Bangkit dari Abu Kembalinya Nathan ~ Bab 61

 

Bab 61

 

Terjadi keheningan di telepon selama beberapa saat.

 

Selanjutnya, terdengar raungan marah Arjun yang tiba-tiba meledak di telinga Liam.

 

"Mengembalikan uangmu? Sialan! Liam, dasar bajingan, kamu sudah hampir mencelakaiku!"

 

"Untunglah aku masih bisa mengendalikan diri. Kalau nggak, aku pasti sudah tamat. Kamu juga jangan berharap bisa bertahan hidup sendirian. Sialan!"

 

Tut, tut, tut!

 

Setelah melampiaskan semua emosinya, Arjun langsung menutup telepon.

 

Wajah Liam berubah gelap, tampak seakan-akan ingin menelan orang hidup-hidup.

 

"Arjun, meski kamu penguasa Gluton, Keluarga Suteja kami nggak takut padamu. Sialan! Beraninya kamu memarahiku dan menipu uangku. Kamu harus memberiku sebuah penjelasan!"

 

Liam tidak tahu apa yang telah terjadi pada Arjun. Namun, Liam benar-benar tidak bisa menoleransi kenyataan pria itu tidak berhasil menyingkirkan Nathan dan masih berani mengambil uangnya.

 

Di saat itu juga, dia ingin menelepon Arjun dan bertanya padanya, apa yang telah terjadi sebenarnya.

 

Sayangnya, Arjun telah memblokir nomor teleponnya.

 

Liam tampak tidak percaya. Dia meraung marah dan melemparkan ponselnya ke dinding.

 

Nathan telah mengambil 200 miliar darinya dan sekarang dia malah harus kehilangan 40 miliar lagi di tangan Arjun.

 

Memikirkan semua ini, Liam refleks menghitung sendiri. Dengan uang sebanyak itu, dia sudah bisa meniduri puluhan ribu gadis asing.

 

Tiba-tiba, wajahnya berubah menjadi ganas.

 

Arjun, Nathan, masalah ini belum selesai!

 

Keesokan harinya, langit cerah dan udara juga sejuk!

 

Di halaman atas kawasan Cusio, Nathan tampak bertelanjang dada dan sedang berlatih.

 

Dia memiliki perawakan ramping. Otot-otot di dada, lengan, dan perutnya proporsional. Bahkan, hampir sempurna.

 

Di dada Nathan, ada sebuah tato kepala naga, yang tampak seperti nyata, ganas, dan agung.

 

Berbeda dengan tato biasa, warnanya biru.

 

Kepala naga di tubuh Nathan berwarna hitam pekat. Sepasang mata naga itu berwarna merah darah!

 

Kalau saja ada orang berpengetahuan di sini, dia pasti akan sangat terkejut.

 

Bagi keturunan Isernia, negara yang memiliki warisan panjang, mata berwarna merah darah dan naga hitam seperti itu biasanya mewakili keluarga besar tertentu!

 

Setelah menyelesaikan latihan paginya, Nathan pun membersihkan diri. Dia kemudian menerima telepon dari Nona Regina.

 

"Dokter Nathan, kamu libur hari ini, 'kan? Cuacanya lumayan bagus, bagaimana kalau kita kencan?"

 

Tanpa menunggu Nathan menjawab, Nona Regina telah melanjutkan, "Ok, sepakat ya. Aku dengar dari Tiara, kalian berdua tinggal di daerah yang sama. Kalau begitu, biarlah dia menjemputmu. Jangan terlambat ya!"

 

Nona Regina menutup telepon begitu cepat. Bahkan, Nathan tidak sempat menolaknya.

 

Di depan gerbang vila, Tiara telah bersandar pada mobil BMW merah miliknya. Tampaknya dia sudah tidak sabar menunggu lebih lama lagi.

 

"Nathan, seharusnya ini pertama kalinya Regina mengajakmu bersosialisasi dengan kalangan kelas atas Beluno, 'kan?"

 

"Aku akan peringatkan kamu lebih dulu. Orang-orang yang akan kamu temui nanti semuanya orang-orang terkaya dan paling berkuasa di Beluno. Aku harap kamu nggak mempermalukan Regina."

 

Sembari menyetir, Tiara sengaja menasihati Nathan dengan nada meremehkan.

 

Mobil BMW merah melaju kencang. Tak lama kemudian, mereka telah memasuki sebuah klub besar di bagian timur kota.

 

Ada banyak mobil mewah di pintu masuk. Orang-orang kaya, pejabat, anak konglomerat Beluno yang terkenal keluar dari mobil mewah.

 

Regina mengenakan rok lipit yang elegan. Dia dikelilingi oleh tujuh hingga delapan pemuda kaya, bagaikan bunga mawar yang tertiup angin.

 

Namun setelah Nathan turun dari mobil, wajah Nona Regina baru memperlihatkan senyum yang ceria.

 

"Dokter Nathan, di sini!"

 

Nathan baru saja bersiap untuk menyapa. Namun, pintu Bentley di sebelahnya terbuka.

 

"Nathan, kenapa kamu bisa datang ke sini?"

 

Emilia turun dari mobil sambil memegang gaun putihnya. Dia menatap Nathan dengan heran.

 

Edward, putra sulung Keluarga Halim, yang berdiri di sampingnya tampak memperlihatkan ekspresi meremehkan.

 

Ada juga seorang pria dan wanita. Keduanya berpakaian modis dan mewah. Mereka menatap Nathan dengan tatapan merendahkan!

 

Bab Lengkap

Bangkit dari Abu Kembalinya Nathan ~ Bab 61 Bangkit dari Abu Kembalinya Nathan ~ Bab 61 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on May 06, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.