Bangkit dari Abu Kembalinya Nathan ~ Bab 222

Bab 222

 

Ibu tirinya Edward tersenyum dingin dan berkata, "Nona Emilia memang hebat. Kamu bukan hanya berani menolak calon kepala Keluarga Halim secara terang-terangan."

 

"Sekarang kamu juga berani mengabaikan perkataan kepala keluarga kami. Apa kamu pikir Keluarga Sebastian sekarang sanggup melawan Keluarga Halim?"

 

Ekspresi Emilia sedikit berubah.

 

Namun sebelum dia menjawab, Thomas sudah lebih dulu menampar wajah wanita cantik di sebelahnya.

 

"Tutup mulutmu. Sejak kapan wanita sepertimu boleh ikut campur dalam masalah keluarga? Minggir."

 

Setelah melihat istrinya mundur, Thomas masih terus tersenyum ramah dan berkata, "Emilia, kamu dan Edward juga sudah lama berpacaran."

 

"Mana ada pasangan yang nggak bertengkar? Tapi belum sampai tahap putus. Begini saja. Kamu kembali dan istirahat dulu. Nanti aku akan suruh Edward mengunjungimu dan minta maaf padamu."

 

Emilia menggelengkan kepalanya. Dia sudah sangat muak dengan Edward.

 

"Maaf, Pak Thomas. Aku nggak bisa melakukannya. Sebaiknya akhiri sampai di sini saja."

 

Thomas mengerutkan kening. Ada tatapan sinis di wajahnya. "Nona Emilia. sebaiknya kamu dengarkan apa yang aku katakan."

 

"Aku harap kamu memikirkannya dengan baik. Jangan gegabah dalam membuat keputusan. Sebagai kepala Keluarga Halim, perlakuanku terhadap junior sepertimu sudah sangat baik, 'kan?”

 

Wajah Emilia langsung berubah drastis. Dia melirik Thomas.

 

Senyum di wajah Thomas membuatnya bergidik.

 

Thomas sedang memperingatkannya dan mengancamnya secara terang-terangan.

 

Edward itu bajingan, tetapi ternyata Thomas juga ingin memaksa Keluarga Sebastian.

 

Rasa menyesal dan takut langsung menyergap hati Emilia.

 

Tampaknya Grup Sebastian akan jatuh ke mulut harimau!

 

Setelah Emilia pergi.

 

Edward baru berkata dengan nada penuh kebencian, " Gadis jalang yang nggak tahu berterima kasih. Kalau bukan karena Ayah datang, aku pasti akan buat dia merasakan penderitaan karena berani menolak Keluarga Halim."

 

Ada bayangan yang menutupi wajah Thomas. Dia pun berkata dengan nada datar, "Edward, aku sudah mengajarimu berkali-kali sebelumnya."

 

"Perempuan nggak bisa dikendalikan dengan cara dipukul ataupun dimarahi. Perempuan yang bisa ditekan dengan kekerasan itu seperti hanyalah perempuan rendahan yang cuma bisa kamu gunakan untuk memuaskan hasrat sesaatmu. Selain itu, nggak ada gunanya lagi."

 

"Beda halnya dengan Emilia ini. Dia cantik dan cerdas. Yang paling penting lagi, dia juga punya Grup Sebastian yang bisa kita manfaatkan."

 

"Kamu harus taklukkan gadis ini, lalu kuasai Grup Sebastian, dan manfaatkan untuk menyelamatkan Keluarga Halim. Saat itu, Keluarga Halim pasti akan bangkit kembali dengan mudah.”

 

"Kamu mengerti? Inilah alasan aku selalu mendukungmu untuk mendapatkan hati Emilia dan juga mengapa aku berusaha membantumu memenangkan mahkota berlian agar kamu bisa melamar gadis itu."

 

Ekspresi wajah Edward tampak jauh lebih baik. Dia mendengus dingin. "Yang Ayah katakan benar. Apa pun yang terjadi, kita harus mendapatkan Grup Sebastian."

 

"Tapi aku memahami Emilia. Dia itu gadis yang sangat pemilih, bahkan sangat dingin. Setelah kejadian ini, pasti akan sulit untuk mendapatkan Grup Sebastian lagi."

 

Thomas tersenyum sinis. "Di hadapan kekuatan yang absolut, nggak ada yang namanya masalah yang sulit untuk dihadapi."

 

"Aku sudah memperingatkan gadis ini. Dia sangat pintar dan seharusnya mengerti apa yang aku maksud. Sulit bagi Grup Sebastian untuk melarikan diri sekarang."

 

Edward menggosok-gosokkan kedua tangannya. Dia tampak senang.

 

Meski dia berharap ayahnya cepat mati, dia masih harus mengakui bahwa metode yang digunakan Thomas jauh lebih berguna dibandingkan dirinya.

 

Ibu tiri Edward berkata dengan serakah, "Edward, kudengar mahkota berlian itu sudah jatuh ke tanganmu."

 

"Coba keluarkan dan tunjukkan padaku. Kalau ayahmu nggak ikut campur, kamu pasti sudah menghabiskan ratusan miliar untuk mendapatkan perhiasan mewah seperti itu."

 

Thomas juga tertawa dan berkata, "Walau aku mengucapkan kata-kata yang mengintimidasi para VIP di acara lelang dan kehilangan harga diri.”

 

"Tapi Keluarga Halim sekarang kekurangan dana dan bisnis kita juga mengalami penurunan. Dibandingkan dengan uang, harga diri bukanlah apa-apa. Selain itu, aku juga nggak punya banyak waktu lagi. Aku akan berusaha keras untuk menghemat pengeluaran kita."

 

Edward ragu sejenak, lalu berkata, "Ayah, Ibu, ada sesuatu yang ingin aku sampaikan kepada kalian."

 

"Ada apa? Bukankah kamu membeli mahkota berlian itu dengan harga 40 miliar? Bisa dikatakan, Keluarga Halim untung banyak. Meski pada akhirnya Emilia nggak menghargainya, kita masih bisa menjualnya dan pasti akan menghasilkan ratusan miliar.”

 

Bab Lengkap

Bangkit dari Abu Kembalinya Nathan ~ Bab 222 Bangkit dari Abu Kembalinya Nathan ~ Bab 222 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on May 30, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.