Bab 89
"Deon, kamu...."
Mira tercengang. Dia tidak menyangka
Deon akan mengambil tindakan seberani itu.
Deon menambahkan sambil memberi
isyarat mencemooh.
"Jangan salah paham, aku hanya
nggak suka berbagi dengan orang lain!"
Mira menggertakkan giginya.
"Memang benar, di dunia ini
nggak ada pria yang baik! Semua pria sama saja!"
Deon tersenyum penuh arti.
Faktanya, Deon sengaja berbuat
demikian karena dia ingin menghukum Lucius dan para bawahannya, hanya saja dia
tidak kepikiran alasan yang tepat.
Di luar dugaan, Mira jatuh tepat ke
pelukannya!
Sungguh kebetulan yang cemerlang!
Kini, Deon tinggal membawa Mira pergi dan menggulingkan bajingan-bajingan ini!
"Bangsat! Nggak tahu malu!"
Bahkan Lucius pun marah dan
melemparkan gelas anggurnya ke lantai.
"Potong lidahnya dan biarkan dia
menderita!"
Ekspresi Dylan langsung menjadi
serius dan dia segera berdiri di depan Deon dengan sigap.
"Tuan Lucius! Aku menghormatimu
sebagai penatua dunia mafia, tapi menyerang Tuan Deon sama saja memulai perang
denganku, Dylan Kareem!"
"Dylan, hehe, sepertinya kamu
mengira aku adalah orang tua yang lemah hanya karena aku sudah lama nggak beraksi!"
Lucius mengencangkan kedua lengannya
hingga otot-otot di tubuhnya membesar dan merobek pakaiannya, memperlihatkan
lengan besarnya yang menakutkan.
"Kalau bukan karena aku sudah
bosan dan akhirnya pensiun, kamu kira udang kecil sepertimu bisa menjadi
penguasa dunia mafia?"
"Beraninya kamu datang ke
tempatku dan mengancamku! Sok hebat sekali dirimu!"
Dylan tidak terlihat takut sama
sekali. Dia mengepalkan tinjunya dan berkata, "Kalau begitu, hari ini
juga, mari kita lihat siapa penguasa dunia mafia Kota Sielo yang
sesungguhnya!"
Dylan melompat dan meluncur bagai
roket, lalu memukul Lucius dengan sekuat tenaga.
Namun, Lucius mengelak serangannya
dengan gampang, lalu menyeringai dan berkata dengan nada mengejek.
"Kalau kamu adalah penguasa
dunia mafia, maka aku pantas menjadi pemimpin negara ini!"
Dia membuka lengan Dylan dengan paksa
dan meninju dadanya!
Uhuk!
Dylan memuntahkan darah. Dada dan
tulang rusuknya patah, dia berlutut kesakitan dan berkata dengan kaget.
"Ini Energi Luar Sempurna! Sejak
kapan kekuatanmu naik ke tingkat ini?!"
"Haha, tentu saja karena aku
sering datang ke tempat ini! Kalau bukan untuk mendapatkan kekuatan ini,
menurutmu aku bersedia pensiun dari posisi penguasa dunia mafia?"
Lucius menengadah dan tertawa puas.
"Bos!" Para anak buah Dylan
murka melihat Dylan dipukul hingga muntah darah dan bergegas mengepung Lucius.
Lucius mengambil sepotong gelas
anggur yang pecah, lalu melemparkannya ke udara dengan tenang dan
menggunakannya sebagai pisau tajam berbentuk bulan sabit.
Pecahan gelas itu melewati
tenggorokan para bawahan Dylan hingga darah mereka muncrat!
Carlos berseru dengan bersemangat.
"Semuanya, maju dan bunuh Dylan.
Kita ambil wilayah dan para wanitanya!"
Para bawahan Carlos
berbondong-bondong mengepung Dylan.
Dalam sekejap, Dylan berada dalam
posisi yang sangat tidak menguntungkan. Pada akhirnya, dia dipukuli hingga
babak belur dan bahkan tidak sanggup mengangkat kepalanya lagi!
Lucius berjalan ke depannya, lalu
menginjak perutnya dan berkata dengan nada dingin.
"Aku akan memberimu dua pilihan!
Yang pertama adalah minta maaf sambil berlutut dan serahkan bajingan itu kepada
kami, lalu serahkan setengah wilayahmu kepadaku. Aku akan mengampuni
hidupmu!"
"Yang kedua adalah aku
membunuhmu dan mengambil seluruh wilayahmu!"
"Bajingan, aku pilih yang
ketiga, yaitu aku membunuhmu!"
Walaupun tengah berada di ujung
tanduk, Dylan lebih memilih mati berusaha daripada menyerah.
Amarah Lucius seketika mendidih. Dia
berkata, "Oke! Kalau begitu, matilah!"
Lucius mengangkat kaki kanannya
sambil mengumpulkan energinya dan mendaratkan kakinya di tubuh Dylan seperti
bola meriam!
Pada saat yang kritis ini!
Bagai badai yang lewat, Deon
menggunakan telapak dan kelima jarinya untuk menjepit jari kaki Lucius.
"Hei, kalau mau memukuli anjing
orang, lihat dulu siapa pemiliknya! Aku nggak terima diperlakukan seperti
ini!"
Lalu, Deon menyatukan jari-jarinya
dan mencubit Lucius dengan sekuat tenaga!
Kaki Lucius langsung hancur di saat
itu juga! Rasa sakit yang mencekam membuatnya menjerit dengan pilu!
Suzie datang ke vila Luna dengan
tergesa-gesa.
"Luna! Aku baru saja mendapatkan
kabar bahwa Deon pergi ke Bar Suaka Biru!"
Luna yang mengenakan piyama seksi
berkata dengan terkejut.
"Bar Suaka Biru? Itu bukan bar
biasa. Apa kamu yakin dia benar-benar ada di sana?"
Suzie mengangguk dengan
sungguh-sungguh dan berkata.
"Bar itu didukung seseorang yang
menakutkan, seseorang yang bahkan nggak berani diusik keluargaku. Apa menurutmu
dia akan baik-baik saja di sana?"
Luna mengangkat alis dan berkata.
"Bajingan itu selalu saja
membuat masalah! Apa pun yang terjadi, aku sendiri akan mengeluarkannya dari
bar itu dan membawanya pulang!"
No comments: