Bangkit dari Abu Kembalinya Nathan ~ Bab 78

Bab 78

 

"Be... beraninya kamu memukul Daren hingga seperti itu?"

 

Setelah melihat Daren yang kondisinya begitu tragis itu pergi, Tiara baru saja terhenyak. Dia menatap Nathan dengan ekspresi penuh ketakutan.

 

"Nathan, kamu tahu nggak kamu sudah...."

 

Nathan tampak bosan dan menyela, "Kamu mau bilang aku membuat masalah lagi, 'kan?"

 

Tiara sangat marah. "Memangnya bukan? Tahukah kamu ayahnya Daren itu...."

 

Nathan menyela lagi. "Tentu saja aku tahu. Dia barusan bilang ayahnya itu Tuan Waldi dari Hessen. Sepertinya dia cukup berkuasa."

 

"Lantas, kamu masih berani memukulnya?"

 

"Kata-kata yang keluar dari mulutnya begitu kasar dan kotor. Dia bahkan menyinggung Nona Regina. Kalau nggak memberinya pelajaran, apa aku masih harus memujinya?"

 

Nathan tampak tidak senang dan berkata, "Lagi pula, aku sudah berurusan dengan anak buahnya Arjun dari Gluton. Aku nggak keberatan menghadapi Hessen."

 

Mata Tiara berubah gelap. Dia pun berkata kepada sahabatnya, "Regina, Nathan sudah membuat masalah besar. Tuan Waldi pasti nggak akan membiarkan masalah ini berlalu begitu saja!"

 

Regina mendengus dingin. "Ini perselisihan yang terjadi di antara anak muda. Kalau Waldi berani mengambil tindakan, aku juga nggak akan membiarkan Dokter Nathan terkena dampaknya. Grup Suteja kami nggak takut pada Tuan Waldi."

 

Tiara sangat marah dan berkata, "Regina, apa yang kamu pikirkan? Apa kamu layak melakukan semua ini hanya demi seorang gigolo?"

 

"Apanya yang nggak layak? Lagi pula, Dokter Nathan juga membelaku barusan. Di mana lagi bisa menemukan pria sebaik itu?" ucap Regina dengan santai.

 

Gawat!

 

Tiara tampak khawatir. Sepertinya sahabatnya ini sudah dihipnotis oleh Nathan.

 

Demi pria tidak becus ini, dia malah ingin Keluarga Suteja melawan Tuan Waldi. Dia benar-benar tidak mengerti apa yang dipikirkan Regina.

 

Tepat di saat ini.

 

Tap, tap, tap!

 

Diiringi suara langkah kaki yang riuh, ratusan preman datang sambil memasang ekspresi galak.

 

Tiara memandang semua itu dengan wajahnya yang berubah pucat. "Itu Zevan, anak buahnya Tuan Waldi dari Hessen. Kali ini benar-benar terjadi masalah."

 

Regina juga mengerutkan kening. Dia tidak menyangka orang-orang dari Hessen akan datang secepat ini.

 

"Kak Zevan, bajingan inilah yang memukulku sampai separah ini. Aku ingin kamu mematahkan anggota tubuhnya dan membiarkanku menyiksanya. Aku ingin mengubahnya menjadi mayat hidup."

 

Daren yang wajahnya bengkak parah itu langsung menunjuk ke arah Nathan sambil meraung dengan penuh kebencian.

 

Zevan, yang memiliki janggut dan tatapan tajam itu memandang Nathan dengan sinis, "Bocah, beraninya kamu menyentuh tuan muda dari Hessen kami? Berlututlah dan bersujud untuk memuaskan tuan muda kami. Aku mungkin akan mempertimbangkan untuk menyisakan tubuhmu tetap utuh!"

 

Regina berteriak dingin, "Zevan, apa Hessen kalian begitu hebat? Mari kita lihat siapa yang berani menyentuhnya."

 

"Nona Regina, semua orang harus bertanggung jawab untuk perbuatannya sendiri, 'kan? Hei, gigolo, kamu memukul tuan muda kami sampai seperti ini, apa kamu kira masalah ini bisa diselesaikan dengan damai?" seru Zevan dengan ekspresi datar.

 

"Yang memprovokasi lebih dulu itu Daren. Kalau bukan karena kata-katanya kasar, Nathan juga nggak akan mengambil tindakan," kata Tiara.

 

Zevan mencibir. "Jangankan tuan muda kami hanya melontarkan kata-kata kasar, sekalipun dia membunuh bajingan ini, juga bukanlah hal yang mengejutkan."

 

Tiara emosi. "Sepertinya Hessen kalian mulai berani bertindak semena-mena."

 

Zevan mencibir. "Aku nggak peduli dengan apa yang kamu katakan. Aku hanya tahu, setelah tuan muda kami dipukul, Tuan Waldi sangat marah."

 

"Begitu penguasa Hessen kami marah, semua orang akan terkena dampaknya. Aku hanya bisa bilang kalau kamu sangat nggak beruntung. Siapa suruh kamu berani menyentuh tuan muda kami?"

 


Bab Lengkap

Bangkit dari Abu Kembalinya Nathan ~ Bab 78 Bangkit dari Abu Kembalinya Nathan ~ Bab 78 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on May 09, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.