Bangkit dari Abu Kembalinya Nathan ~ Bab 133

Bab 133

 

Mendadak keheningan melanda keduanya.

 

Setelah hening beberapa lama, Emilia tak kuasa menahan diri untuk bertanya, "Nathan, apa kamu masih benci sama aku sampai sekarang?"

 

Nathan tertawa dan berkata, "Bu Emilia, kamu sudah terlalu banyak berpikir. Mengapa aku harus benci padamu? Aku senang kamu bisa menikah dengan putra keluarga kaya."

 

Emilia tampak bingung dan bergumam, "Tapi entah apa yang terjadi pada diriku. Edward sudah kembali dan dia juga melamarku, tapi aku sama sekali nggak merasa senang."

 

Emilia berkata dengan cuek, "Itu masalah Bu Emilia sendiri dan nggak ada hubungannya denganku."

 

"Apa kamu sekarang bahkan nggak bisa dengar aku bicara?" kata Emilia dengan kesal.

 

Nathan menatap Emilia dengan dingin hingga wanita itu menghindari tatapannya karena takut. Kemudian, Nathan pun berkata dengan nada datar, "Emilia, aku yang dulu sudah terlalu banyak mendengarkanmu, baik di saat kamu senang ataupun nggak senang. Aku selalu menemanimu dalam diam."

 

"Tapi pada akhirnya kamu lebih memilih pria lain. Kamu merasa aku terlalu biasa dan nggak pantas untukmu."

 

"Kamu sendiri yang memilih jalan itu, jadi entah kamu mau bertahan di jalan itu atau nggak, sudah bukan urusanku lagi. Karena kita sudah nggak punya hubungan.

 

Emilia menarik napas dalam-dalam. Tatapan matanya kembali tajam. "Apa pun yang terjadi, aku yakin pilihanku nggak akan salah."

 

"Setidaknya untuk saat ini, karier dan kehidupanku terus berkembang."

 

Nathan tertawa. "Benarkah? Kalau begitu, aku harap Bu Emilia bisa terus berjaya dan memimpin Keluarga Sebastian menjadi keluarga terpandang."

 

Emilia berkata dengan percaya diri, "Nathan, aku tahu kamu nggak berharap demikian. Tapi aku benar-benar punya keyakinan untuk memimpin Keluarga Sebastian tumbuh selangkah demi selangkah."

 

"Kalau kamu nggak percaya, tunggu dan lihat saja nanti!

 

Ada sedikit nada ejekan yang muncul dari kata-kata Nathan.

 

Wanita makin lama makin sombong.

 

Sayangnya, dia juga masih bodoh seperti dulu.

 

Hanya dengan mengandalkan Emilia sendirian, apa wanita itu mengira dia bisa memimpin Grup Sebastian berkembang pesat?

 

Tanpa Emilia sadari, di sekelilingnya kini sudah terdapat lubang-lubang hitam. Misalnya, Edward....

 

Nathan bahkan sudah memprediksikan bahwa masalah besar akan segera menimpa Grup Sebastian.

 

Saat melewati deretan dealer mobil, Nathan memintanya untuk berhenti.

 

Emilia menghentikan mobil dan bertanya dengan bingung, "Ada apa?"

 

Nathan membuka pintu mobil. "Bukan apa-apa. Kebetulan lewat dealer mobil. Aku juga pengin beli mobil biar praktis mau ke mana-mana."

 

Emilia keluar dari mobil dan menyarankan, "Nathan, kalau kamu ingin beli mobil, kita bisa pergi ke bagian barat kota."

 

Deretan toko ini penuh dengan mobil mewah, termasuk Mercedes-Benz, BMW, Audi, dan Porsche. Emilia takut Nathan hanya akan mempermalukan dirinya sendiri.

 

Namun, Nathan hanya berkata dengan nada datar, " Nggak usah, di sini saja. Lagian, hanya alat transportasi saja."

 

Ketika melewati mobil Porsche yang dipajang, seorang karyawan wanita mendekat dan bertanya, "Tuan, apa Anda ingin membeli mobil?"

 

Nathan mengedarkan pandangannya ke sekeliling. Terakhir, tangannya menunjuk Panamera berwarna hitam dan berkata, "Yang itu saja. Tolong bantu selesaikan prosedurnya."

 

Karyawan wanita itu tercengang. "Tuan, apa ingin langsung melakukan prosedur sekarang?"

 

Ini adalah mobil mewah yang bernilai belasan miliar. Ini pertama kalinya karyawan wanita bertemu dengan pelanggan yang membeli mobil dengan cepat, akurat, dan lugas.

 

Emilia mengikutinya dan mengingatkannya dengan suara kecil, "Nathan, mobil ini sangat mahal. Kamu yakin mau beli?"

 

Nathan berkata dengan nada heran, "Lagian sudah datang ke sini, tentu saja harus beli. Kenapa nggak beli?"

 

Emilia tampak marah. Dia curiga apa Nathan tidak tahu harga mobil mewah itu.

 

Jika tidak, dari mana dia punya kepercayaan diri untuk membeli Porsche, apalagi mobil itu versi eksekutif yang paling mahal saat ini.

 

Nathan sendiri telah mengeluarkan kartu dan meminta karyawan untuk melakukan pembayaran.

 

Srek!

 

Faktur senilai lebih dari enam miliar perlahan-lahan dicetak keluar dari mesin.

 

Karyawan wanita itu sangat gembira. Dia kini memperlakukan Nathan penuh dengan sanjungan dan rasa hormat.

 

Di zaman sekarang ini, mereka yang bisa membeli mobil mewah seharga miliaran tanpa berpikir panjang sudah pasti bukanlah orang biasa.

 

Emilia juga tercengang. Dia menatap deretan angka panjang pada faktur itu dengan heran.

 

Dalam sekejap, Nathan telah menghabiskan miliaran untuk membeli mobil. Dari mana pria ini mendapatkan uang sebanyak itu?

 

Bab Lengkap

Bangkit dari Abu Kembalinya Nathan ~ Bab 133 Bangkit dari Abu Kembalinya Nathan ~ Bab 133 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on May 12, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.