Bangkit dari Abu Kembalinya Nathan ~ Bab 182

Bab 182

 

Regina yang berdiri di samping menyaksikan adegan ini dengan bengong.

 

Tak disangka, Dokter Nathan begitu penyayang? Apa yang harus dia lakukan? Makin dilihat, dia makin menyukai pria itu. Bahkan, dia berharap bisa menikah dengan pria itu dan punya anak sekarang juga

 

Saat ini, terdengar keributan di luar.

 

Billy dan anak buahnya bergegas mendekat.

 

Saat melihat Nathan dan Regina, master paling hebat di Keluarga Suteja itu jelas memperlihatkan ekspresi panik di wajahnya. Namun, hanya sesaat. Dia menenangkan emosinya dengan cepat.

 

"Nona, nggak kusangka, kamu akan menemukan truk berisi tanaman obat ini lebih cepat dariku. Nona, kamu memang pintar. Kamu pantas menjadi generasi muda paling hebat dari Keluarga Suteja kita!"

 

Billy tertawa dan langsung memuji Regina.

 

Padahal, dia barusan dengan arogannya meyakinkan Regina bahwa dia pasti akan menemukan truk tanaman obat.

 

Regina tersenyum dan berkata, "Paman Billy, kamu juga sudah bekerja keras. Yang paling penting, kita sudah menemukan tanaman obatnya."

 

"Tanaman obat sudah ditemukan, tapi apa Nona sudah menangkap bajingan yang berani membawa pergi truk-truk ini?" tanya Billy.

 

Regina menggelengkan kepalanya dan berkata, "Saat kami datang, sudah nggak ada orang di sini, jadi aku juga nggak yakin siapa pelakunya."

 

Ekspresi wajah Billy baru kembali tenang, seolah-olah dia lega mendengar jawaban itu.

 

Nathan yang berdiri di dekatnya bisa melihat semuanya dengan jelas. Dia tiba-tiba bertanya, "Paman Billy sepertinya sangat khawatir dengan pelaku yang mencuri tanaman obat ini. Apa Paman Billy tahu siapa pelakunya? 11

 

Wajah Billy langsung berubah. Dia mendengus dingin." Bagaimana aku bisa tahu? Kalau aku tahu, aku pasti sudah menghabisinya dari awal."

 

Nathan tersenyum dan berkata, "Paman Billy, kamu bilang kamu nggak tahu siapa pelakunya, tapi mengapa kamu terlihat sangat kesal saat melihat Nona Regina berhasil menemukan tanaman obat kembali?"

 

Raut wajah Billy makin buruk. Dia berkata dengan marah, "Nak, omong kosong apa yang kamu bicarakan? Aku setia kepada Keluarga Suteja. Aku berani bersumpah. Apalagi, aku juga yang melihat Nona tumbuh dewasa."

 

"Nona menemukan tanaman obat dan bisa meminimalisasi kerugian perusahaan. Aku tentunya sangat senang, mana mungkin aku kesal?"

 

"Apa ini pertama kalinya Paman Billy datang ke kebun obat desa ini?" tanya Nathan tiba-tiba.

 

Billy tercengang. Dia tidak tahu apa yang sedang direncanakan Nathan, tetapi dia tetap menjawab, "Tentu saja. Aku biasanya mengikuti kepala keluarga atau petinggi Keluarga Suteja. Aku nggak perlu repot-repot datang ke tempat kecil seperti ini."

 

Nathan tersenyum. "Kalau begitu, aku ingin tanya, Paman Billy belum pernah datang ke sini, jadi tentunya nggak tahu apa-apa tentang desa ini."

 

"Kalau begitu, bagaimana Paman Billy bisa menemukan gua rahasia ini?"

 

Mendengar pertanyaan itu, Billy langsung terdiam dan kebingungan.

 

"Paman Billy nggak perlu sibuk memeras otak untuk mencari alasan. Hanya ada jalan kecil di luar, berkelok-kelok, dan ditutupi berbagai macam tumbuhan," tambah Nathan.

 

"Paman Billy yang asli penduduk kota belum pernah datang ke sini sebelumnya, tapi bisa menemukan tempat ini. Aku bahkan mengira kampung halaman Paman Billy ada di kebun obat desa ini."

 

"Nathan, Paman Billy berasal dari sekte bela diri, mana mungkin dia bisa penduduk desa ini?" kata Regina.

 

Nathan tersenyum. "Kalau begitu, Paman Billy bisa menemukan tempat ini pasti karena dipandu oleh seseorang."

 

Mendengar perkataan Nathan, ekspresi Billy langsung berubah muram, tetapi dia hanya menggertakkan giginya dan tidak mengatakan apa pun.

 

Nathan tersenyum sinis, kemudian kembali menambahkan, "Setelah dipikir-pikir, orang yang membawa Paman Billy ke sini, selain pelaku yang mencuri tanaman obat, seharusnya nggak ada orang lain lagi."

 

Ekspresi Regina tetap tenang. Dia tidak terlihat kesal ataupun marah, tetapi hanya menatap tajam Billy.

 

Di bawah tatapan Regina yang terlihat tenang, tetapi tajam itu, Billy pun tersenyum sinis. "Nak, kamu bicara begitu banyak, bukankah hanya untuk menuduh aku berkomplot dengan pelaku, 'kan?"

 

Bab Lengkap

Bangkit dari Abu Kembalinya Nathan ~ Bab 182 Bangkit dari Abu Kembalinya Nathan ~ Bab 182 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on May 21, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.