Bab 2602
"Kamu ... Kamu!"
Wanita tua itu menatap Jack dengan
wajah pucat pasi, suaranya bergetar hebat.
Saat semua orang masih terpana, Jack
menatapnya dengan tatapan dingin. "Dasar tua bangka, aku sudah cukup
bersabar denganmu sepanjang jalan."
Begitu kata-kata itu keluar, kilatan
pedang kembali menyala!
"Hentikan!"
Tiba-tiba, sebuah suara gemuruh penuh
kepanikan terdengar!
Pak Hertanto berteriak dengan sekuat
tenaga, wajahnya penuh kegelisahan saat menatap Jack. " Kamu..."
Hatinya kacau. Matanya dipenuhi
ketakutan.
Satu tebasan saja mampu melumpuhkan
seorang master ilahi tingkat tujuh?
Kalau bukan karena memiliki kekuatan
tak tertandingi di tingkat yang sama...
Maka hanya ada satu kemungkinan...
"Kamu ... Kamu sudah mencapai
tingkat delapan?"
Begitu kata-kata itu terucap dari
mulut Pak Hertanto, semua orang di tempat itu seketika membeku, wajah mereka
dipenuhi keterkejutan.
Keluarga Romli memiliki seorang
master ilahi tingkat delapan?
Semua orang tahu bahwa seorang master
ilahi tingkat delapan sudah cukup kuat untuk disebut sebagai leluhur dalam
sebuah keluarga besar!
Seorang master ilahi tingkat delapan
bisa dengan mudah menghancurkan sekelompok master ilahi tingkat menengah. Dalam
sekejap, keunggulan kekuatan keluarga Syahrir atas keluarga Romli langsung
menghilang!
Sementara itu, wanita tua yang
sebelumnya begitu arogan kini benar-benar dipenuhi teror! Wajahnya pucat,
tubuhnya gemetar, hampir pingsan di tempat!
Jack ternyata sudah mencapai tingkat
delapan?
Dan dirinya malah mengejeknya
sepanjang jalan?
Sekarang, tubuhnya benar-benar
dipenuhi rasa takut.
Dia segera bersembunyi di belakang
orang-orang keluarga Syahrir, suaranya bergetar saat dia berseru, "Tuan!
Biarkan dia pergi! Biarkan dia pergi sekarang juga!"
Semua orang dari keluarga Syahrir
saling berpandangan, tidak tahu harus berbuat apa. Bahkan Pak Hertanto sendiri
merasa pikirannya kacau.
Saat ini, bukan hanya dirinya yang
dalam bahaya, bahkan jika Wimar sendiri datang, dia pun mungkin akan kewalahan
menghadapi ini!
Namun, Jack tetap berdiri tegak,
tidak bergerak sedikit pun. Dia menatap mereka dengan tatapan dingin dan
berkata, "Aku sudah bersabar sepanjang jalan, menunggu kalian berkumpul
lengkap. Sekarang kalian ingin aku pergi begitu saja?”
Begitu mengatakan itu, Jack
menggenggam pedangnya erat-erat, lalu tersenyum. "Kalian sendiri yang memanggilku
ke sini!" ujarnya.
"Kita bisa bicar... "
Kata terakhir dari wanita tua itu
bahkan belum sempat keluar sepenuhnya.
Pedang panjang di tangan Jack telah
melesat!
Kilatan cahaya tajam melintas.
Di saat wanita tua itu melihat
tebasan itu, wajahnya seketika berubah drastis. Tanpa berpikir dua kali, dia
langsung berbalik, berusaha melarikan diri.
Namun, baru saja dia berbalik dan
melangkah satu langkah, kepalanya telah terpenggal!
Darah segar muncrat ke segala arah!
Tubuh tanpa kepala itu masih terus
berlari beberapa langkah karena dorongan inersia sebelum akhirnya terjatuh
dengan suara berat!
Satu tebasan, mati seketika!
Melihat pemandangan itu, semua orang
langsung membeku.
Hanya selisih satu tingkat,
seharusnya tidak mungkin membunuh seorang master ilahi tingkat tujuh yang
sedang berusaha kabur dengan begitu mudah!
Satu-satunya penjelasan adalah Jack
bukan hanya seorang master ilahi tingkat delapan biasa, tetapi juga seorang
yang sangat kuat di tingkat itu!
Pikiran semua orang langsung kosong!
Terutama Pak Hertanto dan lelaki tua
berambut putih.
Mereka pikir sedang menculik Jack,
tetapi ternyata mereka justru membawa seekor serigala masuk ke dalam rumah
mereka sendiri!
Pak Hertanto gemetar dan berkata
dengan suara bergetar, "Pergilah... Kumohon!"
Jack menggeleng pelan. "Aku akan
pergi setelah puas membunuh!" ujarnya.
Seketika, lelaki tua berambut putih
berteriak dengan putus asa, "Tunggu apa lagi? Serang dia bersama-sama! Dia
jelas datang untuk membantai kita! Panggil leluhur!"
Bum!
Dari dalam kediaman keluarga Syahrir,
sebuah aura kuat tiba-tiba melonjak ke langit!
"Leluhur!"
Semua orang dari keluarga Syahrir
seperti menemukan harapan baru.
Lelaki tua berambut putih bahkan
merasa seolah baru saja lolos dari kematian, segera berteriak, " Leluhur,
selamatkan aku!"
Aura kuat itu menyapu tempat itu.
Kemudian, sebuah dengusan berat terdengar.
"Jack, sungguh berani kamu
membunuh orang di kediaman keluarga Syahrir..."
Sret!
Sebuah kilatan pedang kembali
melintas.
Kepala lelaki tua berambut putih
terpenggal!
Rambut putihnya berkibar di udara,
berlumuran darah saat kepalanya terbang ke langit.
Aura dari leluhur keluarga Syahrir
seketika terguncang!
Jack mengibaskan pedangnya, darah
segar berhamburan ke tanah. Lalu, dia menatap ke arah sumber aura kuat itu dan
tiba-tiba berteriak, Keluarga Syahrir sekarang hanya tersisa satu leluhur!
Kenapa kamu masih berlagak sombong?"
"Kamu..." Genta menggelegak
marah.
Jack melangkah maju, mengacungkan
pedangnya ke depan, lalu menghardik dengan suara penuh amarah, "Jangan
banyak bicara! Hari ini keluarga Romli resmi berperang dengan keluarga Syahrir!
Hari ini, entah kamu yang mati, atau aku yang binasa!”
No comments: