Bangkit dari Abu Kembalinya Nathan ~ Bab 36

Bab 36

 

Kali ini, Nathan tidak menggubrisnya lagi dan fokus menyelamatkan orang.

 

Dia mengeluarkan satu per satu jarum perak di tangannya dan mulai menusuk beberapa titik akupunktur utama Clarisa.

 

Di saat bersamaan, Nathan menekan titik akupunktur dengan satu tangan untuk menghentikan penyebaran racun dalam tubuh Clarisa.

 

Teknik misterius dan terampil itu membuat Tiara seketika tercengang.

 

"Kamu... kamu bisa menggunakan teknik penekanan titik akupunktur dan penyegelan meridian?"

 

Nathan berkata dengan nada tidak puas, "Bukankah teknik ini yang bisa dilakukan oleh siapa saja?"

 

Emosi Tiara mulai mendidih. Dia bahkan hampir muntah darah.

 

Bisa dilakukan oleh siapa saja?

 

Bagaimana pria ini bisa berkata seperti itu?

 

Kakeknya yang sudah menghabiskan seumur hidupnya menjadi dokter kini telah berusia lebih dari delapan puluh tahun, tetapi beliau baru mulai mempelajari dasar-dasar teknik penekanan titik akupunktur dan penyegelan meridian.

 

Sebaliknya, teknik Nathan sudah begitu dalam dan hebat.

 

Andai kakeknya, dokter genius Bayu, melihat kejadian ini, kemungkinan besar beliau akan merasa sangat tertekan!

 

Racun dalam tubuh Clarisa dikeluarkan melalui satu per satu jarum perak.

 

Tak lama kemudian, belasan jarum perak itu telah berubah kotor dan hitam.

 

"Dokter Nathan, kamu hebat!"

 

Regina tersenyum gembira. Bahkan, sempat terbersit keinginan untuk langsung mencium Nathan.

 

Dia menatap Tiara, lalu berkata sambil tersenyum, " Tiara, apa kamu sudah yakin sekarang?"

 

Sayangnya, Tiara masih keras kepala dan berkata, " Jarum perak sudah digunakan untuk mendetoksifikasi sejak zaman kuno. Siapa pun yang mempelajari pengobatan pasti tahu hal ini, jadi bukanlah hal yang perlu dibanggakan."

 

Liam segera menimpali. "Masuk akal. Tiara bukanlah dokter biasa. Dia sudah menangani pasien yang nggak terhitung jumlahnya setiap hari."

 

"Dia itu kepala Rumah Sakit Perdana dan terbiasa menangani penyakit parah. Gigolo ini bisa melakukan detoksifikasi racun juga membuktikan bahwa Tiara pandai mengendalikan bawahannya."

 

Regina tersenyum dingin. "Terserah kalian mau bilang apa. Pokoknya, Dokter Nathan yang terbaik."

 

Nathan mencabut kembali satu per satu jarum perak, kemudian berdiri. "Baiklah, semua racun di tubuh Clarisa telah dikeluarkan."

 

Setelah mengucapkan terima kasih kepada Nathan, Regina pun bertanya kepada Clarisa, "Bu Clarisa, bagaimana kondisimu?"

 

Wajah Clarisa masih sedikit pucat, tetapi dia sudah bisa bergerak. "Nona, aku sudah baikan."

 

Regina berkata dengan nada tegas, "Bagaimana kamu bisa diracuni? Apa kamu masih ingat?"

 

Clarisa berpikir sejenak, kemudian berkata dengan malu, "Pagi ini, aku masih baik-baik saja. Setelah Nona pergi rapat, aku kembali ke kantor untuk mengambil berkas untukmu."

 

"Karena mengira Nona mungkin nggak sempat minum kopi lagi, jadi aku menghabiskannya dan berencana untuk membuatkan yang baru untukmu. Setelah itu, aku pingsan dan nggak ingat lagi!"

 

Liam tampak emosi dan langsung berkata, "Cepat selidiki hal itu!"

 

"Bisa-bisanya ada orang yang berani meracuni orang Grup Suteja-ku. Aku nggak akan melepaskannya begitu saja. Dia pasti akan mati mengenaskan!"

 

Tiara juga berkata dengan ekspresi dingin, "Jelas sekali. Mereka pasti mengincar Regina, tapi rencana mereka malah nggak sengaja dirusak oleh Sekretaris Clarisa."

 

"Regina, cepat selidiki dari mana datangnya kopimu pagi ini. Kita pasti akan menemukan pelakunya."

 

Regina merenung dalam diam dan menatap Nathan." Dokter Nathan, bagaimana menurutmu?"

 

Nathan berkata dengan nada datar, "Kalau aku berada di posisi Nuna Regina, aku bukan hanya nggak akan melakukan penyelidikan besar-besaran, tapi aku juga akan segera merahasiakan berita mengenai Sekretaris Clarisa yang diracuni."

 

Kalimat itu seketika mengejutkan Regina, Tiara, dan juga Liam.

 

"Bodoh! Tapi aku memahami dirimu. Selain tahu sedikit ilmu medis, kurasa otakmu juga kurang tanggap dalam hal lain!"

 

Liam mendengus dingin. Dia menganggap usulan Nathan sama sekali tidak masuk akal.

 

Tiara juga mengerutkan kening dan berkata, "Nathan, kalau kamu nggak mengerti, jangan sembarangan bicara.

 

"Sekarang petunjuknya sudah sangat jelas. Ada orang yang meracuni kopi Regina dan ingin mengincarnya. Apa kamu masih nggak mengerti?"

 

Nathan berkata dengan dingin, "Jadi menurutmu, asalkan memeriksa dari mana datangnya kopi itu, kita bisa menemukan pelakunya?"

 

"Kalau begitu, aku tanya lagi, untuk perusahaan sebesar Grup Suteja, apa kamu tahu seberapa banyak gelas kopi yang diantar setiap harinya?"

 

"Bagaimana kalau ada yang meracunimu di tengah proses pengantaran, tahukah kamu siapa orangnya? Tiara, aku sudah bilang sebelumnya, selain dada besarmu, nggak ada lagi yang perlu kamu banggakan!"

 

"Bajingan, kamu...."

 

Tiara sungguh kehabisan kata-kata. Dia merasa malu sekaligus bercampur marah.

 

Siapa yang dipandang rendah bajingan ini?

 

Nathan hanya memasang ekspresi datar dan melirik Liam. "Kamu juga bodoh. Kamu sekarang menyebarkan berita bahwa Sekretaris Clarisa baik-baik saja, bukankah itu sama saja dengan memberi tahu pelaku yang meracuninya?"

 

Bab Lengkap

Bangkit dari Abu Kembalinya Nathan ~ Bab 36 Bangkit dari Abu Kembalinya Nathan ~ Bab 36 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on May 03, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.