Bangkit dari Abu Kembalinya Nathan ~ Bab 107

Bab 107

 

Para satpam dan karyawan semuanya terkejut. Langkah mereka juga terhenti.

 

Bukankah bocah yang berani masuk ke dalam kantor Pak Alfian ini terlalu arogan?

 

Emilia juga tercengang. Semua orang sudah datang sekarang, kenapa Nathan masih berani mengambil tindakan?

 

"Sekelompok pecundang, kenapa kalian masih berdiri di sana? Bunuh dia sekarang. Bunuh dia!"

 

Alfian tergeletak di lantai. Dia terus-terusan menjerit. Tatapan matanya seakan-akan ingin menelan Nathan hidup-hidup.

 

Sejak menjabat sebagai kepala bank, dia tidak pernah mengalami kerugian seperti sekarang ini!

 

Tepat di saat ini, ada dua mobil yang berhenti di depan bank.

 

Tamara dan Ken, bersama dengan satpam Grup Sebastian, yang datang untuk membantu.

 

"Emilia, kamu baik-baik saja?" tanya Tamara buru-buru.

 

"Bu, aku baik-baik saja. Untung saja Nathan menyelamatkanku," jawab Emilia.

 

Tamara malah tidak berterima kasih. "Masa? Kalau dia menyelamatkanmu, kenapa wajahmu bisa terluka?"

 

Emilia berkata dengan tidak senang, "Bu, tolong bersikaplah masuk akal. Kalau Nathan nggak datang, aku pasti sudah hancur."

 

Tamara mendengus dingin. "Ini semua gara-gara dia terlambat. Itu sebabnya, putriku bisa terluka. Nathan, lepaskan Emilia dan jangan mendekatinya lagi."

 

Saat ini, Ken telah menghadapi orang-orang dari Bank Beluno.

 

"Dasar bajingan. Beraninya kalian menyakiti kakakku? Aku pasti akan menghabisi kalian satu per satu."

 

Lantaran tidak menemukan tempat untuk melampiaskan amarahnya, Tamara pun meletakkan kedua tangannya di pinggang sambil berteriak, "Beraninya kalian memukul putriku. Aku pasti akan menghancurkan tempat bobrok ini."

 

Dengan bantuan karyawannya, Alfian pun berdiri dengan gemetar.

 

"Bagus, bagus sekali. Grup Sebastian bahkan berani membuat masalah di Bank Beluno."

 

"Aku pasti akan memberi pelajaran pada wanita tua dan bocah ini hari ini. Sebelum menghancurkan Grup Sebastian kalian, aku nggak akan berhenti!"

 

Alfian menunjuk ke arah Tamara dan Ken. Tatapan matanya seakan hampir menyemburkan api.

 

Dia mengeluarkan ponselnya dan bersiap untuk menelepon.

 

"Pak Samuel, ada orang yang membuat masalah di Bank Beluno. Bisakah Anda mengutus polisi ke sini dan membantu saya?"

 

"Yang datang membuat masalah adalah orang dari Grup Sebastian. Mereka marah karena nggak mendapatkan pinjaman dari saya. Jadi, mereka memukuli saya dan mematahkan salah satu lengan saya. Ya, ya, ya, tolong utus orang untuk menegakkan keadilan!"

 

Setelah menutup telepon, Alfian melirik orang-orang Grup Sebastian sambil tersenyum sinis.

 

"Jangan kira jumlah kalian banyak dan bisa berkuasa. Kalian hanya sekelompok orang rendahan. Pak Samuel akan segera mengutus orang ke sini. Aku mau lihat bagaimana kalian memberi penjelasan nantinya."

 

Saat mendengar pemimpin tertinggi Beluno akan datang, Tamara dan lainnya langsung ketakutan.

 

Tamara tampak gemetar dan berkata, "Apa Pak Samuel itu... orang di belakang kalian?"

 

Wajah Ken juga memucat. Dia segera meminta satpam Grup Sebastian untuk mundur.

 

Mereka tidak akan melawan pejabat. Lagi pula, pemimpin tertinggi Beluno bukanlah orang yang bisa sembarangan diprovokasi Keluarga Sebastian mereka.

 

Alfian berkata dengan kejam, "Kamu takut sekarang? Sudah terlambat. Begitu Pak Samuel datang, aku pasti akan membuat Keluarga Sebastian kalian menghilang dari Beluno selamanya."

 

Emilia berkata dengan marah, "Alfian, sekalipun Pak Samuel datang, kami juga nggak takut padamu."

 

"Jelas-jelas, kamulah yang lebih dulu mengambil tindakan."

 

Alfian tersenyum sinis. "Bu Emilia, apa yang kamu bicarakan? Kenapa aku nggak mengerti sedikit pun?"

 

"Jelas-jelas, kamu yang mengajukan pinjaman kepadaku, tapi aku nggak setuju. Jadi, kamu merayuku. Lantaran aku pria yang jujur, aku menolakmu dan memintamu untuk mengenakan pakaianmu. Kalau nggak, aku akan minta satpam mengusirmu."

 

"Tapi kamu masih nggak mau menyerah dan memanggil bocah ini untuk menjebakku. Terakhir, karena aku masih nggak setuju, lelaki-mu ini menghajarku."

 

"Inilah proses keseluruhan insiden. Pak Samuel akan segera tiba dan karyawanku semuanya bisa bersaksi."

 

Bab Lengkap

Bangkit dari Abu Kembalinya Nathan ~ Bab 107 Bangkit dari Abu Kembalinya Nathan ~ Bab 107 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on May 10, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.