Bangkit dari Abu Kembalinya Nathan ~ Bab 108

Bab 108

 

Setelah mengarang cerita, Alfian memandang anggota Keluarga Sebastian dengan ekspresi meremehkan.

 

Beraninya mereka mempermainkannya! Dasar tidak tahu diri! Mereka terlalu melebih-lebihkan kemampuan mereka sendiri!

 

Karyawannya segera menjawab, "Ya, kami semua melihat Bu Emilia datang menemui atasan kami untuk mengajukan pinjaman. Namun saat negosiasi gagal, Bu Emilia segera memanggil orangnya untuk menggunakan kekerasan."

 

Emilia sangat marah. "Apa karyawan Bank Beluno begitu nggak tahu malu?"

 

Alfian berkata, "Emilia, inilah akibatnya kamu nggak patuh. Kamu masih berpikir untuk mengalahkanku? Jangan harap!"

 

Tamara mengumpat. "Dasar bajingan! Kami akan menggunakan rekaman CCTV sebagai bukti nanti."

 

Alfian tersenyum sinis. "Bahkan, wanita tua sepertimu bisa memikirkan hal ini, apa kamu kira aku begitu bodoh? 11

 

"Asal kalian tahu saja, CCTV bank kami hari ini semuanya bermasalah."

 

Emilia diam-diam menggertakkan giginya. Alfian ini benar-benar kejam!

 

Para karyawan Bank Beluno menatap anggota Keluarga Sebastian dengan tatapan meremehkan.

 

Seorang karyawan wanita yang mengenakan stoking hitam dan pakaian berkerah rendah mencibir. "Nasabah lain yang datang menemui kepala bank kami pasti akan menunduk dan menuruti perintahnya. Mereka bahkan berharap bisa melayaninya. Emilia, apa kamu mengira dirimu sangat polos? Masih berpura-pura suci di sini!"

 

"Di zaman sekarang ini, mana ada yang namanya mendapatkan sesuatu tanpa membayar imbalannya. Emilia, sepertinya kamu masih nggak pantas menjadi seorang CEO!"

 

"Padahal, kesepakatan ini bisa tercapai hanya dengan membuka kakimu, tapi kamu malah sok suci di sini. Kamu pantas mendapatkannya. Terakhir, Grup Sebastian kalian nggak mendapatkan pinjaman sepeser pun!"

 

Ejekan dari para karyawan membuat anggota Keluarga Sebastian terhina, tetapi mereka juga tidak berani mengambil tindakan apa pun.

 

Alfian sangat menikmati perasaan ini. Di Bank Beluno, keberadaannya sudah seperti raja.

 

Dia sudah bosan bermain dengan beberapa bawahan wanitanya. Dibandingkan dengan gadis cantik Keluarga Sebastian ini, mereka memang jauh lebih rendah.

 

"Bu Emilia, kata-kataku sebelumnya masih berlaku. Asalkan kamu berjanji untuk menuruti perintahku, aku bisa melupakan masalah hari ini."

 

"Tapi bocah di sampingmu itu sudah menginjak tanganku dan mematahkannya. Aku harus membunuhnya. Bagaimana?"

 

Alfian kembali menambahkan dengan santai.

 

Emilia berkata dengan nada jijik, "Enyahlah! Aku sudah mengirim pesan pada Edward. Dia akan segera datang."

 

Mata Tamara berbinar. Dia pun berkata dengan gembira, "Ya, Edward baru saja mengundang dokter untuk menyembuhkan penyakit Pak Samuel. Kalau Pak Samuel datang ke sini, setidaknya dia pasti akan membantu kita. 11

 

Ken juga tersenyum dan berkata, "Ya, kakak iparku sekarang sudah menjadi sosok yang populer di hadapan Pak Samuel. Kepala bank yang mesum ini pasti akan segera ditangani oleh kakak iparku."

 

Anggota Keluarga Sebastian yang tadinya gemetar dan ketakutan kini kembali percaya diri lagi.

 

Nathan mengangkat alisnya.

 

Edward mengundang dokter untuk menyembuhkan penyakit Pak Samuel?

 

Kenapa dia tidak mendengar hal itu?

 

Bukankah yang menyembuhkan Samuel itu dirinya sendiri?

 

Namun, Nathan tidak berminat untuk mempedulikan apa yang dilakukan Edward.

 

Sernbari melihat Alfian, Nathan pun berkata dengan tenang, "Sekalipun Pak Samuel datang ke sini, dia juga nggak akan bisa menyelamatkan bajingan sepertimu!"

 

Alfian tercengang. "Nak, kamu sudah hampir mati, tapi masih berani omong kosong? Apa kamu benar-benar nggak takut mati?"

 

Anggota Keluarga Sebastian juga ketakutan.

 

Tamara berkata dengan marah, "Nathan, kamu itu pembawa sial. Segala hal yang berhubungan denganmu pasti akan berakhir buruk. Kamu diam saja!"

 

Ken juga ikut menimpali. "Nathan, diamlah. Kalau kamu sempat membuat Pak Samuel marah, jangan kira ada orang yang akan membantumu."

 

Tepat di saat ini, sirene berbunyi di luar. Samuel yang ditemani oleh sekelompok polisi berjalan keluar dari mobil sambil memasang ekspresi tegas.

 

Melihat itu, Alfian bergegas berlari ke depan dengan gembira.

 

Dia berkata sambil memasang senyum di wajahnya, "Pak Samuel, akhirnya Anda datang."

 

Bab Lengkap

Bangkit dari Abu Kembalinya Nathan ~ Bab 108 Bangkit dari Abu Kembalinya Nathan ~ Bab 108 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on May 10, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.