Bangkit dari Abu Kembalinya Nathan ~ Bab 94

Bab 94

 

Ken yang barusan ditampar langsung menutupi wajahnya dan tidak berani mengatakan sepatah kata pun.

 

Dia hanya bisa memelototi Nathan dengan matanya yang berapi-api.

 

Saat mendengar kerja sama mereka akan dibatalkan, Emilia ketakutan hingga wajahnya memucat. "Pak Yandi, aku minta maaf kepadamu di sini. Aku minta maaf karena adikku sudah menyinggungmu."

 

Pak Yandi mendengus dingin dan berkata, "Nggak ada gunanya minta maaf padaku. Semua yang ada di sini diputuskan oleh Pak Nathan."

 

Emilia tampak kesal. Apa dia juga harus minta maaf kepada Nathan?

 

Namun saat melihat ekspresi mengerikan di wajah Pak Yandi, jika dia tidak meminta maaf, sepertinya tanah panti asuhan ini akan lepas dari tangannya.

 

Setelah ragu beberapa saat, Emilia menggertakkan giginya dan berkata, "Maaf, Pak... Pak Nathan!"

 

Nathan mencibir dan berkata, "Bu Emilia, ternyata ada saat di mana kamu harus tunduk kepada orang lain juga?

 

Emilia menggertakkan giginya dan berkata, "Nathan, kamu menggunakan pengaruh Tuan Bima dan sengaja mempermalukanku di sini. Apa kamu puas?"

 

Tatapan mata Nathan berubah dingin. Wanita ini masih bodoh seperti biasanya.

 

Menggunakan pengaruh Bima untuk mempermalukannya?

 

Jika Nathan sungguh-sungguh ingin mengambil tindakan terhadap Keluarga Sebastian, dia bisa melakukannya dengan mudah, tanpa perlu bantuan dari siapa pun.

 

Saat ini, barulah Nathan bereaksi kembali.

 

Masalah yang disebut Bima di telepon barusan ternyata berkaitan dengan Emilia. Lelaki tua itu ingin membuat mereka berdua kembali bersama.

 

Nathan telah ditipu oleh lelaki tua itu!

 

Pak Yandi pun berkata, "Bu Emilia, mulai sekarang Pak Nathan akan bertanggung jawab penuh dalam proyek kerja sama dengan Grup Sebastian kalian. Semoga kerja sama kalian berjalan dengan lancar dan menyenangkan!"

 

Selesai mengatakan itu, dia pun berlalu dari sana.

 

Begitu melihat di sana tidak ada orang lain lagi, Tamara segera bertanya, "Nathan, sejak kapan kamu menjadi pimpinan Grup Nugroho?"

 

Emilia juga bertanya dengan curiga, "Nathan, apa benar hubunganmu dengan orang paling kaya di Beluno sedalam itu?"

 

Nathan sebenarnya tidak ingin mengatakan apa pun, tetapi melihat tatapan curiga mantan pacarnya, dia langsung berkata dengan nada dingin, "Apa hubunganku dengan Tuan Bima itu penting bagi Bu Emilia?"

 

"Atau Bu Emilia menyesal setelah mengetahui hubunganku dengan Tuan Bima?"

 

Emilia menggelengkan kepalanya dan berkata, "Aku nggak pernah menyesali keputusan yang kubuat."

 

"Kuakui, kamu banyak berubah setelah kita putus, tapi Nathan, perilakumu benar-benar membuatku kecewa. Menurutku, itu semua sangat kekanak-kanakan."

 

Nathan berkata dengan cuek, "Aku nggak peduli dengan penilaianmu. Apalagi, aku juga nggak membutuhkannya. Sekarang, mari kita bahas masalah penting."

 

Emilia mengerutkan kening. "Proyek panti asuhan nggak kecil. Tuan Bima membiarkan orang yang nggak tahu apa -apa sepertimu menjadi penanggung jawab? Apa dia menganggap ini semua sebagai lelucon?"

 

Nathan menatapnya dengan ekspresi datar, "Grup Nugroho punya kendali penuh dalam proyek ini. Dengan kata lain, aku termasuk atasanmu di sini, Bu Emilia."

 

"Bu Emilia, kamu nggak merasa kata-kata yang kamu gunakan untuk berbicara dengan atasanmu terlalu lancang?"

 

Emilia menarik napas dalam-dalam. Dia terpaksa menahan emosi dalam hatinya dan berkata dengan nada dingin, "Maaf, Pak Nathan. Barusan aku sudah membuatmu tersinggung."

 

"Tapi aku masih ingin mengingatkan satu hal. Milik orang lain nggak akan menjadi milikmu. Keberhasilan sementara seperti ini bukanlah apa-apa."

 

Nathan berkata dengan ekspresi santai, "Orang paling kaya mendukungku, Nona Regina juga mendukungku, apa yang perlu aku takutkan? Mengandalkan orang lain untuk bertahan hidup, bukankah itu hal yang sangat enak?"

 

Emilia mendengus dingin. Benar saja, pria ini benar-benar telah mencapai tahap 'tidak tertolong lagi'.

 

Di sisi lain, kediaman Samuel, wali kota Beluno.

 

Banyak petinggi Beluno yang datang berkunjung, tetapi ekspresi wajah mereka tampak sangat serius.

 

Di dalam kamar, Pak Samuel tengah berbaring di tempat tidur, yang mana dikelilingi berbagai peralatan medis canggih.

 

Para dokter dan profesor dari komunitas medis Beluno tidak tahu harus berbuat apa dan hanya bisa menghela napas.

 

Bab Lengkap

Bangkit dari Abu Kembalinya Nathan ~ Bab 94 Bangkit dari Abu Kembalinya Nathan ~ Bab 94 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on May 09, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.