Bangkit dari Luka ~ Bab 676

Bab 676

 

Nindi melihat foto itu. "Apa semua anggota keluarga Morris ada di sini?"

 

"Ya, semuanya ada."

 

Nindi menatap foto grup besar itu, lalu melihat spanduk merah yang tergantung di sampingnya." Proyek energi baru ini... kenapa rasanya nggak asing ya?"

 

"Apa kamu pernah mendengarnya? Ini proyek yang sudah ada sejak bertahun-tahun lalu. Keluarga Morris menghasilkan banyak uang dari proyek ini dan berhasil masuk kedalam kalangan keluarga kaya. Sayangnya, selama bertahun-tahun mereka tidak berhasil mengembangkan proyek lain dan hanya mengandalkan keuntungan lama."

 

Nindi menggelengkan kepala. "Aku nggak ingat. Nanti aku akan menyelidikinya."

 

Dia merasa seolah-olah pernah mendengar tentang proyek energi baru ini di suatu tempat, tetapi tidak bisa mengingatnya dengan jelas.

 

Mungkinkah dia mendengarnya di kehidupan sebelumnya?

 

Bagaimanapun juga, dia merasa ada yang mengganjal.

 

Seminggu kemudian, pertemuan pameran sampel proyek Al diadakan.

 

Nindi masuk ke aula pameran bersama rekan-rekannya, mulai menata sampel mereka, dan melakukan penyetelan awal.

 

"Nindi, ini sampel baru dari perusahaanmu? Kenapa tampilannya sama persis dengan sampel baru dari Grup Lesmana? Jangan-jangan kalian meniru kami?

 

Sania menghampiri dengan angkuh. Dia merasa kasihan pada Nindi setelah melihat sampelnya.

 

Seandainya dia berhasil menghancurkan sampel Perusahaan Patera Akasia sebelumnya, maka Nindi tidak akan bisa mengeluarkan apa pun hari ini, dan tidak akan bisa mengeluarkan sampel tepat waktu.

 

Sayangnya, rencananya gagal total.

 

Nindi mendekati Sania dan merendahkan suaranya.

 

"Kenapa kamu mengirim orang untuk menghancurkan sampel perusahaan kami cuma untuk meniru? Sayangnya, kalian cuma bisa meniru tampilannya saja, bukan teknologinya. Yang palsu tetaplah palsu, sama sepertimu."

 

"Nindi, kenapa kamu nggak mati saja dalam kebakaran waktu itu?"

 

Sania mengertakkan giginya dengan marah. Wanita jalang ini tidak mati juga.

 

Namun, hari-hari baik Nindi akan segera berakhir.

 

Keluarga Lesmana akan segera bangkrut. Mari lihat seberapa sombongnya Nindi Lesmana saat itu!

 

Nindi pun tersenyum sinis. "Jadi, kamu mengakui bahwa kebakaran itu ada hubungannya dengan Grup Lesmana ya?"

 

"Jangan bicara sembarangan! Semua orang di kalangan ini tahu tentang kebakaran di perusahaanmu. Apa berarti semua orang yang tahu adalah pelakunya?"

 

Sania menyembunyikan kegelisahannya di balik wajah tenang. "Oh ya, hampir lupa memberitahumu. Aku sekarang menjadi penanggung jawab proyek ini. Kak Darren bilang kalau aku berprestasi, aku bisa naik jabatan lagi."

 

"Kalau begitu selamat sebelumnya. Bagaimanapun juga, makin tinggi kamu terbang, makin sakit jatuhnya."

 

Nindi mencibir dalam hatinya. Makin cepat Sania naik jabatan, makin mudah baginya untuk menggelapkan dana publik.

 

Ini sebetulnya hal yang baik untuknya.

 

Sania memamerkan cincin berlian besarnya dengan bangga. "Aku lihat beberapa orang iri padaku karena aku lebih baik dari pada kamu di keluarga Lesmana. Nggak peduli bagaimana kamu memfitnahku sebelumnya, pada akhirnya, akulah yang akan menang!"

 

Saat itu, Darren datang bersama beberapa orang lainnya.

 

Setelah melihat sampel yang dipajang, dia menunjukkan ekspresi yang penuh arti. "Nindi, masih ada waktu untuk menyerah sekarang."

 

Nindi menjawab tanpa gentar, "Kata-kata itu, seharusnya kamu ucapkan pada dirimu sendiri."

 

"Apa kamu pikir dengan sengaja menabur perselisihan antara aku dan Yanisha, Nyonya Martha akan menarik investasinya? Jangan bermimpi, Nyonya Martha optimis dengan proyek ini, dia pasti nggak akan menarik investasinya."

 

Darren akhirnya berhasil meyakinkan Martha untuk terus berinvestasi. Kali ini dia harus membuat gebrakan yang hebat.

 

"Apa hubungannya penarikan investasi Nyonya Martha denganku? Mari kita bersaing dengan kemampuan masing-masing."

 

Darren menghalangi jalannya. "Nindi, selama kamu memilih untuk berdiri di pihakku sekarang, maka aku akan memberitahumu apa yang aku temukan di pihak keluarga Morris."

 

"Aku akan menyelidikinya sendiri."

 

Darren merendahkan suaranya. "Nindi, petunjuk yang kutemukan kali ini sudah cukup untuk mengetahui siapa yang duduk di belakang mobil dan menyebabkan kecelakaan itu. Butuh waktu bertahun - tahun bagiku untuk menemukannya. Apa kamu pikir kamu bisa menemukannya dalam waktu sesingkat itu?"

 

Nindi pun mendongak. "Memangnya siapa anggota keluarga Morris yang ada di sana?"

 

"Kenapa aku harus memberitahumu? Kamu nggak punya kekuasaan atau pengaruh, bahkan kalau kamu menemukannya, apa yang bisa kamu lakukan? Memangnya kamu bisa melakukan sesuatu pada mereka?"

 

Nada bicara Darren dingin dan tegas. "Meskipun kamu mengenal Zovan dan Yanisha, apa mereka bisa membantunu membalas dendam? Di sini, kamu bukan apa-apa! Kamu cuma bisa mengandalkanku dan keluarga Lesmana untuk membalas dendam!"

 

Bab Lengkap

Bangkit dari Luka ~ Bab 676 Bangkit dari Luka ~ Bab 676 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on May 15, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.