Bab 2605
Saat tiga raksasa itu muncul
bersamaan, tubuh Jack seketika terguncang hebat, seolah menerima pukulan telak.
Seluruh badannya bergetar, wajahnya semakin menegang, tetapi api pertempuran di
matanya justru semakin menyala!
"Aku nggak bisa membiarkanmu
hidup ... "
Suara Genta terdengar datar, tanpa
emosi. Dia mengangkat telapak tangannya dan mengayunkannya ke depan.
Di saat yang sama, dua bayangan
lainnya ikut bergerak! Ketiga telapak tangan itu turun serentak!
Bum!
Seolah tiga gunung raksasa jatuh dari
langit! Tubuh Jack kembali bergetar hebat, darahnya bergolak, seakan tubuhnya
dihantam palu raksasa.
Langkahnya yang tadinya menerjang ke
depan kini terasa seperti tenggelam dalam lumpur.
Ruang di hadapannya menjadi seperti
tembok baja, setiap inci yang dia lewati terasa seperti perjuangan hidup dan
mati!
Namun, meski begitu, dia tetap
menatap tajam ke arah tiga sosok yang berdiri angkuh di atasnya. Matanya
memerah karena darah yang menggumpal, tetapi dia tidak mundur. Justru
sebaliknya, semangat bertarung dalam dirinya semakin membara!
"Nah, ini baru seru!"
Dengan raungan penuh gairah, kekuatan
yang tak terbayangkan tiba-tiba meledak dari dalam tubuhnya! Dia menerjang ke
depan sekali lagi!
Tulang-tulang di tubuhnya patah satu
demi satu, jumlahnya entah sudah berapa banyak.
Namun dengan harga itu, dia akhirnya
berhasil menembus tekanan dari tiga telapak raksasa! Pedangnya terayun dengan
ganas!
"Sialan kamu!"
Cahaya pedang melintas!
Salah satu bayangan raksasa
kehilangan tangan! Meski tidak ada darah yang berceceran, karena bayangan itu
hanyalah manifestasi dari energi sejati, auranya tetap melemah sedikit!
Namun, tetap saja... Seluruh penonton
terkejut luar biasa!
Meskipun bayangan itu hanya memiliki 80
persen dari kekuatan asli Genta, dia masih cukup kuat untuk menghancurkan
seorang master ilahi tingkat delapan dengan mudah.
Dan sekarang... Jack benar-benar
menebasnya?
Saat itu juga, suara bentakan marah
bergema di seluruh tempat!
Itu adalah suara Genta!
Sebagai leluhur keluarga Syahrir,
Genta benar-benar terluka oleh seorang junior?
Ini adalah penghinaan yang tak
termaafkan!
"Matilah kamu!"
Bum!
Dalam sekejap, cahaya pedang itu
hancur berkeping-keping, berubah menjadi titik-titik cahaya yang menghilang di
udara.
Di saat yang sama, Jack menyemburkan
darah segar! Tubuhnya terpental ke belakang dengan keras!
Di tengah udara, darahnya berceceran
seperti kelopak merah yang tertiup angin. Saat tubuhnya hampir menghantam
tanah, tiba-tiba dari belakangnya, salah satu bayangan Genta sudah mengayunkan
telapak tangannya! Matanya dingin dan penuh niat membunuh!
"Mati kamu!"
Sebuah pukulan meledak, menembus
udara! Gelombang tekanan yang dibawanya membuat udara bergetar hebat. Kekuatan
di balik pukulan ini cukup untuk menghancurkan tubuh Jack hingga menjadi
serpihan!
Akhirnya... semua akan berakhir.
Orang-orang yang menyaksikan
pertarungan ini tanpa sadar menarik napas lega. Namun, saat mereka menatap
sosok yang jatuh bak daun kering yang tertiup angin, mata mereka dipenuhi
dengan rasa hormat dan ketakutan.
Bakat dan kekuatan pemuda ini
benar-benar luar biasa! Jika diberi waktu, dia bisa saja mencapai puncak
kekuatan para raja ilahi!
Namun sekarang, dia akan mati.
Merasa tekanan dahsyat datang dari belakangnya,
Jack tidak menoleh. Sebaliknya, dia tetap menatap ke depan, ke arah Genta yang
asli. Tiba-tiba, dia menyeringai. "Hei, tua bangka," ujarnya dengan
nada mengejek. "Aku hanya ingin menantang batas kemampuanku. Apa kamu
pikir aku datang untuk mati?”
Kemudian, dia menghirup napas dalam
dan mengerahkan seluruh kekuatannya untuk berteriak, "Leluhur, selamatkan
aku!"
Suara santai nan penuh ketenangan
segera terdengar, "Aku sudah di sini."
Dalam sekejap, angin lembut
berhembus, dan sebuah sosok tua muncul diam-diam di belakang Jack.
Ketika pukulan telak dari bayangan
Genta menghantam ke arahnya, lelaki tua itu bahkan tidak repot-repot mengangkat
kepalanya. Dia hanya mengibaskan tangannya dengan santai dan pukulan yang
seharusnya bisa menghancurkan tubuh Jack lenyap begitu saja. Seolah pukulan itu
hanyalah setetes air yang jatuh ke lautan luas, hilang tanpa jejak.
No comments: