Bab 200
Untuk merobohkan dan merenovasi
kembali Klub Balavan tentunya membutuhkan waktu.
Nathan menyerahkan segalanya pada
Regina. Dengan begitu, dia akan punya waktu luang.
Saat kembali ke Cusio, hari sudah
sore.
Ketika matahari terbenam, Nathan
melepas kemejanya dan mulai berlatih di halaman.
Seorang lelaki tua berpakaian
tradisional sedang duduk di samping meja batu di bawah pohon tua di halaman.
Sambil menyeruput teh, dia berkata
sambil tersenyum, " Tinju Tuan Muda makin lama makin terlihat alami. Aku
hanya melihat tingkat keterampilan seperti ini pada mantan kepala keluarga
sebelumnya!"
Nathan sibuk meninju dan bertanya
dengan datar, "Si Tua, kapan kamu datang?"
Bima, orang paling kaya di Beluno,
yang mana Nathan memanggilnya dengan sebutan 'Si Tua' itu terkekeh dan berkata,
"Aku baru saja sampai. Melihat Tuan Muda nggak ada di sini, aku pun
membuatkan sepoci teh."
"Tuan Muda, barang-barang yang
kamu punya di sini punya kualitas terbaik!"
Menghadap matahari terbenam, kekuatan
tinju Nathan menjadi lebih terkendali dan kuat, seperti guntur yang teredam.
"Bima, aku bukan lagi tuan muda.
Kelak jangan bahas hal ini lagi."
"Selain itu, di tempat keçil
seperti Beluno, kita hanya periu menjalani hidup kita sendiri dengan baik. Aku
nggak ingin dengar kamu panggil aku "Tuan Muda' lagi.”
Bima perlahan meletakkan cangkir teh
di tangannya dan berkata dengan tegas, "Di depan orang lain, aku
memanggilmu Tuan Nathan karena itu hal yang perlu aku rahasiakan. Tapi
bagaimanapun juga, aku masih termasuk pelayanmu."
"Kamu adalah putra keluarga
kerajaan Anggoro dan juga majikanku. Hal itu nggak perlu diragukan lagi."
Nathan tidak mengatakan apa-apa,
tetapi di wajah tenangnya ada sedikit tatapan dingin.
Bima berkata dengan hati-hati,
"Tuan Muda, setelah bertahun-tahun berlalu, apa kamu sungguh nggak ingin
kembali ke ibu kota untuk mengunjungi kepala keluarga dan anggota Keluarga
Anggoro lainnya?"
Nathan berkata dengan nada dingin,
"Bagi putra keluarga kerajaan Anggoro, masa lalu bagaikan fatamorgana dan
sudah nggak ada lagi."
"Sekarang, aku bukan lagi putra
keluarga kerajaan. Aku juga nggak punya hubungan apa pun dengan keluarga
kerajaan Angoro yang agung dan perkasa."
Mata Bima memerah. Dia langsung protes.
"Tapi Tuan Muda, darah yang mengalir di tubuhmu adalah darah keluarga
kerajaan Anggoro. Nggak peduli bagaimana kamu menyangkalnya, itu adalah fakta
yang nggak bisa diubah."
"Pola naga hitam dengan pupil
merah darah di dadamu melambangkan keluarga kerajaan paling berkuasa di negara
ini. Sekalipun masih bisa bersembunyi sekarang, juga nggak mungkin bisa seumur
hidup."
Tinju Nathan membelah udara,
menimbulkan ledakan sonik yang tajam.
"Aku nggak pernah berpikir untuk
menyembunyikannya.
"Aku hanya menunggu. Saat
kekuatanku pulih sepenuhnya dan semua segel di tubuhku terangkat, aku akan
pergi ke ibu kota kekaisaran."
Nathan berbicara sambil menghadap ke
arah ibu kota kekaisaran utara. Nada suaranya nyaring disertai dengan niat
membunuh yang tak berujung, seolah-olah ada gairah darah yang mengalir deras di
dadanya.
Bima menggertakkan giginya dan
berkata, "Ini baru Tuan Muda yang aku kenal. Tuan Muda yang gigih dan
nggak tertandingi."
"Putra dari Keluarga Anggoro
lahir tanpa jurang di bawah kakinya dan hanya ada jalan yang mulus. Kalimat ini
adalah hadiah yang diberikan oleh Penguasa Isernia pada keluarga kerajaan
Anggoro di hari kelahiranmu! Sudah bertahun-tahun berlalu, aku memang melupakan
banyak kejadian di masa lalu, tapi kalimat ini satu-satunya hal yang nggak
pernah kulupakan!"
Nathan menarik napas dalam-dalam. Dia
berhenti berlatih, lalu melambaikan tangannya dan berkata, " Jangan bahas
tentang ibu kota kekaisaran lagi sekarang. Kamu datang mencariku karena masalah
lain, 'kan?"
Bima tersenyum dan berkata, "Aku
memang nggak bisa menyembunyikan sesuatu di depan Tuan Muda. Aku datang ke sini
untuk memberi tahu Tuan Muda bahwa keberadaan Teratai Sanoya telah
ditemukan!"
Nathan terkejut. "Oh? Di
mana?"
Teratai Sanoya, salah satu ramuan
legendaris.
Di zaman sekarang ini, tanaman
seperti itu sudah jarang ditemukan.
Jika Nathan ingin menerobos tiga
segel bela diri dalam tubuhnya dan kekuatannya kembali ke tingkat puncak, dia
membutuhkan Teratai Sanoya ini.
Dia sudah mengumpulkan beberapa
ramuan legendaris di antaranya.
No comments: