Bab 2372
"Siapa yang
mengizinkanmu melihat istrimu sendiri? Nggak tahu aturan dasar 'nggak sopan
melihat hal yang nggak seharusnya dilihat '?" kata Saka dengan nada tak
senang.
Aku bahkan nggak boleh
melihat istriku sendiri? Logika apa ini?
Lorian hampir
menggertakkan giginya sampai patah, tetapi dia hanya bisa memaksakan senyum dan
menjawab, "Aku mengerti, aku mengerti."
Saka menatapnya dengan
dingin. "Semoga saja apa yang ingin kamu bicarakan memang penting,"
ujarnya.
"Iya ... itu soal
Selly. Dia ingin bertemu dengan Anda..."
Lorian menelan ludah,
tampak ragu-ragu, sebelum melanjutkan, "Bisakah kita bicara secara
pribadi?"
Selly?
Alis Saka terangkat
sedikit. Dia menepuk pantat Jovelin dengan ringan sambil tersenyum. "Nanti
aku akan makan pangsit buatanmu," ujarnya.
Setelah itu, dia
mengikuti Lorian keluar dari dapur, memandangnya dengan penuh perhatian.
Lorian menggertakkan
giginya, lalu dengan enggan menjelaskan seluruh rencana Selly kepada Saka. Dia
menyelesaikan penjelasannya dengan senyum kaku, berkata, "Selly
benar-benar mengira bisa mendapatkan kepercayaan Anda. Betapa konyolnya.
"Dia sekarang
sedang berada di rumah keluarga Atmaja. Kalau Anda ingin bertemu dengannya, aku
hanya perlu memanggilnya," tambahnya dengan hati-hati.
Sambil mendengarkan,
senyum kecil mulai muncul di wajah Saka, dan ekspresinya menjadi semakin penuh
arti.
Sungguh kebetulan. Dia
baru saja memikirkan cara untuk merebut sebagian dari keberuntungan Reagan
untuk menyelamatkan Yunna, dan sekarang kesempatan itu datang begitu saja.
"Suruh dia
datang," ujar Saka sambil tersenyum penuh percaya diri.
Lorian tampak berharap,
lalu dengan hati-hati bertanya, "Jadi ... racun yang Anda berikan padaku
itu... mungkin bisa... "
Tatapan penuh harap
terpancar dari matanya.
Dia telah sepenuhnya
mengkhianati Reagan, hanya. untuk satu tujuan, yaitu mendapatkan penawar racun
itu.
Racun mengerikan yang
mengubah pria menjadi wanita benar-benar menjadi mimpi buruknya selama ini.
Saka menatapnya
sebentar, lalu dengan santai menggerakkan jarinya. Empat pil obat jatuh ke tangan
Lorian.
Saka tersenyum kecil dan
berkata, "Ini adalah penawar untuk empat bulan. Selama empat bulan ke
depan, kamu aman."
Akhirnya, Lorian
menghela napas lega. Dia menggenggam erat obat itu di tangannya, hatinya
dipenuhi dengan harapan baru.
Dalam waktu empat bulan,
mungkin dia bisa menganalisis komposisi obat itu dan mencoba membuatnya
sendiri.
Ketika saat itu tiba,
dia tidak perlu lagi berada di bawah kendali Saka!
Namun, dia mengingat
Selly.
"Maafkan aku, Nona
Selly," ujarnya dalam hati.
Tak lama kemudian,
Lorian membawa Selly menuju vilanya.
"Sepertinya Saka
sangat mempercayai Kelly. Begitu Kelly memanggil, dia langsung datang,"
ujar Selly dengan nada dingin.
Penampilan Selly tampak
memprihatinkan. Tubuhnya penuh luka, tetapi dia telah mengganti pakaiannya
dengan yang bersih. Demi mendapatkan kepercayaan Saka, dia sengaja melukai
dirinya sendiri untuk membuat semuanya terlihat nyata.
"Perlu Kelly
memanggil?" pikir Lorian dengan sinis.
Saka tidak butuh alasan
untuk datang. Dia datang sesuka hati, terutama untuk ... meniduri istriku!
"Nggak, nggak
seistimewa itu," jawabnya dengan senyum yang dipaksakan.
Selly memandangnya
dengan pandangan datar dan berkata, "Keluarga Atmaja benar-benar berani
kali ini. Membantu kami meskipun risikonya adalah menyinggung Guru Negara.
Setelah semua ini selesai, aku akan berbicara baik-baik tentang keluarga Atmaja
kepada Yang Mulia."
"Terima kasih
banyak," jawab Lorian dengan gugup.
Namun, Selly mengerutkan
alis dan bertanya, " Kamu terlihat nggak senang. Kenapa?"
"Nggak,
nggak," jawab Lorian buru-buru.
"Aku hanya terlalu
ingin membunuh Saka sampai berkeping-keping. Tapi aku selalu terhalang.
Sekarang melihat dia hampir mati di tangan kalian, aku hanya ... terlalu
bersemangat. Ya, terlalu bersemangat ... " jelasnya.
Selly menatapnya dengan
tenang dan berkata, " Tenang saja. Orang itu nggak akan bertahan lebih
dari beberapa hari lagi."
Lorian memaksakan
senyum, tetapi di dalam hatinya dia hanya bisa mengeluh.
"Siapa yang bisa
menduga? Aku nggak hanya harus menyerahkan istriku kepada Saka, tetapi sekarang
aku juga harus mencarikan wanita lain untuknya," pikirnya dalam hati.
Seorang murid sejati
Sekte Master Langit seperti dirinya, kini lebih mirip seperti muncikari.
Ketika mereka tiba di
depan vila, Lorian berhenti sejenak, ragu. Dia kemudian berkata,
"Bagaimana kalau kamu nggak masuk? Mungkin kita bisa menemukan cara lain
untuk membunuh Saka."
Selly menatapnya dingin,
dengan nada keras berkata, "Kamu menyesal sekarang?"
"Aku justru
khawatir kamu yang akan menyesal!" pikir Lorian dalam hati, tetapi dia
tidak berkata apa-apa.
Selly mendengus dan
berkata, "Terlambat untuk menyesal sekarang!"
Dengan senyum dingin,
dia menatap vila itu dengan tatapan penuh kebencian. "Hari ini, aku akan
menghilangkan ancaman terbesar untuk Yang Mulia!"
No comments: