Bangkit dari Abu Kembalinya Nathan ~ Bab 34

Bab 34

 

Setelah diperiksa, Nathan memastikan bahwa racun yang dalam tubuh Clarisa sama dengan racun yang menginfeksi Elin terakhir kali.

 

Metode yang digunakan oleh lawan sangatlah canggih. Orang-orang biasa memang sulit untuk menyadarinya.

 

Regina bertanya dengan gugup, "Dokter Nathan, apa kamu bisa mengeluarkan racun itu?"

 

Nathan mengangguk sambil berkata, "Bukan masalah besar."

 

Nathan mengeluarkan jarum perak yang dibawanya dan bersiap untuk melakukan detoksifikasi.

 

"Tunggu sebentar!"

 

Diiringi teriakan dingin, sekelompok orang pun masuk ke dalam.

 

Regina menoleh dan mengerutkan kening. "Liam, apa yang ingin kamu lakukan?

 

Pria yang memimpin itu mengenakan jas, tampak seperti seorang pria terhormat.

 

Liam Suteja, kakak sepupunya Regina, dan juga salah satu dari Empat Tuan Muda Beluno.

 

"Regina, Clarisa diracuni. Jelas ada orang yang mengincar Keluarga Suteja kita. Apa kamu masih nggak sadar?" seru Liam dengan dingin.

 

Regina memasang ekspresi dingin. "Lalu?"

 

"Lalu? Tentu saja suruh gigolo yang kamu 'pelihara' ini enyah secepatnya dari sini. Biarlah orang-orangku yang mengurusi masalah ini. Kamu nggak perlu ikut campur lagi!"

 

Liam melirik Nathan dengan tatapan meremehkan.

 

Regina bersikap acuh tak acuh. "Kamu yang menangani masalah ini? Memangnya kamu tahu racun apa yang ada dalam tubuh Clarisa? Apa orang-orangmu punya kemampuan untuk mendetoksifikasinya?"

 

Liam tersenyum. Dia menepukkan tangannya sebanyak dua kali. ""Tiara, giliranmu bertindak!"

 

Tiara, kepala rumah sakit, yang mengenakan jas putih bergegas masuk sambil membawa kotak medis.

 

Regina baru saja mau bersiap angkat bicara.

 

Tiara mendahuluinya. "Regina, biarlah aku yang mengobati Clarisa lebih dulu."

 

Regina berkata dengan nada tidak senang, "Tiara, apa kamu nggak melihat bahwa aku sudah meminta Nathan untuk menyelamatkannya?"

 

Tiara berkata dengan tegas, "Regina, nyawa orang dipertaruhkan. Ini bukanlah hal yang bisa kamu jadikan sebagai lelucon."

 

"Nathan hanyalah seorang dokter kecil di rumah sakit kami. Jujur saja, aku masih ragu dengan keterampilan medisnya!"

 

Saat melihat jarum perak di tangan Nathan, tatapan meremehkan di wajah Tiara bertambah jelas.

 

"Nathan, di zaman sekarang ini, kamu masih menggunakan barang-barang kuno seperti ini?"

 

"Aku sarankan, sebaiknya simpan kembali semuanya dan jangan bermain trik lagi. Sekarang ini zaman sains. Pengobatan tradisional sudah lama tersingkirkan."

 

Nathan mengangkat alisnya dan berkata, "Jadi, kepala rumah sakit sekarang meremehkan pengobatan tradisional?"

 

Tiara sudah mulai mendetoksifikasi racun Clarisa. Dia berkata tanpa mengangkat kepalanya, "Nggak, aku hanya nggak percaya pada keterampilan medismu."

 

Nathan sama sekali tidak terlihat marah. Dia hanya tersenyum dan berkata, "Kalau begitu, kenapa kamu masih memintaku mengobati penyakitmu?"

 

Tiara tersenyum sinis. "Nathan, aku minta kamu mengobatiku bukan karena aku mengagumi keterampilan medismu."

 

"Aku berasal dari keluarga medis. Kakekku juga seorang dokter genius yang terkenal di Beluno. Terus terang saja, dalam hal keterampilan medis, aku sama sekali nggak menganggapmu sebagai sainganku."

 

"Jadi, aku bisa memintamu mengobati penyakitku juga karena aku nggak punya pilihan lain lagi."

 

Nathan tersenyum. "Aku mengerti. Maksudmu, kamu nggak punya banyak harapan. Jadi, kamu hanya ingin menguji peruntunganmu, 'kan?"

 

Tiara berkata dengan dingin, "Terserah saja kalau kamu ingin menafsirkannya seperti itu."

 

"Tentu saja, aku masih punya niat lain, yaitu membiarkan Regina melihat sifat aslimu dan menyerah sepenuhnya!"

 

Regina berkata dengan nada serius, "Tiara, menurutku prasangka burukmu terhadap Nathan sudah berlebihan."

 

"Bukannya aku berprasangka buruk padanya, tapi pria ini menginginkan hal yang mustahil dia dapatkan," jawab Tiara.

 

"Regina, kamu dan aku tumbuh bersama. Kamu adalah nona besar Keluarga Suteja. Sebaliknya, dia bukanlah siapa-siapa. Aku hanya ingin dia mengetahui kesenjangan di antara kalian berdua!"

 

Liam tersenyum sinis dan ikut menambahkan. "Regina, belakangan ini kamu sudah terlalu dekat dengan gigolo ini. Nyonya Besar sudah nggak senang. Aku sarankan, sebaiknya kamu nggak membuat kesalahan."

 

"Kalian nggak perlu ikut campur masalahku!" seru Regina dengan dingin.

 

Dari permukaan, Nathan memang tidak punya identitas ataupun status. Apalagi, pria itu baru saja dicampakkan oleh CEO cantik Grup Sebastian. Yang membuatnya menjadi bahan tertawaan di seluruh Beluno.

 

Namun, hanya Regina yang beranggapan bahwa pria ini pastilah orang hebat yang tersembunyi!

 

Saat ini, pengobatan Tiara telah selesai dan Clarisa juga perlahan siuman.

 

Tiara melepas sarung tangannya, lalu berdiri dan berkata sambil tersenyum, "Regina, Kak Liam, Clarisa sudah terselamatkan!"

 

Bab Lengkap

Bangkit dari Abu Kembalinya Nathan ~ Bab 34 Bangkit dari Abu Kembalinya Nathan ~ Bab 34 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on May 03, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.