Bangkit dari Abu Kembalinya Nathan ~ Bab 102

Bab 102

 

Pak Samuel sangat perhatian dan segera memerintahkan pengawal untuk mengambil Daun Tujuh Bintang untuk Nathan.

 

Dokter Bayu merasa bingung dan bertanya, "Dokter Nathan, Daun Tujuh Bintang ini punya zat yang sangat beracun. Kamu ingin menginginkannya untuk apa?"

 

"Untuk memurnikan obat!" jawab Nathan.

 

Dokter Bayu tertegun dan berkata, "Dokter Nathan bisa memurnikan obat?"

 

Nathan tersenyum dan berkata, "Tahu sedikit!"

 

Pak Samuel bertanya dengan penasaran, "Tuan Nathan, Dokter Bayu, apa ada yang istimewa tentang pemurnian obat yang barusan kalian bicarakan itu?"

 

Dokter Bayu berkata dengan emosi, "Pak Samuel, memurnikan obat adalah metode pengobatan rahasia kuno, yang sudah ada sejak zaman dulu. Sebenarnya memurnikan obat juga disebut sebagai memurnikan pil."

 

"Asal menguasai metode rahasianya dan mencampur berbagai ramuan ajaib untuk membuat obat, kita bisa mendapatkan pil yang punya khasiat mujarab. Contohnya, Pil Mujarab dari Gunung Grima. Itu juga hasil dari pemurnian obat. Khasiatnya sangat terkenal baik di Isernia maupun di luar negeri, apalagi harganya juga nggak ternilai!"

 

Setelah mendengar itu, Pak Samuel memandang Nathan dengan kaget dan berkata, "Tuan Nathan punya kemampuan yang hebat. Aku mengagumimu."

 

"Persediaan Pil Mujarab dari Gunung Grima sangat terbatas. Kakekku pernah pergi ke Gunung Grima beberapa kali sebelumnya, tapi selalu pulang dengan kecewa," kata Regina.

 

"Hanya ada segelintir orang di Isernia yang menguasai metode pemurnian obat, tapi mereka semua dari kalangan tingkat atas, apalagi sudah diwariskan selama lebih dari seribu tahun."

 

Berbicara sampai di sini, mata indah Regina langsung tertuju pada Nathan.

 

Pria ini benar-benar sulit ditebak.

 

Regina terus menerus mengatakan kepada dirinya sendiri bahwa lelaki yang dia temui ini sangat hebat dan sangat berkuasa.

 

Namun, Regina berulang kali menyadari bahwa ini semua jauh melampaui pemikirannya.

 

"Tuan Nathan adalah orang yang sangat berbakat. Satu pot Daun Tujuh Bintang sepertinya nggak cukup untuk mengungkapkan rasa terima kasihku padamu. Aku masih perlu memperlihatkan ketulusan hatiku."

 

Saat ini, Samuel berbicara lagi sambil tersenyum.

 

Dokter Bayu dan Regina saling berpandangan dan tersenyum. Keduanya tahu apa yang dimaksud oleh Pak Samuel.

 

Tampaknya dia ingin mengambil langkah ke depan dan berniat untuk mengenal Nathan lebih dalam.

 

Dokter Bayu dan Regina memahami tindakan pemimpin besar Beluno mereka ini.

 

Bagaimana pun, kemampuan yang diperlihatkan Nathan begitu hebat, jadi mustahil wali kota tidak terpikat.

 

"Tuan Nathan nggak tertarik dengan uang. Kalau begitu, kita bicarakan hal lain saja. Haha. Mari mengobrol!"

 

"Ya, ada sebidang tanah kosong di sebelah barat kota yang akan segera dikembangkan. Pernyataannya akan segera keluar. Nggak banyak, hanya sekitar 20 triliun ...."

 

"Saat ini, terdapat kesenjangan besar dalam industri farmasi Beluno. Aku menyelenggarakan pertemuan beberapa waktu lalu dan memutuskan untuk mendukung perkembangannya."

 

"Di antara beberapa keluarga bangsawan, industri yang dikendalikan oleh Keluarga Halim telah menyusut drastis dalam beberapa tahun terakhir ini. Posisi Keluarga Halim di Beluno agak goyah!"

 

Setelah menyelesaikan kata-katanya dalam satu tarikan napas, Pak Samuel pun mengambil gelas teh di depannya dan mulai menyesapnya.

 

Kemudian, dia tersenyum pada Nathan dan berkata, " Tuan Nathan, aku barusan nggak mengungkapkan informasi penting, 'kan?"

 

"Ini hanya obrolan biasa. Jangan dianggap serius. Cukup dengar saja."

 

Nathan tertawa, tetapi dia sangat kooperatif. "Jangan khawatir, Pak Samuel. Kami nggak mendengar apa pun barusan."

 

Dokter Bayu tersenyum lebar. "Pak Samuel mengabdikan diri untuk pembangunan Beluno, mana mungkin membocorkan informasi penting begitu saja? Kami nggak akan menganggap serius. Kami hanya dengar saja.

 

Regina tersenyum dan berkata, "Apa yang baru saja dikatakan Pak Samuel? Mengapa aku nggak dengar apa pun? Kita barusan hanya membahas masalah cuaca, kan, Dokter Nathan?"

 

"Nona Regina benar. Kita barusan hanya membahas masalah cuaca."

 

"Haha. Cuaca hari ini sangat cerah!"

 

Gadis licik dari Keluarga Suteja ini membuat semua orang tertawa.

 

Bab Lengkap

Bangkit dari Abu Kembalinya Nathan ~ Bab 102 Bangkit dari Abu Kembalinya Nathan ~ Bab 102 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on May 09, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.