Bangkit dari Abu Kembalinya Nathan ~ Bab 114

Bab 114

 

Edward menyeringai. "Memangnya kenapa kalau aku mengancammu? Aku ini putra sulung dari Keluarga Halim dan juga pemimpin dari Empat Tuan Muda Beluno. Kalau bukan karena takut Emilia curiga, aku pasti sudah menghabisimu dari dulu."

 

Nathan tersenyum dan berkata, "Tuan Edward begitu percaya diri? Bagaimana kalau kamu mencobanya?"

 

Edward menyipitkan matanya dan berkata dengan nada menghina, "Nathan, apa yang kamu gunakan untuk melawanku? Aku tahu kamu masih enggan melepaskan Emilia."

 

"Bagimu, Emilia mungkin wanita yang sulit kamu dapatkan. Tapi bagiku, aku bisa memilikinya dengan mudah dan bisa aku permainkan sesuka hatiku."

 

Nathan masih tetap tenang dan berkata dengan nada datar, "Hubungan Emilia dan aku sudah berakhir. Tuan Edward, kamu juga nggak perlu memamerkan keunggulanmu di hadapanku."

 

"Tapi aku ingin menyampaikan sesuatu padamu. Jangan melakukan hal-hal bodoh, karena temperamenku nggak baik. Kalau kamu masih terus melakukan hal-hal bodoh, bukan hanya kamu saja, tapi juga Keluarga Halim kalian juga nggak akan lolos!"

 

Selesai berbicara, Nathan pun berjalan memasuki ruang VIP itu sambil tersenyum, seolah-olah berhasil menyerang lawan.

 

Tatapan mata Edward begitu tajam. Dia mengepalkan tangannya erat-erat.

 

Apa yang dikatakan pecündang ini barusan?

 

Bukan hanya dirinya saja, tapi Keluarga Halim juga tidak akan lolos?

 

Sialan! Dia pikir dia siapa? Dari mana datangnya kepercayaan dirinya?

 

Berdasarkan kekuatan Keluarga Halim, menyingkirkannya hanyalah hal yang mudah sekali.

 

Namun, tidak perlu terburu-buru!

 

Setelah Edward berhasil mendapatkan Emilia sepenuhnya, barulah dia akan mempermalukan Nathan!

 

"Kak Edward, semua hidangan sudah datang. Ayo makan!"

 

Ken menghampirinya dan bertanya dengan penasaran, " Kak Edward, kamu kenapa? Kok wajahmu pucat?"

 

Edward hanya tersenyum dan berkata, "Nggak apa-apa, Ken. Aku ingin bertanya padamu."

 

"Tanyakan saja, Kak Edward," ucap Ken.

 

Edward tersenyum dan berkata, "Ken, apa pendapatmu jika aku menjadi kakak iparmu? Apa aku pantas disandingkan dengan kakakmu? Katakan yang jujur!"

 

Ken mengacungkan jempol dan berkata, "Kak Edward, kamu sangat sempurna. Tentu saja, kamu layak jadi pasangan kakakku. Kalian itu pasangan yang sangat serasi."

 

Edward tersenyum. Hatinya terasa jauh lebih lega.

 

Dia bahkan ingin Nathan mengetahui bagaimana posisinya di hadapan Keluarga Sebastian.

 

Bagi mereka, Edward sangat sempurna.

 

Jadi, dia benar-benar tidak mengerti, kualifikasi seperti apa yang dimiliki gigolo ini hingga berani melawannya?

 

Di meja makan.

 

Nathan mengambil hidangan dan menikmatinya dengan lahap, tanpa merasa sungkan sedikit pun.

 

Emilia berkata dengan tak berdaya, "Nathan, pelan-pelan makannya. Hati-hati jangan sampai tersedak."

 

Tamara memelototinya dan berbisik, "Emilia, siapa yang seharusnya kamu khawatirkan di sini? Jangan sampai salah orang!"

 

"Bu, aku hanya mengingatkannya," ucap Emilia tidak berdaya.

 

Ken menuangkan anggur merah untuk Edward dengan penuh perhatian. "Kak Edward, aku bersulang untukmu."

 

Nathan meletakkan gelas di atas meja dan berkata dengan nada datar, "Tuangkan sedikit untukku juga."

 

Ken tampak tidak senang. "Kalau mau minum, kenapa nggak tuang sendiri saja? Mengapa aku harus menuangkannya untukmu?"

 

Tamara juga tidak senang dan ikut menimpali, "Nathan, kamu kira kamu siapa? Berani menyuruh putraku menuangkan anggur untukmu?"

 

"Apa salahnya aku memintanya menuangkan anggur? Sekarang aku CEO proyek panti asuhan. Sebagai mitra bisnis, kalian mengundangku makan. Bukankah sudah seharusnya kalian yang menuangkan anggur?" ucap Nathan dengan santai.

 

"Kamu...."

 

Tamara sangat emosi, tetapi saat memikirkan identitas Nathan saat ini, dia tidak berani memakinya lagi.

 

Grup Sebastian tidak berani menyinggung bos Grup Nugroho.

 

Ken meletakkan botol anggur dan berkata dengan marah, "Kalau kamu mau minum, tuang saja sendiri. Jangan harap aku akan melayanimu di sini."

 

Nathan menyeka mulutnya dan bersiap untuk pergi. " Baiklah, karena Grup Sebastian kalian nggak memperlihatkan ketulusan, pengembangan proyek Panti Asuhan Gluton ditunda untuk sementara waktu."

 

Wajah Emilia langsung berubah. Dia mengerutkan kening. "Nathan, bukankah hanya segelas anggur? Apa kamu perlu mempermasalahkannya?"

 

Bab Lengkap

Bangkit dari Abu Kembalinya Nathan ~ Bab 114 Bangkit dari Abu Kembalinya Nathan ~ Bab 114 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on May 10, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.