Bangkit dari Abu Kembalinya Nathan ~ Bab 112

Bab 112

 

Sebelum Nathan menjawab.

 

Tamara sudah lebih dulu memakinya. "Nathan, mengapa kamu begitu suka membual?"

 

"Jelas-jelas Edward yang membantu kami dari belakang. Apa kamu begitu nggak tahu malu?"

 

Nathan mendengus dingin. "Edward yang membantu kalian? Tapi mengapa orangnya nggak kelihatan? Apa mungkin Tuan Edward yang sudah melakukan perbuatan baik, tapi akan begitu rendah hati dan nggak pamer?"

 

Tamara yang diserang balik dengan pertanyaan itu langsung terdiam. Raut wajahnya juga sangat jelek.

 

Emilia juga heran. Mengapa Edward masih belum datang padahal masalah sudah berakhir?

 

Apa Edward tidak menerima pesannya?

 

Atau ada alasan lainnya?

 

Tepat di saat ini, sebuah mobil sport melaju kencang dan berhenti di depan bank. Edward langsung keluar dari mobil dengan tergesa-gesa

 

"Emilia, maaf. Tadi ada urusan, jadi aku datang terlambat."

 

Begitu turun dari mobil, Edward segera minta maaf, seolah-olah dia punya alasan.

 

Tamara tersenyum dan berkata, "Sudah kubilang, Edward pasti membantu kita dari belakang. Kalau bukan karena Edward, mana mungkin Pak Samuel bisa memihak kita?"

 

"Pak Alfian, kepala Bank Beluno, barusan nggak menyetujui pinjaman. Dia bahkan ingin menyentuhku, tapi sekarang semuanya sudah teratasi," terang Emilia.

 

Edward emosi mendengar itu. "Beraninya orang mesum ini menyerangmu? Jangan khawatir, Emilia. Aku akan membuat bajingan ini nggak bisa bertahan hidup di Beluno lagi."

 

"Berani-beraninya dia mengincar tunanganku. Jangankan dia hanya seorang kepala bank kecil, sekalipun dia seorang pejabat tinggi, aku juga bisa membuatnya menanggung konsekuensi."

 

Ken berkata dengan kagum, "Kak Edward memang hebat. Kamu begitu mendominasi."

 

Edward tampak serius dan melambaikan tangannya sambil berkata, "Ini salahku. Aku kurang pertimbangan dalam masalah ini hingga hampir membuat Emilia mendapat masalah. Emilia, aku minta maaf. Aku harus introspeksi diri!"

 

Tamara sangat senang dengan sikap sopan yang ditunjukkan Edward.

 

Menantunya ini memang rendah hati.

 

Padahal dia tidak melakukan kesalahan, tetapi dia masih bersikeras menanggung semua tanggung jawab.

 

Pria baik seperti inilah pasangan yang tepat untuk putrinya.

 

Rasa tidak senang yang tadinya sempat muncul di dalam hati Emilia juga telah menghilang.

 

Ini baru Edward yang dia kenal. Pria ini sangat bertanggung jawab, cakap, punya tradisi keluarga yang baik, dan juga punya sikap seorang pria sejati.

 

"Nathan, ayo ikut makan bersama kami. Aku juga ingin mengucapkan terima kasih untuk kejadian hari ini."

 

Emilia memandang Nathan dan mengajaknya sambil tersenyum.

 

Nathan berkata dengan nada datar, "Nggak perlu berterima kasih. Lantaran Bu Emilia merasa Tuan Edward -lah yang membantumu, sebaiknya kamu berterima kasih padanya saja."

 

Emilia mengerutkan kening. Dia merasa ada sesuatu yang aneh di balik kata-kata Nathan.

 

Tamara berkata dengan marah, "Nathan, kamu cemburu pada Edward kami, 'kan? Emilia sudah berbaik hati mengajakmu makan. Jangan nggak tahu berterima kasih! 11

 

"Nathan, kamu sekarang puas, 'kan? Kakak iparku, Tuan Edward-lah yang meminta bantuan Pak Samuel dari belakang. Apa lagi yang ingin kamu katakan?" seru Ken sambil mendengus dingin.

 

Nathan berkata dengan cuek, "Harus aku akui, semua anggota Keluarga Sebastian kalian memang sama."

 

Ken merasa bangga. "Apa maksudmu? Apa kamu ingin mengatakan kami punya mata yang tajam dan bisa melihat kemunafikanmu?"

 

Nathan menatapnya dan berkata dengan nada datar, " Bukan. Yang aku maksud barusan adalah kalian semua sama bodohnya!"

 

"Sialan ...."

 

Ken tampak emosi.

 

Emilia langsung menghentikannya. "Ken, jangan bicara lagi."

 

Dia menatap Nathan dan berkata dengan nada tegas, " Nathan, kamu memang banyak membantuku dalam masalah pinjaman. Tapi aku rasa kamu sudah keterlaluan. Bisa-bisanya kamu menghina orang lain sesuka hati!"

 

Edward tersenyum dan berkata, "Nathan, aku tahu apa yang kamu pikirkan. Kamu kira aku takut mati dan nggak mau membantu, 'kan?"

 

"Aku nggak peduli Tuan Edward membantu atau nggak," kata Nathan sambil tersenyum.

 

Bab Lengkap

Bangkit dari Abu Kembalinya Nathan ~ Bab 112 Bangkit dari Abu Kembalinya Nathan ~ Bab 112 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on May 10, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.