Bangkit dari Abu Kembalinya Nathan ~ Bab 58

 

Bab 58

 

Edward tersenyum dan berkata, "Nathan, aku memahami perasaanmu. Hatimu nggak nyaman karena melihat aku akan menggunakan Raja Berlian untuk melamar Emilia."

 

""Tapi seharusnya kamu tahu kalau nggak ada barang yang nggak bisa aku dapatkan di Beluno ini. Sekalipun kamu nggak senang, kamu juga nggak bisa berbuat apa-apa."

 

"Jadi, sebaiknya kamu serahkan saja padaku dengan patuh. Aku nggak keberatan membiarkanmu menghasilkan komisi. Dengan begitu, kamu juga nggak melakukan pekerjaan dengan sia-sia!"

 

Mendengar itu, Nathan langsung tersenyum.

 

"Awalnya, kukira Raja Berlian nggak ada gunnya disimpan olehku. Karena kalian berdua tertarik, aku juga bisa memberikannya kepadamu. Bisa dianggap ini juga situasi saling menguntungkan!"

 

"Tapi sekarang aku sudah berubah pikiran. Aku beri tahu kalian, jangan harap kalian punya peluang untuk mendapatkan Raja Berlian!"

 

Nathan bukan orang yang tidak punya emosi. Lantaran mereka begitu sombong, Nathan juga harus memberinya pelajaran.

 

Jangan buang-buang waktu untuk hal kecil dalam hidup. Sekalipun kamu peduli, juga tidak akan ada hasilnya.

 

Namun, terkadang hal seperti ini sangat mengganggu, jadi dia harus menyingkirkannya.

 

Edward tersenyum sinis dan berkata, "Nathan, kamu benar-benar percaya diri sekali!" 1

 

"Kamu mungkin masih belum tahu dengan kemampuanku."

 

"Sejujurnya, kalau bukan karena Emilia, kamu kira aku akan bersikap sopan padamu?"

 

Nathan tersenyum santai. "Dari perkataan barusan, Tuan Edward ingin menghukum dokter kecil sepertiku?"

 

Edward mendengus dingin. "Jangan menganggap dirimu sangat hebat. Terus terang saja, kamu hanyalah pesuruhnya Tuan Bima."

 

"Aku sudah tahu semua kelakuanmu di masa lalu. Kalau aku menginginkan berlian itu, aku hanya perlu menelepon Tuan Bima. Apa kamu benar-benar berpikir kamu sangat hebat?"

 

Nathan berkata dengan nada datar, "Aku bukan apa-apa. Sebaliknya Tuan Edward, kamu paling hebat."

 

"Tapi aku tetap mengatakan hal yang sama. Jangankan kamu putra sulung dari Keluarga Halim, sekalipun ayahmu datang dan menginginkan Raja Berlian, aku juga nggak akan memberikannya!"

 

Wajah Edward seketika berubah muram. "Baiklah. Kalau begitu, kita tunggu dan lihat saja!"

 

Beraninya pecundang ini menantangnya berulang kali. Dia benar-benar cari mati!

 

Namun, dia tidak terburu-buru untuk memberinya pelajaran Dia harus membiarkan semua orang menyaksikan bagaimana dia selangkah demi langkah menaklukkan Emilia.

 

Dengan cara seperti ini, Edward baru akan merasakan kepuasan untuk pencapaiannya.

 

Emilia menatap Nathan dan menggelengkan kepalanya, " Nathan, aku benar-benar nggak tahu mengapa kamu melakukan ini!"

 

"Sebelumnya kamu memprovokasi Arjun dari Gluton, Edward-lah yang menyelamatkanmu. Apa harga dirimu begitu rendah hingga kamu nggak tahan melihat orang lain lebih baik darimu?"

 

Nathan tersenyum sinis. "Emilia, kamu tahu nggak? Kamu itu seperti wanita bodoh yang sok suci!"

 

"Kamu...."

 

Emilia sangat marah.

 

Dia tidak tahan lagi. Setelah putus dengannya, Nathan makin acuh tak acuh dan kasar padanya.

 

Dia lebih terbiasa dengan Nathan yang dulunya begitu lembut padanya.

 

Setelah meninggalkan kediaman Sebastian, hari sudah malam.

 

Nathan naik taksi dan kembali ke tempat tinggalnya.

 

Begitu turun dari mobil, terdengar suara mengejek.

 

"Eh, bukankah ini Dokter Nathan? Sekarang kamu begitu hebat, bahkan mampu tinggal di kawasan Cusio!"

 

Nathan berbalik dan menatap Tiara, yang mengenakan pakaian olahraga karena baru saja kembali dari joging. Dia menatapnya sambil tersenyum sinis.

 

Nathan tidak terlalu suka dengan wanita ini, jadi dia memalingkan kepalanya dan berjalan pergi. Dia tidak ingin menghiraukannya.

 

Namun, Tiara mengikutinya dan mencibir, "Nathan, katakan yang sebenarnya padaku, apa rumah ini dibeli Regina untukmu?"

 

Nathan berkata dengan nada datar, "Aku nggak tahu apa yang kamu bicarakan. Aku sudah tinggal di sini dari dulu.

 

Tiara tersenyum sinis. "Kamu tinggal di sini dari dulu? Lantas, mengapa aku nggak pernah melihatmu sebelumnya?"

 

"Cusio di Beluno termasuk kawasan yang elit. Kalau bukan Regina yang membelikannya untukmu, apa kamu kira aku akan percaya?"

 

Nathan mengangkat bahu dan berkata, "Aku nggak peduli kamu percaya atau nggak."

 

"Tapi sebaiknya kamu bersikap sopan padaku. Karena tanpa bantuanku, kamu nggak akan pernah bisa menikmati kebahagiaan yang diberikan oleh seorang pria dalam hidupmu!"

 

Bab Lengkap

Bangkit dari Abu Kembalinya Nathan ~ Bab 58 Bangkit dari Abu Kembalinya Nathan ~ Bab 58 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on May 06, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.