Bab 116
Nathan tersenyum, seakan tidak terjadi
apa-apa. Dia hanya mengambil piring dan terus menikmati makanannya.
Sekarang dia dan Emilia sudah
berpisah.
Jadi, Nathan juga tidak berniat untuk
berbicara lembut dan menyanjung anggota Keluarga Sebastian, apalagi melayani
mereka.
Dari sudut pandang lain, berdasarkan
kekuatan yang Nathan miliki, dia juga tidak perlu bersikap rendah hati.
Jika Edward berperilaku baik, Nathan
juga tidak akan memberinya pelajaran.
Namun, seperti yang dia katakan
sebelumnya, jika tuan muda nomor satu di Beluno ini cari mati sendiri.
Jangankan Edward, sekalipun seluruh
Keluarga Halim di Beluno, yang mana merupakan keluarga terkemuka, Nathan juga
tidak akan segan lagi.
Dia tetap akan menghancurkan
semuanya!
Sebelum datang ke Beluno, sudah
banyak keluarga bangsawan yang hancur di tangan Nathan.
Ken menggertakkan giginya dan
berkata, "Nathan, kami juga nggak peduli kamu pamer di depan Keluarga
Sebastian."
"Tapi kamu berani memprovokasi
kakak iparku. Hanya berdasarkan status rendah yang kamu miliki itu, kamu kira
Keluarga Halim nggak bisa mengendalikanmu?"
Nathan berkata dengan nada datar,
"Pertama, aku nggak memprovokasi kakak iparmu."
"Kedua, kalau kamu atau kakak
iparmu nggak senang, balas saja."
Saking emosinya, Ken bahkan ingin
menelan Nathan hidup-hidup.
Bajingan ini sangat sombong dan tidak
tahu diri.
Emilia mengerutkan kening dan
berkata, "Nathan, sudah cukup. Nggak ada orang yang menyinggungmu di sini,
' kan?"
Tatapan mata Edward penuh dengan
dingin. Namun, wajahnya masih memperlihatkan senyum santai. " Lupakan
saja, Emilia. Sepertinya Nathan mabuk."
"Keluarga Halim kami besar dan
berkuasa, jadi nggak heran banyak orang yang menaruh kebencian. Kita harus
memakluminya."
Nathan tertawa. "Ya, Keluarga
Halim memang kaya dan berkuasa. Tapi kenapa aku dengar, dalam beberapa tahun
terakhir ini, semua bisnis besar kalian mengalami kemerosotan dan status
keluarga kalian juga ikut menurun?"
Wajah Edward berubah drastis. Dia
langsung terdiam.
Dia terkejut. Bagaimana bocah ini
bisa tahu mengenai masalah Keluarga Halim?
Tamara tersenyum sinis. "Status
Keluarga Halim menurun? Nathan, kamu nggak tahu apa-apa. Jadi, sebaiknya jangan
keluar dan mempermalukan dirimu sendiri, ok?"
"Kamu bisa bertanya pada orang
di jalanan. Siapa yang nggak tahu Keluarga Halim? Di antara semua keluarga
bangsawan di Beluno, siapa pula yang nggak kenal Keluarga Halim yang terkenal
sebagai salah satu penguasa?"
Nathan berkata dengan nada tidak
setuju, "Terserah Anda saja. Tapi kebenaran sering kali hanya berada di
tangan segelintir orang saja."
"Kamu sembarangan bicara. Siapa
yang bisa menggoyahkan Keluarga Halim di Beluno sekarang?" kata Tamara
dengan nada meremehkan.
"Lagi pula, menantuku akan
segera mengambil alih Keluarga Halim. Saat itu, keluarga mereka pasti akan
makin maju dan bahkan mendominasi Beluno."
Ken juga menyetujuinya. "Benar
sekali. Saat Keluarga Halim diserahkan pada kakak iparku nanti, mereka pasti
akan menguasai Beluno. Saat itu, Kak Edward, kamu harus mendukung adik iparmu
ini. Hahaha ...."
Edward memanfaatkan kesempatan itu
dan berkata, " Karena Bibi dan Ken sudah bilang begitu, kebetulan ada
sesuatu yang ingin aku ceritakan pada kalian."
"Edward, apa ada masalah
penting?" tanya Emilia.
Edward merapikan jasnya dan berkata
sambil tersenyum, "Bukan masalah besar. Aku hanya dapat sedikit bocoran
dari dalam. Kalau berhasil, aku mungkin bisa menghasilkan empat triliun.
Emilia, aku ingin tahu, apa kalian tertarik?"
Deg!
Tamara dan Ken langsung terkesiap.
Empat triliun!
Dari mata keduanya jelas terlihat
keserakahan dan kegembiraan.
Emilia mengerutkan kening dan
bertanya, "Bilang dulu, bocoran tentang apa?"
"Begini. Ada sebidang tanah di
sebelah timur kota yang akan segera dikembangkan. Keluarga Halim menggunakan
koneksi kami untuk mengambil alih semuanya lebih awal," jawab Edward
dengan datar.
"Sebenarnya, Keluarga Halim bisa
mengambil kesempatan besar ini sepenuhnya. Tapi aku juga harus berbagi
informasi ini padamu, Emilia dan juga Grup Sebastian. Lagi pula, nggak akan
lama lagi, kita juga akan menikah, 'kan?"
No comments: