Bab 2374
"Aku ingin
mengkhianatinya, tapi aku selalu gagal. Kekuatan Ramuan Pengikat Hati ini
benar-benar terlalu kuat."
"Aku tahu dia bukan
orang baik. Aku tahu dia hanya memanfaatkanku. Aku tahu rasa cintaku ini
hanyalah hasil dari pengaruh Ramuan Pengikat Hati. Tapi, aku tetap berulang
kali kembali padanya. Dia adalah mimpi burukku!"
"Kali ini, aku
sudah susah payah membuat keputusan ini."
"Kalau aku diberi
satu kesempatan lagi, aku bahkan nggak tahu apa aku akan datang ke sini."
Saat mengucapkan itu,
air mata mulai mengalir di wajahnya yang tegas, seolah tak mampu lagi menahan
siksaan dari cinta yang membelenggunya.
Dia tiba-tiba berlutut
dan berkata, "Pak Saka, kalau kamu memiliki Ramuan Pengikat Hati, kumohon,
tolong selamatkan aku. Kalau kamu hanya membohongiku, maka lebih baik bunuh
saja aku. Aku benar-benar nggak ingin hidup dalam penderitaan tanpa akhir
seperti ini."
Saka menatapnya dengan
tenang. Selly ternyata tidak memiliki pelindung dari teknik membaca pikiran.
Dengan membaca pikirannya, Saka melihat bałtwa kata-katanya setengah benar,
setengah bohong.
Memang benar dia terikat
oleh Ramuan Pengikat Hati dan merasa menderita. Namun, pada saat yang sama, dia
sebenarnya juga tidak ingin meninggalkan Reagan.
Bagaimanapun, Reagan
adalah simbol kekuasaan.
Sementara Selly juga
membutuhkan kekuasaan itu untuk mempertahankan identitas dan statusnya.
Hatinya penuh dengan
kebimbangan. Di satu sisi, dia ingin bebas dari kendali Ramuan Pengikat Hati,
tetapi di sisi lain, dia tidak rela melepaskan kekuasaan dan statusnya.
Saka merenung sejenak,
lalu meletakkan gelasnya dan berkata dengan serius, "Aku akan memberimu
penawar, dan juga sebuah kesempatan untuk memilih."
Selly tampak terkejut,
tidak mengerti maksudnya.
Namun, di saat
berikutnya, Saka mengangkat tangannya dan melemparkan sebuah pil ke tangannya.
Mata Selly membelalak.
Dia menatap Saka dengan tidak percaya.
Penawar ini benar-benar
ada?
"Coba saja,"
jawab Saka sambil tersenyum.
Tanpa ragu, Selly
langsung menelan pil itu.
Tak lama setelahnya,
wajahnya berubah drastis.
Tubuhnya mulai memanas,
energinya bergolak, dan tiba-tiba dia memuntahkan kabut merah muda dari
mulutnya.
Dia merasakan tubuhnya,
lalu memandang Saka dengan tatapan tak percaya.
Dia bisa merasakan
dengan jelas bahwa perasaan yang selalu mengikatnya pada Reagan telah lenyap!
"Kamu benar-benar
punya penawar?" gumam Selly.
"Aku nggak pernah
membohongi wanita," jawab Saka dengan senyuman.
Selly tampak bingung.
Reagan pernah berkata bahwa Ramuan Pengikat Hati tidak memiliki penawar. Dia
mempercayai itu karena dia pernah mencoba mencari cara untuk bebas, tetapi
tidak berhasil.
Bahkan Reagan sendiri
tidak memiliki penawar itu.
Karena itu, dia selalu
mengira Saka hanya mencoba membohonginya dengan trik murahan.
Namun, kini semua
berubah...
Setelah terbebas dari
kendali, Selly merasa bingung dan tidak tahu harus bagaimana.
Suara Saka
membangunkannya dari lamunannya.
"Sekarang kamu
sudah bebas dari kendali. Kamu sudah memiliki kebebasan. Pilihlah, bagaimana
kamu ingin membantuku?" tanya Saka sambil menatap matanya dengan serius.
Selly terdiam cukup
lama, tenggelam dalam pergulatan batinnya.
Saka terus
memperhatikan. Keputusan yang diambil Selly kali ini benar-benar berasal dari
hatinya yang paling dalam.
Tiba-tiba, Selly
mengangkat pandangannya dan berkata dengan serius, "Aku akan membawamu
keluar dari kota Sentana! Aku tahu ada sebuah tempat di luar kota Sentana yang
menyimpan sesuatu yang bisa menghancurkan Reagan!"
Saka menatapnya lalu
perlahan menunjukkan ekspresi kecewa, dan menghela napas.
Saka menatapnya lalu
perlahan menunjukkan ekspresi kecewa, dan menghela napas.
Bahkan setelah menjadi
orang bebas, dia tetap ingin melindungi kekuasaan Reagan ...
"Kenapa?"
tanya Selly dengan bingung.
Saka hanya menatapnya
dengan penuh penyesalan.
Godaan kekuasaan memang
terlalu besar. Bahkan seorang budak yang telah mendapatkan kebebasannya tidak
rela melepaskan kekuasaan itu.
Sungguh menyedihkan,
benar-benar menyedihkan.
"Maafkan
aku..."
"Nona Selly,"
ujar Saka dengan sedih.
"Apa
maksudmu?" tanya Selly dengan kaget.
Namun, dia segera
membelalak ketika melihat Saka berdiri dan membuka sabuk celananya.
Tampak Saka bangkit
berdiri, lalu membuka ikat pinggang yang baru saja dipasang.
Di sisi lain, di Istana
Janira.
Alex telah tiba bersama
beberapa tetua keluarga Romli dan melaporkan rencana Selly.
Di tengah kerumunan dan
pujian dari orang-orang di sekitarnya, Reagan memegang gelas anggurnya,
tersenyum, dan berkata, "Selly sangat cerdas, dia nggak
mengecewakanku..."
"Aku yakin Selly
akan segera membawa kabar baik."
No comments: