat kemudian lapisan sisik di lengannya terkoyak oleh pedang petir dan tercabik hingga berserakan!

 

Dalam hitungan detik, Galeon mundur dengan tiba-tiba. Kakinya menghantam tanah dengan keras dan tubuhnya gemetar. Dia menatap Saka dengan wajah penuh ketakutan, lengannya yang semula kuat kini gemetar dan berlumuran luka berdarah.

 

"Apa yang terjadi? Kenapa kamu mundur?" teriak Roni dengan marah.

 

Namun, Galeon tidak menjawab. Tatapannya hanya dipenuhi keterkejutan saat menatap Saka. Pupil matanya mengecil.

 

"Jawab! Kenapa kamu mundur?" teriak Roni.

 

Wajahnya memerah karena emosi, seperti seorang penjudi yang tinggal memiliki satu taruhan terakhir di meja judi.

 

Galeon membuka mulut, tapi tak tahu harus berkata apa.

 

"Karena dia takut padaku."

 

Suara tenang terdengar.

 

Sosok yang menggenggam pedang petir itu melangkah maju.

 

Di bawah tatapan semua orang, tubuh Saka diselimuti oleh rune hitam yang aneh.

 

Matanya yang tertunduk sedikit berwarna merah, wajahnya yang penuh dengan rune hitam memberikan kesan yang aneh dan menyeramkan Tiba-tiba, dia mengangkat pandangannya ke arah mereka, hawa dingin yang menusuk membuat siapa pun merinding.

 

"Dia benar-benar ... master ilahi tingkat tujuh?"

 

Galeon terpaku dan bergumam pada dirinya sendiri.

 

"Nggak mungkin!"

 

Roni tertegun dan menatap Saka dengan keterkejutan yang tak bisa dia sembunyikan.

 

Bukankah Saka hanya menguasai Teknik Penerobos Surgawi tingkat ketiga? Jangan-jangan ... dia sudah mencapai tahap keempat? Atau mungkin...

 

"Sialan! Kamu sudah menembus batas lagi?"

 

Suara Roni dipenuhi kepahitan, seolah kemajuan Saka adalah sebuah penghinaan langsung terhadapnya dan pengingat akan kesalahannya yang dulu memilih untuk meninggalkan Saka.

 

Saka tidak berkata apa-apa. Dia hanya terus maju.

 

Dalam sekejap, Wilayah Api Seribu Wujud menyelimuti seluruh tempat dan memblokir jalan keluar mereka.

 

"Kamu..."

 

Mata Roni dipenuhi ketakutan. Cahaya api memantulkan rona merah di wajahnya yang pucat.

 

Tiba-tiba, Galeon mengeluarkan teriakan marah, menarik Roni bersamanya, mengerahkan seluruh energi sejatinya dan melompat!

 

Namun, bukan untuk menyerang Saka, melainkan untuk melarikan diri!

 

Dia menggunakan semua energi sejatinya hanya demi menyelamatkan diri.

 

Bagaimanapun juga, Saka adalah yang terkuat di tingkat yang sama!

 

Namun, tepat saat mereka berbalik, nyala api tiba-tiba membesar dan membentuk tembok api yang menghalangi jalan mereka! Panasnya yang membakar membuat udara di sekitarnya bergetar dan energi pelindung Galeon mulai terkikis dengan cepat. Wajahnya semakin pucat saat energi sejatinya terus terkuras.

 

Bahkan jika dia menghabiskan seluruh energi sejatinya, kemungkinan besar dia tetap tak akan bisa keluar dari Wilayah Api Seribu Wujud ini.

 

"Kabur?"

 

Sebuah suara tenang bergema di belakang mereka, bagaikan bayangan yang mengikuti setiap langkah mereka.

 

Mereka berbalik dengan cepat. Pupil mata mereka mengecil. Sosok itu berdiri tegak, tubuhnya diselimuti petir dan berjalan di atas kobaran api menuju mereka.

 

"Dia mungkin nggak akan membunuhku. Tapi kamu pasti mati! Dia nggak akan menunjukkan belas kasihan! Gunakan darahmu untuk bertarung sampai mati!" teriak Roni dengan keras.

 

Tidak perlu penjelasan lebih lanjut.

 

Galeon tahu ini adalah momen hidup dan mati. Dalam sekejap, bajunya terkoyak. Lapisan sisik naga di kulitnya berdiri tegak. Matanya yang merah dipenuhi keganasan. Dengan keberanian terakhir, Galeon mengangkat kakinya yang tertutup sisik naga dan menendang dengan kekuatan penuh ke arah Saka.

 

Teknik pertempuran jarak dekat!

 

Ini adalah jurus pembunuh terakhir Galeon!

 

Namun, tepat saat serangannya hampir mengenai lawan, tatapan Galeon berubah kejam, dan dia tiba-tiba menyemburkan darah segarnya sendiri!

 

Dalam sekejap, tendangannya membesar hampir dua kali lipat! Sisik naga yang semula hanya terbentuk dari energi sejati... kini berubah menjadi sisik naga sejati yang tumbuh langsung dari dagingnya!

 

Bab Lengkap 

Membakar Langit ~ Bab 2611 Membakar Langit ~ Bab 2611 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on May 31, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.