Bab 178
Nathan melangkah maju dan berkata
dengan serius, " Kamu dalam bahaya, aku pasti akan datang, sekalipun harus
melewati badai dan lautan api."
Regina tiba-tiba merasa terharu dan
langsung menangis.
"Nathan, kamu tahu nggak, kamu
itu benar-benar menyebalkan? Berbaliklah. Aku nggak ingin kamu melihatku
menangis. Asal kamu tahu saja, aku bukan menangis karena kamu."
Nathan kebingungan karena dia belum
pernah melihat sosok Nona Regina yang begitu lembut dan penuh kasih sayang.
Bibi Eva yang menatap mereka berdua
langsung menggertakkan giginya dan berkata, "Aku paling benci lihat orang
bermesraan di hadapanku."
"Nak, karena kamu berani datang,
aku akan bunuh kamu duluan. Biarlah gadis mati ini karena patah hati.
Hahaha...."
Ada kilatan dingin yang melintas di
mata Nathan. "Ok. Kebetulan aku juga ingin membunuhmu."
Ekspresi Bibi Eva berubah gelap. Dia
bergegas berlari ke depan, mencengkeram tangannya, dan bersiap untuk
mencabik-cabiknya.
Swush, swush, swush!
Terdengar ledakan suara di udara.
Cakar di tangan Bibi Eva begitu menyilaukan.
Regina menyeka air matanya dan
berkata dengan gugup, "Hati-hati, Nathan. Wanita tua ini master Kekuatan
Gelap."
Tatapan mata Nathan berubah dingin.
Bagi orang awam, master Kekuatan Gelap mungkin merupakan tingkat kekuatan yang
menakutkan.
Namun baginya, kekuatan seperti itu
bukanlah apa-apa.
"Nona Regina itu temanku.
Melihatnya menangis seperti itu, aku merasa sangat bersalah. Jadi kamu... mati
saja!"
Kata-kata dingin baru saja keluar
dari mulut Nathan.
Seluruh tubuhnya sudah bergerak.
Seakan-akan emosinya sudah sampai
titik puncak. Dia langsung mengepalkan tinjunya.
Bibi Eva merasakan angin kencang
bertiup di wajahnya, seolah-olah yang datang ke arahnya bukanlah tinju Nathan.
Sebaliknya, binatang buas yang
mengaum dan bisa dengan mudah menghancurkan tubuh kurusnya hingga
berkeping-keping.
"Gawat! Bocah ini juga seorang
master!"
Dalam sekejap, pemikiran ini melintas
di benak Bibi Eva. Detik selanjutnya, dia sudah diserang oleh rasa sakit yang
teramat sangat!
Argh!
Cakarnya yang bisa merobek bodi mobil
dengan mudah diserang balik oleh Nathan. Satu per satu jarinya langsung patah.
Bukan hanya itu saja!
Tinju Nathan terus bergerak maju
hingga mengenai dadanya dengan keras, lalu berhenti.
Diikuti benturan keras, Bibi Eva
langsung ambruk.
Karena kekuatan yang ditahannya telah
mencapai tingkat yang tak terbayangkan, mendadak muncul sebuah lubang di
punggungnya yang mengeluarkan darah dan makin lama makin membesar.
Bibi Eva memuntahkan seteguk darah
segar. Tubuhnya terlempar ke belakang, dan menghantam batang pohon dengan
keras. Tubuhnya yang bungkuk itu langsung meluncur ke tanah.
"Ba... bagaimana mungkin? Kamu
sepertinya bukan master biasa. Ada yang aneh dengan kekuatanmu. Jangan -jangan kamu...."
Bibi Eva yang saat ini benar-benar
terkejut. Matanya dipenuhi kengerian.
Hanya dengan satu pukulan, Nathan
hampir membuat master Kekuatan Gelap sepertinya kehilangan nyawa.
Seberapa hebat kekuatan yang
dimilikinya?
Apalagi, bocah di hadapannya ini
masih sangat muda.
Menjelang kematiannya, Bibi Eva
memikirkan satu kemungkinan yang tidak mampu dia percayai.
Namun sudah terlambat. Dia sudah
tidak bisa berbicara lagi.
Setelah memuntahkan seteguk besar
darah, dia terjatuh ke tanah dan mati.
Matanya terbuka lebar dan tampak
mengerikan.
Tubuh Regina langsung membeku.
Nathan membunuh Bibi Eva hanya dengan
satu pukulan?
Membunuh master bela diri yang
dibayar mahal oleh Keluarga Suteja mereka?
Sebenarnya seberapa kuat pria ini?
Nona Regina menatap Nathan dengan
saksama. Hatinya bergetar
Setelah Nathan masuk, dia baru
berkata, "Dokter Nathan, kamu menyelamatkanku lagi. Aku nggak tahu harus
bagaimana berterima kasih padamu."
No comments: