Bangkit dari Abu Kembalinya Nathan ~ Bab 109

Bab 109

 

Samuel berkata dengan nada wibawa, "Apa yang terjadi sebenarnya?"

 

Alfian menunjuk ke arah anggota Keluarga Sebastian sambil mengeluh, "Pak Samuel, Grup Sebastian datang untuk meminjam uang, tapi aku nggak menyetujui permintaan mereka, jadi mereka pun memukulku."

 

"Emilia juga mengancamku dengan perangkap madu."

 

Wajah Samuel berubah gelap. "Ada hal seperti itu?"

 

Dia langsung menatap anggota Keluarga Sebastian dengan ekspresi dingin.

 

Emilia berkata dengan nada serius, "Pak Samuel, situasinya nggak seperti yang dia katakan. Alfian-lah yang menggunakan kekuatannya dan berusaha untuk menodaiku. Aku hanya membela diri."

 

Alfian menunjuk lukanya sendiri dan berkata dengan marah, "Emilia, apa yang kamu katakan? Kamu itu CEO Grup Sebastian. Siapa yang memberimu keberanian untuk berbohong di depan Pak Samuel?"

 

"Pak Samuel, lihatlah. Luka-lukaku ini adalah buktinya. Emilia nggak berhasil mengancamku, jadi dia memanggil lelakinya untuk datang memukulku. Tolong buat keputusan untukku, Pak Samuel!"

 

Melihat tangan Alfian yang berdarah dan patah, Samuel menjadi marah. "Polisi, bawa anggota Keluarga Sebastian pergi. Konyol sekali. Siapa yang memberi kalian hak untuk melukai orang?"

 

Anggota Keluarga Sebastian ketakutan setengah mati. Mata mereka dipenuhi kepanikan.

 

Emilia berkata dengan cemas, "Pak Samuel, tolong dengar penjelasanku. Masalah bukan seperti yang dia katakan."

 

Samuel mendengus dingin. "Aku nggak peduli apa pun situasinya, tapi kamu harus menerima hukuman karena sudah mematahkan tangannya!"

 

Tamara bertanya dengan panik, "Emilia, kenapa Edward masih belum datang? Cepat minta dia datang dan beri penjelasan pada Pak Samuel!"

 

Emilia juga cemas. Seharusnya Edward sudah sampai, ' kan?

 

Ken tiba-tiba menunjuk Nathan dan berkata, "Pak Samuel, bukan Keluarga Sebastian kami yang melukainya, tapi pria ini."

 

Seakan menemukan 'jerami terakhir', Tamara mengangguk berulang kali sambil berkata, "Ya, bukan Keluarga Sebastian kami yang melukainya, tapi pria ini. Pak Samuel, kalau kamu ingin menangkap orang, tangkap saja dia. Semua ini nggak ada hubungannya dengan Keluarga Sebastian kami."

 

"Ibu, apa yang kamu bicarakan? Nathan bisa mengambil tindakan juga demi menyelamatkanku," ucap Emilia dengan marah.

 

Tamara berkata dengan cemas, "Emilia, di saat seperti ini, kamu masih peduli dengannya? Nathan-lah yang memukulnya. Jadi, kamu harus melepaskan diri dari masalah itu lebih dulu."

 

"Maaf. Aku nggak bisa berbuat kejam seperti yang kalian lakukan!"

 

Emilia tampak keras kepala dan berkata kepada wali kota, "Pak Samuel, tangkap aku saja karena masalah ini bisa terjadi juga karena aku."

 

Alfian berkata dengan dingin, "Selain kamu, bocah yang memukulku juga sama saja. Jangan kira kalian bisa lolos begitu saja."

 

Lantaran takut Nathan melarikan diri, Alfian bergegas mendekati pria itu yang kini berdiri di tengah kerumunan.

 

Samuel menatapnya dan bertanya dengan heran, "Tuan Nathan, kenapa kamu ada di sini?"

 

Nathan melangkah keluar dan berkata, "Pak Samuel, akulah yang memukulinya. Kalau kamu ingin menangkapku, silakan saja."

 

Samuel terkejut dan berkata dengan tegas, "Tuan Nathan pasti punya alasan untuk memukul orang. Aku nggak mungkin sembarangan menangkap orang begitu saja. Semuanya, mundurlah!"

 

Dengan lambaian tangannya, polisi-polisi itu langsung mundur.

 

Adegan ini seketika mengejutkan Alfian.

 

Anggota Keluarga Sebastian juga tercengang.

 

Padahal, Pak Samuel barusan sangat marah dan ingin menangkap orang.

 

Namun, begitu menghadapi Nathan, kenapa dia malah menjadi adil, tegas dan murah hati?

 

Alfian berteriak dengan cemas, "Pak Samuel, orang inilah yang memukulku. Cepat beri perintah dan tangkap dia!"

 

Samuel menatapnya dengan dingin. "Apa kamu sedang mengajariku?"

 

"Aku...."

 

Alfian langsung terdiam.

 

Intuisinya mengatakan bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi!

 

Bab Lengkap

Bangkit dari Abu Kembalinya Nathan ~ Bab 109 Bangkit dari Abu Kembalinya Nathan ~ Bab 109 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on May 10, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.