Baca dengan Tab Samaran ~ Incognito Tab
Bab 2386
Merasakan tekanan yang semakin
meningkat dari kedalaman dirinya, Severin mengerti bahwa kecuali dia memahami
hakikat kekuatan galaksi dan menyempurnakan keinginan galaksi, mungkin akan
sulit baginya untuk mengembangkan Stellar Punch ke tingkat Pemula.
Setelah mengambil napas
dalam-dalam beberapa kali, auranya segera melonjak.
'Aku perintahkan engkau untuk
memurnikan!' gerutu Severin dalam hati.
Langit berbintang di benaknya
hancur berkeping-keping, hanya menyisakan proyeksi bintang besar. Bintang yang
diproyeksikan itu tak lain adalah Merak, bintang di bawah kakinya!
Severin melihat Merak
berangsur-angsur menjadi lebih jelas dalam benaknya. Rasanya seperti waktu yang
sangat lama berlalu hingga setiap detail tentang Merak terukir dalam benaknya.
Ketika goresan terakhir selesai, Merak—seolah-olah muncul dari ilusi menuju
kenyataan—bergaung tanpa henti dalam kesadaran Severin.
Di dunia luar, cahaya bintang
yang tak terhitung jumlahnya menerobos lapisan demi lapisan kendala, seketika
menyelimuti Merak dalam pikiran Severin, menyebabkan seluruh bintang meledak
dalam cahaya cemerlang.
Saat dengungan itu terdengar
di benaknya, bintang-bintang ilusi tiba-tiba meledak dengan cahaya ilahi yang
luar biasa terang di Titik Tinggi Langitnya, yang terletak di angkasa di atas
pusat energinya.
Salah satu bintang tiba-tiba
bersinar terang, berubah dari ilusi menjadi kenyataan. Kekuatan yang belum
pernah terjadi sebelumnya melonjak dalam diri Severin, memenuhinya dengan
kegembiraan dan kegembiraan yang luar biasa.
Severin tahu bahwa ia telah
berhasil mengembangkan Stellar Punch ke tingkat Pemula!
Bintang-bintang ilusi
berkumpul di pusat energinya, dan Severin kini dapat memobilisasi kekuatan
Merak sesuka hatinya. Ia bahkan dapat memanfaatkan kekuatan bintang-bintang
lain jika ia menyempurnakannya di masa mendatang, mengubahnya menjadi sumber
kekuatan sejati, mirip dengan apa yang terjadi pada Sky High Point miliknya!
Severin tidak dapat menahan
tawa setelah dia menggunakan indra keilahiannya dan melihat ilusi Merak di
pusat energinya.
"Haha! Aku
berhasil!"
Walaupun dia baru mengolah
Stellar Punch sampai tingkat Pemula, dan baru membentuk bintang kuno Merak,
Severin masih bisa merasakan adanya hubungan tertentu yang terjalin dengan
bintang kuno di bawah kakinya.
Maka, Severin memutuskan untuk
mencobanya. Dalam sekejap, ia berubah menjadi seberkas cahaya, menghilang dari
posisi semula. Dalam sekejap mata, ia menemukan dirinya di langit berbintang,
mengulurkan tangannya dengan lembut ke arah Merak di bawah.
Cahaya bintang perak yang tak
terhitung jumlahnya dengan cepat berkumpul di sekitar Severin, membentuk
galaksi yang tergantung terbalik di langit. Dengan kekuatan galaksi tersebut,
tangan Severin tampak memiliki kekuatan langit dan bumi yang sangat besar.
Dia menggenggam ringan ke arah
Merak, seakan-akan memegang seluruh bintang di tangannya, merasa seperti dia
bisa menghancurkan bintang itu jika dia mengeluarkan sedikit tenaga lagi.
"Lihat! Aku telah
memperoleh kekuatan untuk menguasai bintang-bintang dan merebut bulan dengan
tangan kosong!" seru Severin sambil menatap Merak.
Pada saat itu, Merak tampaknya
merespons tindakan Severin dengan terus bergetar! Getaran hebat ini menyebabkan
pergolakan signifikan di permukaannya yang tandus, merobek area tertentu dan
memperlihatkan jurang yang dalam.
Pada saat yang sama, Callie
yang sedang berlatih di gua Merak tiba-tiba terbangun oleh getaran hebat di
sekitarnya. Dia melihat sekeliling dengan kaget dan berseru, "Apa yang
terjadi?!"
Tak jauh dari situ, Spencer
juga mengalihkan pandangannya ke langit, menyadari kejadian yang tidak biasa
itu. Matanya terbelalak tak percaya setelah memastikan bahwa getaran itu
disebabkan oleh Severin.
"Astaga! Menangkap
bintang dan menguasai bulan adalah satu hal, tapi aku tidak percaya dia bisa
menjadi sekuat itu!"
Severin menarik tangannya saat
melihat betapa takutnya Callie dan Spencer. Tak lama kemudian, ia kembali ke
tanah dan tersenyum santai pada mereka.
"Jangan khawatir. Aku
hanya sedang mengembangkan teknik ilahi."
No comments: