Bangkit dari Abu Kembalinya Nathan ~ Bab 213

Bab 213

 

Rumah lelang setidaknya mengambil keuntungan sebanyak puluhan miliar dari 400 miliar itu.

 

Keuntungan besar!

 

Regina dan Tiara juga sulit menerima kenyataan itu. Dia memandang Nathan dengan tatapan tidak percaya.

 

"Dokter Nathan, 400 miliar. Kita sepertinya sudah terlalu ceroboh!"

 

Nathan berkata dengan nada datar, "Aku nggak tertarik bermain dengan sekelompok orang bodoh ini. Alih-alih membuang waktu, lebih baik aku keluarkan harga yang membuat mereka nggak berkutik."

 

Ekspresi acuh tak acuh pria itu membuat Regina dan Tiara kebingungan.

 

Apa bagi Nathan, transaksi sebesar 400 miliar ini tidak berarti apa-apa?

 

Sekalipun mereka punya uang, dia juga tidak boleh sembarangan menawar harga setinggi langit, 'kan?

 

Julian tertawa terbahak-bahak, lalu tersenyum menyeringai. "Menghabiskan 400 miliar untuk mendapatkan obat seperti itu? Nathan, aku benar-benar penasaran, kamu itu bodoh sungguhan atau hanya pura-pura bodoh?"

 

"Aku sebenarnya ingin terus menemanimu bermain, tapi melihat kelakuanmu, aku benar-benar nggak tahu harus bagaimana memujimu. Itu sebabnya, aku membiarkanmu bersenang-senang."

 

Kali ini, tidak ada orang yang setuju dengan perkataannya.

 

Lantaran semua orang tahu bahwa Tuan Julian bukan sedang pamer, tetapi dia sebenarnya tidak berani menawar lebih tinggi lagi dan hanya berusaha menyelamatkan harga dirinya.

 

Dengan kata lain, anak konglomerat dari Sekte Pirata telah dikalahkan oleh Tuan Nathan yang berada di ruang VIP nomor satu itu.

 

Gadis cantik berpakaian tradisional itu tampak gembira dan juga diam-diam memperhatikan adegan itu.

 

Dia sudah terbiasa melihat pelanggan kaya di acara lelang seperti ini.

 

Namun hari ini, Tuan Nathan misterius ini, yang bertindak tanpa meninggalkan jejak, tetapi bisa menaklukkan semua orang, telah meninggalkan kesan yang berbeda dalam hatinya.

 

Dia juga seorang gadis yang punya semangat tinggi, tetapi di saat ini, dia memiliki fantasi yang tak ada habisnya tentang Nathan.

 

Nathan tidak lagi berpartisipasi dalam penawaran barang berikutnya karena dia tidak tertarik.

 

Liam dan Julian, dua anak konglomerat itu, sibuk meneriakkan penawaran. Mereka tampak begitu arogan. Bahkan, suara mereka sangat keras, seolah-olah ingin memberi tahu seluruh dunia bahwa mereka bisa menghabiskan uang dengan mudah.

 

Perilaku seperti itu tentunya menarik perhatian para pria dan wanita muda yang materialistis. Semuanya berteriak dan menyanjung mereka. Tindakan itu seketika memuaskan kesombongan dua anak konglomerat itu.

 

Nathan tertawa terbahak-bahak.

 

Setelah berteriak lama, dua pria bodoh itu baru menghabiskan beberapa miliar saja.

 

Seakan-akan mereka lebih bangga dibandingkan saat mengalahkannya dalam mendapatkan Teratai Sanoya.

 

Tiara tersenyum dan berkata, "Sebenarnya lucu juga. Setidaknya bisa membuat semua orang melihat dengan jelas bahwa para tuan muda dari keluarga bangsawan dan generasi penerus sekte ini hanyalah orang-orang yang otaknya nggak pernah digunakan!"

 

Regina menggodanya. "Dokter Nathan, kamu sudah nggak membuat penawaran harga lagi. Gadis pembawa acara di bawah sana sudah menatap kita dengan kesal dan bahkan melirik kita beberapa kali."

 

Nathan tertawa. "Aku punya uang, tapi aku nggak bodoh.

 

Saat ini, mahkota berlian yang indah dan memesona didorong ke atas panggung.

 

Gadis cantik berpakaian tradisional langsung memperkenalkan. "Mahkota ini adalah barang lelang terakhir kita malam ini. Aku nggak akan membahas detail tentang kemewahan dan asal usulnya."

 

"Singkatnya, mahkota ini hanya pantas untuk perempuan. Tuan-tuan sekalian, ini saatnya untuk memperjuangkan cinta sejati kalian."

 

Begitu selesai diperkenalkan, langsung terdengar suara yang menggema di aula lelang.

 

"Para tamu yang terhormat, tolong berikan sedikit harga diri untuk Edward dan Keluarga Halim."

 

"Aku sudah memutuskan untuk membeli mahkota ini dan menggunakannya untuk melamar kekasihku."

 

Sembari berbicara, layar ruang VIP tempat Edward berada tiba-tiba terbuka, memperlihatkan sosok putra sulung Keluarga Halim, mengenakan setelan jas yang dirancang khusus untuknya.

 

Dia menatap ruangan seberangnya dengan pandangan sedingin es.

 

Niatnya sangat jelas. Edward bertekad untuk memenangkan mahkota ini.

 

Siapa pun yang berani rebutan dengannya sudah pasti akan menjadi musuhnya dan juga Keluarga Halim.

 

Mendadak suasana di aula lelang itu hening.

 

Lantaran Edward telah mengajukan permintaan yang begitu tegas.

 

Jika mereka masih menawar saat ini, bukankah akan terkesan keras kepala?

 

Tidak semua orang mampu menahan amarah dan energi Keluarga Halim.

 

Bab Lengkap

Bangkit dari Abu Kembalinya Nathan ~ Bab 213 Bangkit dari Abu Kembalinya Nathan ~ Bab 213 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on May 28, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.