Setelah Mengetahui Rahasia ~ Bab 88

 

Bab 88

 

Kondisi Mira sangat menyedihkan. Dia sangat ceroboh tidak menyadari bahwa seseorang membiusnya, padahal dia adalah seorang Master Energi Luar.

 

Akibatnya, sekarang tidak ada lagi energi nyata yang tersisa di tubuhnya sehingga dia tidak dapat mengerahkan kekuatan sama sekali.

 

Dia hanya bisa membuka mata indahnya dan berkata.

 

"Aku kapten Biro Penegakan Hukum Kota Sielo, Mira Zune. Aku mencurigai adanya aktivitas ilegal di Bar Suaka Biru. Karena itulah aku datang untuk menyelidikinya!"

 

"Cepat lepaskan aku! Kalau nggak, seluruh anggota Biro Penegakan Hukuman akan datang dan menghancurkan tempat ini!"

 

Mendengar ancaman itu, semua orang malah tertawa histeris.

 

"Wah, wah. Memangnya kapten Biro Penegakan Hukum sehebat itu, ya?"

 

"Apa kamu tahu latar belakang bar kami? Jangankan kapten Biro Penegakan Hukum, direktur Kepolisian Kota Sielo, atasan langsungmu saja nggak berani menyentuh kami sama sekali!"

 

Lalu, Lucius berkata sambil merokok.

 

"Kita nggak boleh membunuhnya karena dia adalah Kapten Mira. Itu melanggar aturan. Tapi kalau kita membiarkannya pergi dan kabarnya tersebar di luar, reputasi kita akan hancur!"

 

"Kapten Mira, bagaimana kalau begini saja? Kalau kamu memberikan sesuatu yang sepadan kepada kami, kami akan membiarkanmu pergi dengan damai!"

 

"Sesuatu?" tanya Mira sambil menengadah.

 

"Kesucianmu," jawab Lucius sambil tersenyum tipis. Kamu boleh pergi begitu kamu memberikannya kepada para bawahanku."

 

Para bawahan Lucius bersiul dan menggoda Mira.

 

"Gadis ini berkulit putih dan wajahnya cantik. Menidurinya pasti sangat menyenangkan!"

 

Mereka perlahan menghampirinya, dipimpin Carlos yang berjalan paling depan dan mencubit dagu Mira sambil tersenyum jahat.

 

"Aku sudah pernah meniduri banyak wanita! Mulai dari pramugari, perawat anak sampai pelajar, tapi ini pertama kalinya aku akan meniduri seorang wanita berkuasa sepertimu!"

 

Dengan pisau lipatnya, Carlos membuka kerah baju Mira hingga dadanya yang montok dan seksi terpampang jelas.

 

Mira sangat marah hingga wajahnya memucat.

 

"Dasar nggak tahu malu! Kalau kamu berani menyentuhku, aku akan membunuhmu dengan tanganku sendiri!"

 

Ancaman ini justru membuat Carlos makin ingin menggoda dan menaklukkan Mira.

 

"Tuan Lucius! Gadis sepertinya benar-benar tipeku! Boleh nggak aku jadi yang pertama menidurinya?"

 

"Terserah," jawab Lucius sambil tertawa.

 

Carlos tidak menunggu lebih lama lagi dan segera menelanjangi Mira sepenuhnya. Dia ingin melihat Mira berteriak karenanya!

 

Namun, sebelum dia sempat mengotori Mira lebih lanjut, Deon menendang pantatnya hingga dia meluncur ke luar ruangan.

 

Carlos menjerit kaget dan mendarat di dinding kaca. Akibatnya, wajahnya berlumuran darah dan dipenuhi pecahan kaca. Dia memegangi wajahnya dan berteriak.

 

"Bangsat! Deon, apa-apaan kamu? Bukankah kita sudah setuju untuk berdamai?!"

 

Lucius juga memicingkan matanya dan menimpali.

 

"Sepertinya Tuan Deon juga tertarik pada Kapten Mira! Kalau begitu, aku akan menghormati keinginan Carlos. Semua orang harus mundur, biarkan Tuan Deon dan Carlos mencicipinya dulu!"

 

Bagaimanapun, Deon adalah teman Dylan yang merupakan penguasa preman saat ini. Karena Lucius telah berjanji akan berdamai dengannya, dia tidak boleh memulat konflik karena masalah sepele seperti ini.

 

Deon maju dan memandang Mira yang kini telanjang.

 

Mira mengenali Deon dan berkata sambil tersenyum mencemooh.

 

"Ternyata kamu? Dari awal aku sudah tahu kalau kamu bukan orang baik-baik! Haha, tapi tetap saja aku lebih memilih memberikan kali pertamaku kepadamu daripada bajingan itu!"

 

"Ayo! Lakukan saja, aku tahu apa yang ingin kalian lakukan!"

 

Setelah itu, Mira berbaring di lantai dan merentangkan kaki serta tangannya. Dia tidak lagi meronta dan hanya menunggu dengan pasrah.

 

Namun, yang terjadi selanjutnya mengejutkan semua orang di sana. Deon malah merangkul pinggang Mira dan mengangkatnya.

 

"Mira, aku akan membawamu pergi."

 

Para bawahan Lucius langsung memprotes dengan marah.

 

Carlos berseru, "Deon! Apa maksudmu? Kamu mau membawa wanita itu pergi tanpa meminta izin dulu?"

 

"Itu berarti kamu meremehkanku, Lucius Junaidi!"

 

Lucius juga menimpali dengan heran.

 

Bahkan kalau Deon ingin berduaan dengan Mira tanpa diganggu orang lain, Lucius tidak akan terima dipermalukan seperti ini di wilayahnya sendiri!

 

Deon mengangkat bahu dan berkata.

 

"Sepertinya kalian salah paham."

 

"Sejak kapan aku berjanji akan menghormatimu? Memangnya kalian siapa? Kalian hanyalah sekelompok bajingan nggak berguna!"

 

Bab Lengkap

Setelah Mengetahui Rahasia ~ Bab 88 Setelah Mengetahui Rahasia ~ Bab 88 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on May 06, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.