Bangkit dari Abu Kembalinya Nathan ~ Bab 135

Bab 135

 

Nathan berkata dengan nada datar, "Aku hanya nggak ingin orang-orang nggak berguna ikut campur dalam kerja sama kita. Bu Emilia, jangan lupa bahwa setengah dari kekuatan pengambilan keputusan proyek ini masih ada di tanganku."

 

Tamara dan Ken sangat kesal, tetapi mereka tidak berani mengatakan apa-apa. Keduanya hanya bisa memendam amarah dalam hati.

 

Tamara dan Ken tentu ingin mengandalkan Emilia yang cakap untuk menghasilkan uang dari proyek tersebut.

 

Namun jika Nathan tidak setuju, mereka terpaksa harus meninggalkan tempat itu dengan patuh.

 

Emilia berkata dengan serius, "Jangan khawatir, Pak Nathan. Ibu dan adikku nggak akan menyalahgunakan proyek Gluton. Aku pasti akan memisahkan masalah kerjaan dengan masalah pribadi!"

 

"Tapi pemikiran dan sikap Pak Nathan sungguh mengagumkan."

 

Selesai berbicara, Emilia pun berjalan memasuki kantor proyek sambil memasang ekspresi dingin.

 

Tamara tersenyum bangga dan berkata, "Nathan, Emilia adalah putriku kesayanganku dan dia juga kakak kandungnya Ken. Orang luar sepertimu nggak pantas bersaing dengan kami, jadi menyerahlah!"

 

Nathan sama sekali tidak merasa terganggu, tetapi dia hanya tersenyum dan berkata, "Kini aku akhirnya mengerti mengapa Emilia terkadang begitu bodoh."

 

"Ternyata ini karena gen keluarga. Kalian sekeluarga benar-benar punya garis keturunan yang kuat."

 

Tamara dan Ken langsung marah. Keduanya ingin menelan Nathan hidup-hidup.

 

"Bajingan ini berani menghina orang seperti itu. Aku pasti nggak akan membiarkannya begitu saja."

 

Lagi-lagi Tamara kehilangan kesabarannya.

 

Sayangnya, Nathan tidak menghiraukannya sama sekali dan berjalan ke ruang proyek dengan cepat.

 

Di dalam ruangan ada Pak Henry dari Grup Makarim yang berperut buncit, Lelaki itu sedang bersandar di sofa dan merokok bersama lima pengawalnya.

 

Begitu masuk ke dalam, Emilia langsung mencium bau asap yang memenuhi ruangan itu. Namun, dia hanya menahan diri dan tidak mengatakan apa-apa.

 

Pak Henry menyeringai dan berkata, "Bu Emilia sudah datang. Ayo, silakan duduk."

 

Emilia berkata dengan nada dingin, "Pak Henry, sebelum kita membahas kerja sama, bisakah kamu menurunkan kakimu dari meja dulu?"

 

Tahi lalat hitam besar di mulut Pak Henry bergetar. Dia berkata sambil tertawa, "Bu Emilia, apa kamu memandang rendah diriku? Kalau memang begitu, kita juga nggak perlu bahas kerja sama lagi hari ini."

 

Emilia mengerutkan kening. Dia baru saja mau bicara.

 

Ken yang berdiri di belakang sudah maju lebih dulu dan berteriak, "Pak Henry, memangnya kamu siapa? Beraninya kamu bicara seperti itu kepada kakakku?"

 

"Ya sudah kalau nggak mau bahas 'lagi. Cepat bangkit dan enyah dari sini."

 

Pak Henry yang sedang duduk di sofa tiba-tiba berdiri sambil memasang ekspresi galak di wajahnya. "Bajingan kecil, kamu pikir kamu siapa? Apa kamu berhak mengajariku di sini?"

 

"Asal Grup Sebastian kalian tahu, bahan-bahan yang kalian inginkan semuanya ada di Grup Makarim kami. Lantaran sikap kalian seperti itu, aku akan tegaskan satu hal di sini. Siap-siap saja proyek kalian akan dibatalkan."

 

Selesai berbicara, Pak Henry bersiap pergi bersama pengawalnya.

 

Emilia buru-buru mencairkan ketegangan itu sambil berkata, "Pak Henry, adik saya nggak tahu apa-apa dan sudah membuat Anda tersinggung. Tolong jangan anggap serius kata-katanya."

 

"Anda duduk dulu. Kita bisa bahas baik-baik."

 

Setelah menenangkan Pak Henry, Emilia berbalik dan menatap Ken dengan dingin.

 

"Diamlah. Kalau kamu masih ikut campur, keluarlah dari sini."

 

Ken tertegun, tetapi amarahnya masih tidak berkurang." Kak, bos menyebalkan ini terlalu memandang tinggi dirinya sendiri. Lihat sikapnya, seolah-olah kita sedang memohon padanya. Aku sungguh sulit menoleransinya."

 

Mendengar itu, Nathan hanya bisa menggelengkan kepalanya.

 

Dengan temperamen adiknya Ken, akan aneh jika mereka tidak mendapat masalah cepat atau lambat.

 

Bab Lengkap

Bangkit dari Abu Kembalinya Nathan ~ Bab 135 Bangkit dari Abu Kembalinya Nathan ~ Bab 135 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on May 15, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.