Bab 2603
Perang total?
Semua orang sulit memercayai apa yang
baru saja mereka dengar.
Anak muda ini benar-benar sedang
mempermalukan keluarga Syahrir di depan umum!
Serang! Mereka harus membalas!
"Leluhur, mohon bertindak!"
Tiba-tiba, seseorang berteriak marah.
"Leluhur, mohon turun tangan!
Hancurkan keluarga Romli!"
"Leluhur, mohon turun tangan!"
Teriakan demi teriakan menggema,
semakin lama semakin lantang, dipenuhi amarah dan kebencian.
Keluarga Syahrir memang tunduk pada
Wimar, tetapi itu hanya karena di belakangnya ada sosok kuat yang mendukungnya.
Namun, keluarga Romli? Siapa mereka berani
menandingi orang itu?
Kalau orang misterius itu bisa
mempermalukan keluarga Syahrir, bukan berarti orang lain juga bisa!
"Aku berniat membiarkanmu pergi,
tapi kamu benar -benar nggak tahu diri!"
Pak Hertanto melangkah maju, menatap
Jack dengan penuh amarah.
Lalu, dia berteriak ke arah Genta,
"Leluhur, mohon mulai pertarungan master ilahi tingkat sembilan!”
Saat ini, keluarga Syahrir adalah
yang terkuat di antara tujuh keluarga besar. Jika keluarga dengan peringkat
lebih rendah menantang mereka, mereka harus merespons. Jika tidak, peringkat
mereka akan turun, dan itu berarti kerugian besar bagi keluarga Syahrir!
Sementara itu, Jack menatap ke
langit.
Di kejauhan, seseorang berdiri dengan
tangan di belakang punggungnya, menatap ke bawah dengan tatapan dingin.
Seorang lelaki tua berpakaian jubah
hitam, posturnya tegap, matanya dalam dan kelam. Aura luar biasa kuat terpancar
dari tubuhnya, membuat darah semua orang yang hadir seolah mendidih.
Genta!
Jack tetap tenang, matanya tanpa riak
sedikit pun. " Baiklah, mari kita perang total," ujarnya.
Genta menatapnya dengan wajah kelam
dan berkata, "Bocah itu... ternyata sekarang sudah mencapai tingkat
delapan."
Setelah mengatakan itu, dia
menyeringai dingin." Tapi kamu terlalu sombong. Berani-beraninya menerobos
ke keluarga Syahrir..."
Sembari berbicara, aura yang luar
biasa kuat mulai berkumpul di tubuhnya. Dalam sekejap, tekanan dahsyat langsung
menghantam Jack, membuat auranya terhimpit.
Namun, Jack tetap berdiri tegak,
menatap Genta dengan ekspresi santai. "Aku nggak menerobos ke sini. Aku
hanya memenuhi undangan keluarga Syahrir," ujarnya.
Genta tertegun sejenak, lalu melirik
ke arah Pak Hertanto yang berdiri tidak jauh darinya.
Pak Hertanto tampak sedikit canggung,
wajahnya dipenuhi kegetiran. "Kami ... nggak menyangka dia sekuat
ini."
Wajah Genta seketika menggelap.
Bodoh! Mereka mengira sedang
menggertak orang lemah, tetapi malah membawa bencana ke rumah sendiri!
"Memalukan!" bentaknya
marah.
Pak Hertanto buru-buru berkata,
"Ini bukan salah kami! Itu perintah dari Wimar!"
"Wimar?"
Genta mengerutkan kening mendengar
nama itu, seolah sedang mempertimbangkan sesuatu.
Kemudian, dia menatap Jack dan
berkata dengan nada datar, "Jadi tujuanmu sebenarnya Wimar? Kalau begitu,
pergilah. Lawanlah dia. Untuk pertempuran antar keluarga, hari ini aku akan
melepaskanmu sementara."
Dia tak akan membuang tenaga hanya
demi Wimar.
Lebih baik membiarkan Jack
melakukannya. Jika bisa, biarkan mereka saling bunuh.
"Sepertinya aku sedikit tinggi
hati setelah naik tingkat," ujar Jack sambil menggeleng pelan.
Kemudian, dia melangkah maju, menatap
Genta dengan tatapan menyala penuh semangat. "Jadi, aku ingin mencobanya.
Aku menantangmu untuk bertarung!" ujarnya.
Mata Jack memancarkan kobaran
pertempuran!
Seharusnya ini adalah tugas Logan ...
Namun, dia tetap ingin mencoba!
Seni bela diri adalah tentang
menantang batas!
Sekarang batas itu ada di hadapannya.
Meskipun pertarungan ini bisa membawa konsekuensi yang tak terduga, dia tidak
ingin melewatkan kesempatan ini!
Dorongan itu datang begitu saja!
Genta mendengar kata-kata itu dan
tertegun sesaat. Namun, alih-alih marah, tatapannya terhadap Jack justru
berubah, sedikit terkejut.
"Bukan hanya ilmumu yang
menembus batas, tapi juga mentalitasmu..."
Terobosan mentalitas!
Mendengar ini, semua orang langsung
menatap Jack dengan keterkejutan mendalam.
Dalam dunia bela diri, mentalitas
mungkin terdengar samar, tetapi bagi para ahli sejati, itu lebih penting
daripada sekadar kekuatan. Semakin kuat mentalitas seorang pendekar, semakin
tinggi batas yang bisa dia capai!
Dan jika mentalitasnya cukup kuat,
seorang pendekar bisa membentuk jalan bela dirinya sendiri!
Terobosan dalam bela diri bisa
dicapai melalui teknik dan pengalaman, tetapi terobosan mentalitas hanya bisa
terjadi secara alami dan tanpa pola yang pasti!
Jika Jack benar-benar mengalami
terobosan mental, itu berarti dia di masa depan setidaknya akan mencapai
tingkat raja ilahi! Bahkan, mungkin dia bisa melangkah lebih jauh dan
menciptakan jalan bela dirinya sendiri!
Genta tiba-tiba tertawa. "Maukah
kamu menikahi putri keluarga Syahrir? Jika kamu bersedia, aku akan melupakan
semua yang terjadi hari ini. Bahkan, aku akan mengizinkanmu mewakiliku untuk
melawan Wimar demi kekuasaan keluarga Syahrir!" ujarnya.
Di mata Genta, Jack mungkin musuh,
tetapi dia sangat berharga untuk direkrut.
Jika bisa dijadikan sekutu, dia
bahkan bisa menjadi wakilnya dalam perebutan kekuasaan melawan Wimar!
Semua anggota keluarga Syahrir
terkejut melihat tindakan ini. Taruhan ini terlalu besar!
Namun, ekspresi mereka berubah
menjadi penuh pemikiran.
Genta tidak berani menantang Wimar
secara langsung, jadi sekarang dia sengaja membawa " serigala" ke
dalam rumah.
Genta tersenyum dengan sikap
bersahabat dan melanjutkan, "Dengan kekuatan sepertimu, mengapa masih
memilih bekerja sama dengan Saka? Jika kamu bersamaku, yang kudapatkan lebih
banyak, dan kamu juga akan mendapat lebih banyak.”
Namun, mendengar ini, Jack justru
tertegun. Dia menatap Genta, lalu tiba-tiba tersenyum, "Kamu punya banyak
sumber daya?" tanyanya. "Hmm?”
No comments: