Bangkit dari Abu Kembalinya Nathan ~ Bab 214

Bab 214

 

Julian tersenyum sinis. Dia sangat tidak puas dengan kepura-puraan Edward yang telah mencuri perhatian semua orang.

 

Tepat di saat dia hendak membantah, terdengar suara batuk yang mendominasi lagi.

 

"Aku Thomas Halim, datang ke sini untuk mendukung putraku, Edward. Mohon semuanya meninggalkan sedikit harga diri untukku."

 

Buam!

 

Terjadi kehebohan di acara lelang itu. Siapa sangka, bahkan kepala Keluarga Halim, tokoh paling berpengaruh di Beluno, pun akan hadir di sana.

 

"Thomas, si lelaki tua itu, ternyata datang juga. Huh!"

 

Julian mendengus dingin di ruang VIP itu. Dia kemudian memutuskan untuk diam.

 

Dia berani memprovokasi Edward, tetapi sebagai kepala keluarga bangsawan, Thomas masih berada pada level yang sama dengan pemimpin Sekte Pirata.

 

Sebagai seorang junior, Julian masih tidak berani bersikap lancang.

 

Selain itu, Julian tahu bahwa Thomas, pria tua yang sakit -sakitan ini, bukanlah orang baik sewaktu masih muda.

 

Thomas adalah seorang master tingkat Guru Besar junior. Dia bisa membunuhnya dengan mudah.

 

Meski Keluarga Halim mengalami penurunan sekarang. Thomas masih hidup dan pengaruhnya masih tetap ada.

 

Liam dan Satya juga memutuskan untuk menahan diri.

 

Satya mencibir. "Demi putranya yang nggak berguna itu, Thomas bahkan rela datang ke sini.”

 

"Sayangnya, putranya itu sudah nggak tertolong lagi. Sekarang masih ada ayahnya yang menahan, jadi Keluarga Halim nggak akan berada dalam kekacauan, tapi begitu dia mundur, Keluarga Halim pasti akan runtuh."

 

Liam menggertakkan giginya dan berkata, "Andai kepala Keluarga Suteja memperlakukanku sama seperti Thomas memperlakukan Edward, apa aku masih akan nggak berguna seperti itu?"

 

"Sayangnya, kepala keluarga kita nggak memperlakukan semua orang dengan sama. Dia hanya memihak pada Regina dan mengabaikanku, yang seharusnya menjadi ahli waris Keluarga Suteja!"

 

Gadis cantik berpakaian tradisional membungkuk ke arah Thomas untuk menunjukkan rasa hormatnya pada kepala Keluarga Halim.

 

Namun, dia diam-diam mendesah dalam hatinya. Bahkan, Thomas pun tidak mementingkan harga dirinya lagi dan datang ke sini untuk memberi tekanan pada orang lain.

 

Mahkota berlian ini kemungkinan besar tidak akan laku dengan harga mahal. Terakhir, pasti akan dijual kepada Keluarga Halim dengan harga rendah.

 

"Harga awalnya 40 miliar. Semua hadirin dipersilakan untuk menawar!"

 

Setelah membuat pernyataan itu, gadis cantik berpakaian tradisional tidak berkata apa-apa lagi.

 

Edward sangat gembira. Dia menjadi orang pertama yang berbicara. "Aku akan menawar 50 miliar. Terima kasih semuanya dan juga terima kasih pada Tuan Roland."

 

Thomas yang duduk di kursi di bawah, tersenyum tipis, lalu berdiri dan pergi bersama para master Keluarga Halim.

 

Dia datang hanya untuk menampakkan dirinya dan mendukung putranya.

 

Kini masalah telah diputuskan. Sebagai kepala keluarga, sudah saatnya dia meninggalkan tempat itu. Jika tinggal lebih lama lagi, dia mungkin akan dituduh karena menindas yang lemah.

 

"50 miliar sekali. Apa ada VIP yang ingin menawar lebih tinggi?" tanya gadis cantik berpakaian tradisional. Dia juga tidak bisa menahan diri untuk tidak mendongak dan melirik ke arah ruang VIP nomor satu.

 

Namun melihat tidak ada pergerakan di seberang sana, dia pun hanya diam-diam mendesah dalam hati.

 

Tampaknya Tuan Nathan yang berada di ruang VIP nomor satu ini juga harus memberi muka kepada kepala Keluarga Halim.

 

"Nona Monika, karena semua rekan terhormat bersedia membantuku, mohon jangan ditunda terlalu lama lagi. Mohon antarkan langsung mahkota berlian itu ke ruang VIP-ku!"

 

Edward yang saat ini merasa seakan-akan dia telah memenangkan mahkota berlian itu. Dia bahkan mendesak gadis cantik berpakaian tradisional agar segera menyelesaikan penawaran barang.

 

Memangnya kenapa kalau Keluarga Halim mengalami kemunduran? Toh, mereka masih mendominasi di Beluno.

 

Siapa yang berani maju dan bersuara saat ini?

 

Apalagi, dia akan menikahi Emilia, wanita cantik di Beluno. Dia bukan hanya akan memenangkan wanita cantik, tetapi dia juga akan menjadi kepala Keluarga Halim.

 

Sekali dayung dua tiga pulau terlampaui. Dia telah berhasil memenangkan impian terbaik dalam hidup.

 

Saat itu, Edward tidak lagi membutuhkan ayahnya untuk mendukungnya.

 

Dia sendiri sudah punya pengaruh kuat.

 

Edward yang sedang berkhayal indah itu tidak kuasa menahan senyum gembira di wajahnya.

 

"50 miliar, untuk terakhir kalinya. Lantaran nggak ada yang menawar lebih tinggi lagi, mahkota berlian ini akan menjadi milik Tuan ...."

 

Gadis cantik berpakaian tradisional mengumumkan dengan suara keras. Di saat kalimat terakhirnya akan segera keluar.

 

Bab Lengkap

Bangkit dari Abu Kembalinya Nathan ~ Bab 214 Bangkit dari Abu Kembalinya Nathan ~ Bab 214 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on May 28, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.