Bangkit dari Abu Kembalinya Nathan ~ Bab 41

Bab 41

 

Liam merasakan kepalanya berdengung dan tekanan darahnya melonjak.

 

Permintaan bajingan ini terlalu tinggi. Tindakannya sudah kelewat batas.

 

Grup Suteja memang kaya, tetapi 200 miliar juga bukanlah jumlah yang kecil.

 

"Baiklah, aku akan memberimu 200 miliar. Tapi ingat, kalau kamu ketahuan membocorkan masalah ini pada Regina, siap-siap saja bakal ada orang yang datang mengambil nyawamu."

 

Anehnya, Liam tidak lagi menawar permintaan Nathan dan juga tidak marah. Sebaliknya, pria itu malah menyepakatinya.

 

Dia pun kembali ke ruangannya dan menyerahkan sebuah cek kepada Nathan.

 

Melihat deretan angka nol yang tertera di cek itu, hati Liam seperti disayat sembilu.

 

"Tuan Liam sangat murah hati. Tenang saja, aku nggak akan membocorkan masalah ini pada Nona Regina. Kalau aku berani melanggar janjiku, aku pasti akan terkena racun yang mematikan."

 

Nathan mengambil cek tersebut. Pria itu bahkan bersumpah kalau-kalau Liam tidak memercayainya.

 

Melihat Nathan yang pergi dengan gembira, Liam langsung mendengus dingin. "Bodoh. Beraninya kamu memerasku?"

 

Dia mengeluarkan teleponnya dan menghubungi sebuah nomor

 

"Kak Arjun, ini aku, Liam. Tolong utus anak buahmu untuk membunuh seorang bajingan."

 

"Aku tahu harga kalian di Gluton tinggi, tapi aku nggak kekurangan uang. Aku akan memberimu 40 miliar."

 

Setelah meletakkan ponselnya, sudut bibir Liam terangkat membentuk seringaian.

 

"Dasar bajingan, kamu kira 200 miliar-ku begitu mudah diperas?"

 

"Aku hanya berpura-pura putus asa demi menurunkan kewaspadaanmu. Asalkan anak buahnya Kak Arjun membunuhmu, uang itu otomatis akan kembali di tanganku."

 

Liam memang kejam, tetapi Nathan juga tidak berniat untuk setia padanya.

 

"Nona Regina, aku kembalikan cek ini pada pemilik aslinya!"

 

Tanpa berbasa-basi, Nathan langsung melapor!

 

Regina terkejut dan bertanya, "Dokter Nathan, dari mana kamu mendapatkan cek 200 miliar yang dikeluarkan Grup Suteja kami?"

 

Nathan tersenyum dan segera menceritakan segala yang berhubungan dengan Liam.

 

Dia juga menekankan Liam kemungkinan besar adalah pelaku di balik masalah racun itu.

 

"Aku pasti akan membunuh bajingan ini."

 

Regina sangat marah. Dia tidak menyangka bahwa orang yang menargetkannya ternyata anggota Keluarga Suteja sendiri.

 

Dia segera memanggil pengawalnya dan bersiap untuk menangkap Liam.

 

Nathan menghentikannya dan berkata dengan tegas, " Nona Regina, percuma saja kamu menangkapnya sekarang karena kita masih belum punya bukti nyata."

 

"Kalau aku jadi kamu, aku akan menunggu dan melihat apa yang terjadi selanjutnya. Begitu bukti ditemukan, aku akan membuatnya dikurung dalam penjara!"

 

Setelah emosinya mereda, Regina kembali sadar dan setuju dengan pendapatnya. "Dokter Nathan, kamu benar. Aku sudah terlalu impulsif."

 

"Sudah dari dulu Liam ingin merebut Grup Suteja dari tanganku. Masalah yang dia buat untukku sudah bukan sekali atau dua kali. Aku seharusnya menyadarinya dari awal."

 

Setelah terdiam sejenak, Regina pun bertanya dengan gugup, "Dokter Nathan, bisa dikatakan kamu sekarang termasuk bermusuhan dengan Liam, apa dia nggak melakukan apa pun padamu?"

 

Nathan berkata, "Aku baik-baik saja. Aku hanya bersumpah, kalau mengungkapkan hal ini padamu, aku akan terkena racun mematikan."

 

"Hah?"

 

Regina langsung merasa bersalah. "Dokter Nathan, kenapa kamu mengucapkan sumpah yang begitu kejam?"

 

"Nggak bisa. Kalau terjadi sesuatu padamu, aku pasti nggak akan melepaskan Liam begitu saja."

 

Ekspresi Regina saat ini tampak seperti wanita garang yang tengah melindungi suaminya. Hal ini tentu membuat Tiara mengerutkan kening.

 

"Nathan, kamu juga termasuk seorang dokter. Seharusnya kamu mengerti bahwa sumpah seperti ini nggak boleh sembarangan dibuat."

 

Tiara menatap Nathan dan menceramahinya.

 

Bajingan ini terlalu gegabah. Dia bahkan begitu kejam terhadap dirinya sendiri.

 

Nathan berkata dengan nada acuh tak acuh. "Nggak apa-apa. Lagi pula, nggak peduli racun apa pun yang ada di dunia ini, aku bisa menyembuhkannya."

 

Uh!

 

Kedua gadis itu baru menyadari bahwa Nathan sedang memasang jebakan untuk Liam.

 

Tiara menyeringai. "Maksudmu, kamu kebal terhadap semua racun? Suka kali membual!"

 

Nathan tidak menjelaskan terlalu banyak padanya.

 

Seperti sumpah yang baru saja dia buat, dia bahkan berani membuat ribuan kali dalam sehari.

 

Lantaran berdasarkan keterampilan medis yang dimiliki Nathan, dia memang kebal terhadap semua racun. Kemampuannya sangat luar biasa!

 

Bab Lengkap

Bangkit dari Abu Kembalinya Nathan ~ Bab 41 Bangkit dari Abu Kembalinya Nathan ~ Bab 41 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on May 03, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.