Bangkit dari Abu Kembalinya Nathan ~ Bab 168

Bab 168

 

"Bagaimana bisa jadi seperti ini? Nggak seharusnya begitu, nggak seharusnya begitu...."

 

Edward seakan-akan kehilangan jiwanya. Dia berdiri di sana dengan linglung, lalu bergumam pada dirinya sendiri.

 

Dia tidak bisa menerima hasil seperti ini. Dia sulit menerima kenyataan ini.

 

Untuk mengembalikan reputasinya, Edward bukan hanya meminjam uang dan menunda pembayaran utang, tetapi dia juga menginvestasikan semua aset keluarganya.

 

Dia bahkan menipu Keluarga Sebastian agar mereka meminjamkan uang untuk berinvestasi.

 

Awalnya, setelah berhasil mendapatkan keuntungan, dia berencana akan mengambil sebagian keuntungan untuk membagikannya pada Keluarga Sebastian.

 

Sisanya akan dia simpan sendiri. Dia bisa makan sepuasnya dan menjadi kaya raya dalam semalam.

 

Namun kali ini, jangankan menjadi kaya raya dalam semalam, krisis keuangan yang tengah dia hadapi malah bertambah buruk. Dia telah menjerumuskan keluarga mereka ke dalam situasi putus asa.

 

Bahkan, Edward sempat berpikir untuk mengakhiri hidupnya.

 

"Edward, apa yang terjadi sebenarnya?"

 

Emilia menoleh dan bertanya dengan kecewa, "Apa informasi dari Keluarga Halim kalian bermasalah? Atau kamu memang nggak punya informasi sama sekali dan murni hanya mengandalkan tebakan?"

 

Raut wajah putra sulung Keluarga Halim itu berubah pucat. "Emilia, percayalah padaku. Keluarga Halim kami sudah mendapatkan informasi dari orang dalam sebelumnya. Kalau nggak, aku...."

 

Emilia menyelanya. "Masalah sudah sampai tahap begini, aku juga nggak bisa bilang percaya padamu lagi.'

 

"Pak Samuel sudah mengumumkan hal itu di televisi. Nggak usah diragukan lagi, semua uang kita sudah lenyap."

 

Tamara tidak bisa menahan diri lagi dan langsung berteriak, "Edward, apa pun yang terjadi, aku ingin kamu mencari cara untuk mendapatkan kembali uang itu seluruhnya."

 

"Kamu itu putra sulung Keluarga Halim. Kamu harus menggunakan koneksi Keluarga Halim untuk mendapatkan kembali uang pensiunanku. Kalau nggak, aku akan kehilangan segalanya. Saat itu, jangan harap kamu masih bersama Emilia."

 

Ken membalas dengan marah, "Uangku juga. Kamu harus kembalikan padaku. Kalau nggak, Edward, kamu bukan lagi kakak iparku, tapi musuhku."

 

Anggota Keluarga Sebastian lainnya saling berpandangan dengan bingung.

 

Bahkan, ada beberapa di antaranya yang menyeringai dan berbisik-bisik di sudut sana.

 

"Mereka pantas mendapatkannya. Siapa suruh mereka menyembunyikan hal ini dari kita dan ingin mendapatkan keuntungan sendirian. Sekarang mereka menerima balasannya."

 

"Hais, aku dulu mengira tuan muda Keluarga Halim adalah genius dalam investasi. Sekarang aku baru tahu kalau sebelumnya aku sudah buta."

 

"Sepertinya dia hanya orang biasa-biasa saja. Penampilan luarnya memang kuat, tapi dia begitu lemah. Dia hanya bisa melakukan hal-hal bodoh dan suka pamer. Ayo bubar semuanya. Membosankan!"

 

Nada menghina dari anggota Keluarga Sebastian membuat suasana hati Edward makin memburuk. Dia sangat emosi dan wajahnya juga merah padam.

 

Selama ini, bagi Keluarga Sebastian, dia adalah tuan muda yang sempurna dan mengagumkan dari keluarga bangsawan.

 

Namun, satu langkah yang salah membuatnya kehilangan segalanya. Dia kini dianggap sebagai pria yang tidak berguna.

 

Terutama Tamara, si wanita tua itu. Beraninya dia mengancamnya dengan Emilia.

 

Bahkan, sempat terbersit keinginan untuk menekan Tamara dan Ken ke tanah serta menginjak-injak mereka.

 

Siapa yang memberi nyali pada sekelompok pecundang ini untuk memakinya?

 

"Bibi, Ken, jangan cemas. Aku pasti akan memberi kalian penjelasan tentang masalah ini," ucap Edward sambil memaksakan sebuah senyuman.

 

Dia masih tidak ingin bermusuhan dengan Keluarga Sebastian. Jika tidak, dia tidak akan bisa meniduri Emilia, si CEO cantik dan dingin.

 

Namun, sikap Tamara dan Ken yang langsung berubah drastis itu memaksanya untuk menghadapi kenyataan itu dan mencari cara untuk menghadapinya.

 

Tamara sangat emosi sampai-sampai dia harus bersandar pada orang lain agar kakinya tetap stabil.

 

Napasnya terasa berat. Dia juga berteriak cemas, " Bagaimana kamu akan memberi penjelasan?"

 

Ken mengancam. "Pokoknya, aku hanya peduli dengan uang. Kalau kamu mengembalikan uang, kamu masih tetap kakak iparku. Kalau kamu nggak mengembalikannya, jangan bicara denganku lagi.'

 

Edward yang barusan berusaha memaksakan senyuman itu langsung membeku dalam sekejap. Tatapan matanya juga berubah muram.

 

Satu per satu anggota Keluarga Sebastian ini sepertinya cari mati!

 

Apa mereka mengira putra sulung Keluarga Halim mudah ditindas?

 

Bab Lengkap

Bangkit dari Abu Kembalinya Nathan ~ Bab 168 Bangkit dari Abu Kembalinya Nathan ~ Bab 168 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on May 17, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.