Bangkit dari Abu Kembalinya Nathan ~ Bab 91

Bab 91

 

Dokter Bayu berkata dengan cemas, "Tapi dokter genius kecil, kamu belum setuju untuk menerimaku sebagai muridmu. Jangan khawatir, aku tahu aturan dalam berguru. Aku pasti akan menyiapkan hadiah besar untukmu."

 

Nathan melambaikan tangannya. "Aku nggak pantas menjadi gurumu. Aku hanya bisa mengatakan, kalau situasinya memungkinkan kelak, barulah kita membicarakan hal ini lagi."

 

Melihat Nathan meninggalkan kediaman Wijaya, Dokter Bayu merasa sangat enggan.

 

Saat menoleh dan menatap cucunya, harapannya yang telah padam tiba-tiba menyala kembali.

 

"Tiara, dokter genius kecil menyembuhkan penyakitmu. Apa ada percikan api yang muncul di antara kalian berdua?" tanya Dokter Bayu sambil memasang senyum nakal.

 

"Kakek, apa yang kamu bicarakan?"

 

Wajah Tiara dipenuhi rasa malu.

 

Dia tidak mengerti mengapa kakeknya tiba-tiba berubah menjadi seperti ini.

 

Dokter Bayu berdiri sambil meletakkan kedua tangan ke belakang punggungnya. "Gadis sepertimu tahu apa? Nathan punya keterampilan medis sehebat itu di usianya yang masih muda, jelas kali dia bukan orang biasa."

 

"Aku berguru padanya juga karena ingin menjerat master besar itu di sisiku. Tapi setelah dilihat sekarang, metode ini jelas nggak memungkinkan."

 

"Dokter genius kecil itu begitu hebat, penuh semangat dan vitalitas. Dia nggak menyukai lelaki tua sepertiku, tapi apa mungkin dia nggak tergerak dengan pesona gadis sepertimu?"

 

Saat ini, Tiara baru mengerti bahwa kakeknya ingin membina hubungan dengan Nathan melalui dirinya.

 

Lebih tepatnya, dia ingin menggunakan pesona muda dan kecantikan cucunya untuk menarik perhatian Nathan.

 

Saat memikirkan hal ini, Tiara merasakan kakinya mati rasa tanpa sebab. Dia juga merasa malu sekaligus kesal.

 

"Kakek, kamu sudah berpikir terlalu banyak. Meski keterampilan medis Nathan hebat, dia juga nggak punya keistimewaan lainnya. Dia hanya seorang dokter kecil di rumah sakit kami."

 

Tiara segera mengungkapkan identitas Nathan agar kakeknya tidak memikirkan hal-hal yang tidak mungkin terjadi itu lagi.

 

Tak disangka, Dokter Bayu malah tersenyum sinis." Tiara, kamu masih muda dan nggak tahu apa-apa."

 

"Meski dia hanya dokter kecil di Rumah Sakit Perdana, apa kamu percaya semua yang kamu lihat?"

 

"Asal kamu tahu saja, siapa pun yang bisa menguasai keterampilan pengobatan kuno seperti teknik penekanan titik akupunktur dan penyegelan meridian nggak punya latar belakang yang sederhana. Aku rasa bocah ini pasti berasal dari ibu kota ataupun dari sekte tersembunyi!"

 

Tiara mengerutkan bibirnya dan tidak menjawab.

 

Karena dia sudah punya keraguan terhadap asal usul dan latar belakang Nathan saat mereka berhadapan dengan Arjun sebelumnya.

 

Dia tidak berani lagi meremehkan Nathan sekarang.

 

Bahkan, Tiara sendiri tidak menyadari bahwa dirinya makin banyak tersenyum di depan Nathan.

 

Selain itu, juga ada sedikit perasaan yang sulit untuk dijelaskan.

 

Brian yang berdiri di samping memusatkan pandangannya ke tubuh Tiara yang penuh dengan lekuk sempurna.

 

Terakhir, pandangannya terhenti pada wajah murni, cantik dan lembut gadis itu.

 

Gadis ini akan menjadi miliknya. Brian telah memutuskan hal itu sejak masih kecil.

 

Jangan harap ada yang bisa merebutnya.

 

Bocah bernama Nathan itu memang berkemampuan dan berhasil menyembuhkan penyakit Tiara.

 

Selain itu, dia juga mendapat keuntungan tanpa mengeluarkan uang sepeser pun.

 

Dulu dia hanya bisa mengawasi Tiara dari jauh dan tidak boleh bermain dengannya.

 

Kini, Tiara sudah kembali menjadi gadis normal dan tidak mengidap kelainan rahim lagi.

 

Bukankah itu berarti dalam waktu dekat, dia sudah bisa memiliki tubuh Tiara?

 

Memikirkan hal menakjubkan itu, Brian merasakan panas yang tak terlukiskan dalam hatinya. Jakunnya juga refleks bergerak naik dan turun.

 

Tepat di saat ini, Dokter Bayu tiba-tiba menerima panggilan darurat.

 

Setelah menutup telepon, dia langsung berlari keluar dengan membawa kotak medis.

 

"Tiara, istirahatlah di rumah dan fokus pulihkan tubuhmu dulu."

 

"Wali kota tiba-tiba jatuh sakit dan sekarat, jadi dia memintaku untuk segera ke sana."

 

Bagai disambar petir di siang bolong, Tiara langsung terpaku di tempat.

 

Walikota tiba-tiba jatuh sakit dan sekarat?

 

Bukankah ini perkataan yang dilontarkan Nathan saat mereka berada di arena pacuan kuda sebelumnya?

 

Jika tidak diobati tepat waktu, mungkin ada risiko kematian.

 

Mungkinkah keterampilan medis bocah ini telah mencapai tingkat yang sulit untuk dipercaya oleh semua orang?

 

Bab Lengkap

Bangkit dari Abu Kembalinya Nathan ~ Bab 91 Bangkit dari Abu Kembalinya Nathan ~ Bab 91 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on May 09, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.