Bangkit dari Abu Kembalinya Nathan ~ Bab 152

Bab 152

 

Tubuh Waldi langsung menegang, seolah-olah ada orang yang mencabut tulang belakangnya.

 

Kemudian, dia mengeluarkan raungan yang sangat keras. "Nathan, beraninya kamu membunuh putraku. Semuanya, cepat bunuh dia. Apa pun yang terjadi, kalian harus menghabisinya hari ini!"

 

Waldi yang sekarang ini sudah seperti orang gila. Dia merasa dirinya seakan berada di jurang kehancuran.

 

Namun setelah mendengar perintahnya, anak buah Hessen semuanya tidak bergerak.

 

Sebaliknya!

 

Sekitar dua puluh anak buah Hessen yang masih tersisa itu langsung memegang tangan bocah itu. Semuanya mundur dengan gemetar dan bukannya maju.

 

Mereka berusaha mundur sejauh mungkin dari Nathan karena aksi Nathan telah menghancurkan keberanian mereka.

 

Saat melihat adegan itu, Waldi langsung menggeram.

 

"Kalian ... kalian sekumpulan orang nggak berguna. Dasar pengecut! Aku perintahkan kalian untuk maju! Kalian dengar itu?"

 

Sayangnya, percuma saja.

 

Tidak peduli seberapa emosinya penguasa Hessen itu.

 

Anak buahnya tidak bergerak sama sekali. Mereka malah gemetar lebih hebat lagi.

 

"Biar aku saja!"

 

Diikuti teriakan dingin, salah satu dari tiga master hebat yang diundang Waldi pun mengambil tindakan.

 

Yang maju adalah seorang pria kekar yang berwajah bulat. Dia melompat tinggi dan bersiap meluncurkan tendangan ke arah Nathan.

 

Bahir mendengus dingin. "Tuan Waldi, jangan khawatir. Dengan adanya kami bertiga di sini, bocah ini nggak akan bisa membuat masalah."

 

Begitu kata-kata itu dilontarkan!

 

Nathan melompat dari tempat itu dan langsung mengayunkan serangan balik.

 

Diikuti suara mendengung, udara seakan-akan terasa meledak.

 

Pria kekar itu menendang ke bawah, tetapi dia bahkan tidak bisa menyentuh Nathan sedikit pun.

 

Dadanya terpukul. Darah seketika mengucur keluar. Tubuhnya terlempar mundur tujuh hingga delapan meter, lalu berhenti setelah menghantam dinding di belakangnya.

 

Diikuti dengan bunyi keras, tubuhnya terjatuh ke tanah. Tidak ada yang tahu dia masih hidup atau sudah mati!

 

Wajah Waldi penuh dengan ketidakpercayaan. "Ini ...."

 

Bahir menggertakkan giginya dan berkata, "Tuan Waldi, jangan panik. Bocah ini punya kekuatan, tapi nggak tinggi."

 

"Tahira, kamu maju!"

 

Begitu mendengar perintahnya, master yang satunya lagi pun mengambil tindakan.

 

Dia adalah seorang wanita tua kurus, berambut putih dan bungkuk. Dia berteriak serak pada Nathan, "Bocah, cepat potong kaki dan tanganmu. Setelah itu, berlututlah dan terima kematianmu."

 

"Kalau nggak, begitu aku menggunakan Teknik Belalang Sembah-ku, semua organ dalammu pasti akan hancur nggak bersisa!"

 

Namun, Nathan masih bersikap cuek. Dia berjalan selangkah demi selangkah mendekati Waldi yang duduk di kursi utama.

 

"Tujuanku hari ini hanya satu, yaitu menghabisi pria tua ini."

 

"Orang-orang yang nggak berkaitan sebaiknya keluar dari sini sekarang juga."

 

Waldi langsung berteriak, "Tahira, apa lagi yang kamu tunggu? Cepat bunuh dia!"

 

Wanita tua bernama Tahira itu berteriak serak. Dia mengangkat tangannya tinggi-tinggi, memperlihatkan kukunya, lalu bergoyang ke kiri dan ke kanan seperti belalang sembah. Dia langsung menyerang Nathan dengan ganas.

 

Bahir mengusap jenggotnya dan tersenyum, "Teknik Belalang Sembah adalah teknik bertarung yang mengutamakan kecepatan. Meski bocah itu punya beberapa keterampilan dasar, dia hanya bisa menunggu untuk dibantai dan organ dalamnya pasti hancur."

 

Namun detik berikutnya, senyum bangga di wajahnya langsung membeku.

 

Lantaran Nathan menggunakan pukulan lurus untuk memecah kemelut dengan kuat dan mengenai bagian tengah tubuh wanita tua itu.

 

Walau tangannya dicengkeram oleh wanita tua itu dan pakaiannya dirobek-robek, tetapi leher wanita tua itu langsung dipatahkan oleh Nathan. Wanita tua itu seketika meninggal di tempat.

 

Sejak Nathan tiba di markas Waldi di Hessen.

 

Pria itu telah menghabisi ratusan anak buah hanya dalam sepuluh langkah.

 

Selain itu, dia juga membunuh dua master seni bela diri Waldi yang hebat.

 

Tidak ada seorang pun bisa menghentikannya!

 

Separuh tubuh Waldi mati rasa karena ketakutan.

 

Untuk pertama kalinya, dia bertanya-tanya apa master yang dipanggilnya kembali hari ini ada yang hilang.

 

"Bahir, Bahir, tolong aku. Hentikan dia. Cepat hentikan dia!"

 

Melihat Nathan terus mendekatinya, Waldi panik dan langsung mundur ke belakang sambil menjerit histeris.

 

"Bajingan kecil, tak kusangka kamu bahkan bisa membunuh master Kekuatan Gelap. Baiklah. Biar aku yang mengantar kepergianmu."

 

Bab Lengkap

Bangkit dari Abu Kembalinya Nathan ~ Bab 152 Bangkit dari Abu Kembalinya Nathan ~ Bab 152 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on May 15, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.