Monster Penjara Kembali Ke Kota ~ Bab 114

BAB 114

 

"Kamu sengaja membiarkan mereka melewatimu...?" tanya Jackie santai pada Holland. Padahal, pemuda yang sedang mengemudi disebelahnya itu memacu kendaraan dalam kecepatan yang sangat tinggi.

 

"Ini bukan balapanku, Kak Jackie," jawab Holland. Wajahnya menyiratkan bahwa ia merasa girang.

 

Brrrum..., bruuum..!

 

Mobil Louis yang berada di belakang berusaha mencuri kesempatan untuk menyusul rivalnya yang berada di depan dia.

 

Seketika itu, Holland membanting stir ke kiri secara tiba-tiba. Jackie yang duduk pada kursi penumpang agak terkejut. Tetapi, ia tetap tenang. Lalu, menoleh ke arah belakang sejenak.

 

"Dia berusaha menyusulmu..." ucap Jackie.

 

"Louis ingin mendahuluiku? Hanya bisa terjadi di dalam mimpil tegas Holland.

 

Selama beberapa saat, terjadi pepet memepet antara Holland dengan Louis. Yang satu berusaha merangsek ke depan, yang satu lagi terus menghalang-halangi.

 

Fruuuum..! Frummm..!

 

Tujuan Holland saat itu hanya satu. Dia ingin membiarkan Michael dengan Steven bersaing tanpa diganggu oleh siapapun. Baik Louis, maupun dirinya sendiri.

 

Kemungkinan besar, Holland telah membahas hal tersebut terlebih dahulu dengan Michael. Karena berusaha terus menghalang-halangi Louis, kendaraan yang dikemudian Holland tertinggal sekian meter jauhnya dari dua pembalap yang sedang bersaing di muka.

 

Tiga belokan sudah dilampaui oleh para pembalap tersebut. Akan tetapi Louis tak kunjung mampu menyusul Holland yang berada di depannya.

 

"Sialan..., dasar Holland berengsek..! Mengapa kau tidak menyerah saja dan membiarkan aku lewat?! Dasar tikus tanah!" Louis berkata-kata sendiri dengan penuh perasaan dongkol.

 

Sebenarnya, Louis juga sudah ada main mata dengan Steven. Dia memiliki tugas seperti Holland sekarang. Semestinya, dialah yang bertugas untuk menghalang-halangi Michael agar tidak dapat mengungguili saingannya.

 

"Holland..., anak haram kamu! Bagaimana ini...? Aku tak kunjung bisa mendampingi Kak Steven di depan sana untuk mengganggu si Mike biadab... apa yang harus ku lakukan?"

 

Louis mulai panik. Tidak mungkin dirinya mengecewakan Steven, la harus bisa melampaui Holland agar Steven lebih mudah menghadapi Michael.

 

Para pembalap itu tiba di sebuah kawasan yang memiliki tikungan tajam di depan. Bahkan Michael dan Steven yang saling susul menyusul ketat sepertinya melambatkan kendaraan mereka.

 

"Tikungan depan agak tajam Kak, nyaris seperti berputar balik. Kalau perlu, Kakak pegangan saja," Holland memperingatkan Jackie.

 

Bukan merasa gentar. Dia sedang menumpang pada mobil seseorang yang tengah mengadu kecepatan. Keselamatan dan keamanan tetap nomor satu. Jackie menuruti saran sang pengemudi.

 

"Baik, Holland," Jackie pun mencengkeram pegangan yang menempel di atas pintu.

 

Mobil-mobil mewah yang dimodifikasi sedemikian rupa itu tiba pada tikungan yang disebut oleh Holland.

 

Ckiiiiiiiit!

 

Suara ban mobil yang bergesekan dengan aspal terdengar mendenging tajam. Michael melewati tikungan. Steven membayangi lawan tepat di belakangnya.

 

Brrruuuummm...!

 

Tahu-tahu saja, Holland melihat mobil Louis menyusulnya dari arah kiri. Sangking kencang dan musti berbelok, sedan itu mengepot dan seperti sempat kehilangan keseimbangan.

 

Sedangkan Holland yang berhati-hati terpaksa semakin melambatkan kendaraannya. Karena, ia khawatir mobil dia dan Louis akan saling berbenturan.

 

"Louis... gila dia... apakah dia sudah bosan hidup?!" kaget Holland.

 

Terpaksa, Holland harus menerima posisinya direbut oleh Louis. Meski dernikian, sedan Honda kepunyaan Louis itu seperti nyaris keluar dari jalur. Kemudian, pengemudinya berusaha menstabilkan mobilnya.

 

Krrriii eeetl

 

"Jika Louis kehilangan keseimbangan, mati sudah dia...!" komentar Jackie. Dia memperhatikan bokong mobil Louis yang bergoyang ke kanan dan ke kiri.

 

"Biarkan saja. Kalau sampai terjadi apa-apa, aku tidak akan sedikit pun keluar dari mobilku. Itu salah dia sendiri!" komentar Holland,

 

Beruntung, Louis mampu mengontrol mobilnya dengan baik, sehingga dapat kembali melaju normal, la pun merasa senang.

 

"Hahaha..! Hahahaha...! Selamat tinggal, Holland! Terima kasih sudah mengizinkanku lewat...!" ucapnya bagai berteriak pada Holland yang tak bisa mendengar. Padahal, dia juga agak ketakuan hingga berkata, "Untung saja aksi nekatku berhasil! Ahahaha....!"

 

Apa yang dilakukan Louis dengan mobilnya tentu saja dapat disaksikan orang-orang yang berada di garis finish melalui layar LED raksasa. Mereka semua terkejut.

 

"Woooow..!"

 

"Berani sekali Louis!"

 

"Dia sudah tidak sayang nyawa apa bagaimana?"

 

"Nayris saja. Jika dia kehilangan kontrol, selama tinggal Louis!

 

"Si dungu itu tapi boleh juga dia!"

 

Sementara Elvi agak dongkol karena apa yang dilakukan rival Jackie tersebut. "Bodoh, benar-benar bodoh Louis itu! Ini bukan balapan resmi tapi dengan berani dia berbuat seperti itu. Padahal di sebelah kanan ada jurang. Hampir dia melayang ke situ! Dasar bebal!

 

Napas Sherina sendiri tadi sempat tercekat tatkala mengamati perbuatan Louis yang membahayakan. Kedua telapak tangannya menutupi setengah wajahnya.

 

"Tuhan, tolong sertai Holland dan Kak Jackie. Mereka kalah pun tak mengapa, asal selamat tiba di garis finish!" batin Sherina memanjatkan doa.

 

Di dalam Toyota Celica milik Holland. Sang pengemudi telah melupakan tingkah Louis yang mengancam dirinya sendiri barusan. la langsung bertindak.

 

Grek... grek!

 

Brrrruuummm....!

 

Suara girboks dari mobil Holland terdengar tatkala pemiliknya berganti persneling. "Louis boleh gila. Tapi aku memiliki strategi untuk menghadapinya," ucapnya pada Jackie.

 

Melihat prilaku berkendara Louis tadi, Jackie termenung sesaat. Kemudian dia berucap datar. "Aku hanya khawatir, Louis sudah kehilangan akal. la bukan hanya ingin membuat Steven keluar sebagai pemenang. Melainkan, berniat mencelakakan Michael."

 

"Tidak bisa, Kak Jackie. Aku tidak akan membiarkan Louis melakukan itu terhadap Kak Mike!" pasti Holland yang langsung menginjak pedal gas.

 

Bruuuum... brrrummm...!

 

Mobil sedan Holland pun berada sangat dekat dengan bagian belakang dari Honda Civic yang dikemudikan Louis. Sampal-sampai, Louis kaget dan panik sendiri.

 

"Holland anak dungu! Apa-apaan dia? Bagaimana kalau mobil kita berdua beradu? Dasar berengsek!" maki Louis gelagapan.

 

Jika barusan adalah belokan yang menukik ke arah kanan, di depan orang-orang yang sedang berlomba tersebut ada sebuah tikungan tajam ke kiri.

 

"Memangnya hanya kamu yang bisa melakukan hal seperti tadi, Louis? Aku juga bisa!"

 

Tentu saja Jackie belum mengetahui semahir apa Holland sebenarnya. Dia percaya pemuda yang mengemudi di sebelahnya sangatlah berpengalaman. Walau demikian, ia memutuskan untuk membantu Holland.

 

Segera itu Jackie menarik napas. Kemudian, ia mengembuskan udara yang dia hirup perlahan-lahan untuk mengerahkan Energi Sejati Satu dari dalam tubuhnya. Kekuatan yang dikerahkan oleh Jackie tersebut memenuhi mobil yang dirinya tumpangi.

 

Holland tidak menyadari. Dia hanya bisa merasakan, kendaraannya seperti menjadi lebih kokoh dan kemudinya begitu stabil. Bannya seolah mencengkeram aspal dengan begitu erat. Sehingga tanpa ragu, Holland melakukan persis dengan apa yang diperbuat Louis sebelumnya.

 

Frrrrom... Frooom...!

 

Kriii.. eeet..!

 

Bahkan Holland sendiri masih terheran-heran. Bisa-bisanya mobilnya bagai begitu mudah untuk dikendalikan. Tak ayal lagi dengan begitu ajek tanpa mengepot sedikitpun, Toyota Celicanya menyalip dan mengambil alih posisi Louis.

 

"Holland laknat...! Ba-bagaiaman bisa...? Apa yang dia lakukan... me-mengapa mobilnya kelihatan bisa melewatiku dengan begitu mulus? Tak mungkin kamu sejago itu..., dasar sialan!" gusar Louis terkesima.

 

"Kak, maaf. Aku tidak bisa ngobrol dahulu... kalau kakak ingin ngomong, ngomong saja. Karena aku mesti fokus untuk menghadapi Louis...!" ujar Holland pada penumpangnya.

 

"OK, Holland.”

 

Bab Lengkap

Monster Penjara Kembali Ke Kota ~ Bab 114 Monster Penjara Kembali Ke Kota ~ Bab 114 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on May 30, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.