Bangkit dari Abu Kembalinya Nathan ~ Bab 26

 

Bab 26

 

Putra sulung Keluarga Halim berseru sambil tersenyum, " Semuanya, minumlah sepuasnya dan bersenang-senanglah. Aku akan traktir kalian semuanya malam ini."

 

"Tuan Edward murah hati!"

 

"Tuan Edward masih sama seperti sebelumnya. Senyumnya masih begitu cerah!"

 

"Hanya CEO cantik dari Grup Sebastian-lah yang pantas mendapatkan pria tampan dan kaya seperti Tuan Edward!"

 

Para pria dan wanita di klub mengangkat gelas mereka dan terus-terusan bersorak.

 

Biaya klub Balavan masih termasuk yang paling tinggi di Beluno.

 

Hanya orang seperti putra sulung Keluarga Halim-lah yang berani mengatakan akan mentraktir semua tamu malam ini.

 

Tiara memperhatikan Edward dan Emilia yang menghilang ke ruang VIP di lantai dua. Gadis itu sama sekali tidak menyembunyikan kekagumannya.

 

"Sebelum Tuan Edward pergi ke luar negeri, dia dikenal sebagai pemuda yang romantis dan tampan di Beluno. Selain itu, dia juga termasuk lelaki idaman banyak gadis cantik."

 

"Sekarang setelah kembali dari luar negeri, kepribadiannya makin dewasa dan juga berkelas. Keluarga Halim akhirnya punya penerus. Nona Emilia sangat beruntung!"

 

Nathan mengambil anggur di depannya, lalu menyesapnya. Setelah itu, dia mengangguk dan berkata, "Anggur bagus!"

 

Tiara agak bingung. "Di saat seperti ini, kamu masih duduk di sini mencicipi anggur?"

 

Semua orang di klub mengagumi pasangan sempurna itu, tetapi pria ini malah duduk di sana sambil minum. Tiara merasa Nathan ini telah merusak suasana.

 

Namun, dia tiba-tiba teringat sesuatu. Dia memutar matanya dan menatap Nathan sambil tersenyum. " Dokter Nathan, apa hatimu terasa nggak nyaman melihat Tuan Edward didampingi oleh mantan pacarmu? Jadi, kamu memilih untuk mengusir kesedihanmu dengan anggur?"

 

Nathan tersenyum dan berkata, "Putra sulung Keluarga Halim begitu hebat. Emilia bisa mendapatkannya, tentunya aku berharap mereka bahagia. Nggak ada yang perlu aku sesalkan."

 

Mendengar itu, Tiara mengangkat alisnya. "Kamu nggak cemburu? Apa hatimu nggak merasa nggak senang?"

 

Nathan tersenyum dan bertanya balik, "Mengapa aku harus cemburu? Mengapa aku harus merasa nggak senang?"

 

Tiara berkata sambil tersenyum meledek, "Dokter Nathan, jangan berpura-pura lagi. Kamu hanyalah orang biasa. Saat melihat Tuan Edward yang mana lebih baik darimu dalam segala hal, tentu saja kamu akan merasa cemburu dan nggak senang. Ini adalah sifat naluriah manusia."

 

"Sebenarnya, kamu nggak perlu berpura-pura kuat. Kamu bisa curhat padaku. Aku nggak keberatan menghiburmu."

 

"Aku sungguh nggak merasakan hal-hal seperti itu. Terima kasih untuk perhatianmu."

 

Nathan mengangkat bahu. Ekspresi wajahnya setenang air.

 

Sebenarnya Nathan juga sempat memikirkan hal ini sebelumnya. Jika hari ini tiba, dia mungkin akan sulit menerimanya.

 

Namun di saat hari itu benar-benar tiba, Nathan menyadari emosinya begitu tenang. Bahkan, tidak ada sedikit pun gejolak dalam hatinya.

 

Alasannya mungkin karena kekuatannya sudah tinggi. Dia tidak peduli dengan hal-hal kecil seperti ini lagi.

 

Krak!

 

Sebuah belati tajam dilemparkan dan tertancap tepat di meja di depan Nathan.

 

Seorang pemuda kekar, yang mana tubuhnya dipenuhi bau alkohol menyengat dan juga tato di sekujur lengannya menatap Nathan dan bertanya dengan nada cuek, "Bocah, namamu Nathan Anggoro, 'kan?"

 

Kemunculan orang ini seketika membuat Tiara ketakutan. Apalagi setelah melihat wajah orang itu, ekspresi wajah Tiara jelas berubah.

 

"Rendra, apa maksudmu? Sepertinya Keluarga Wijaya kami nggak punya dendam dengan Gluton kalian, 'kan?"

 

Rendra menyeringai dan berkata, "Maaf, sudah mengganggu kesenanganmu, Nona Tiara."

 

"Tapi aku datang ke sini untuk mencari bocah ini. Nggak ada hubungannya denganmu."

 

Mendengar itu, Tiara diam-diam bergumam dalam hatinya, 'Gawat!'

 

'Nathan akan celaka kali ini.'

 

Nathan bahkan tidak repot-repot melirik Rendra di sampingnya dan berkata dengan nada datar, "Aku Nathan Anggoro. Ada apa?"

 

Rendra terkekeh. "Bocah, kamu benar-benar pemberani.

 

"Kamu adalah orang pertama di Beluno yang berani bersikap sombong di hadapanku. Tapi kamu akan segera melapor kepada Raja Akhirat!"

 

Kemunculan Rendra membuat banyak orang di klub memandangnya dengan curiga dan juga takut.

 

"Mengapa anak buahnya Arjun ada di sini?"

 

"Gawat. Ke mana pun anak buah ini pergi, biasanya akan ada pertumpahan darah. Kalian lihat. Sepertinya dia mengincar bocah itu."

 

"Tanpa perlu dilihat pun, bocah itu sudah pasti mati. Rendra ini pensiunan prajurit pasukan khusus. Dia punya banyak keterampilan bertarung dan bisa membunuh orang dengan satu gerakan. Entah sudah berapa banyak orang yang mati di tangannya."

 

Wajah Tiara berubah muram. Dia tampak ragu. Apa dia harus menelepon Regina dan memintanya untuk menyelamatkan Nathan?

 

Namun detik berikutnya, dia curiga bahwa pendengarannya bermasalah.

 

Bab Lengkap

Bangkit dari Abu Kembalinya Nathan ~ Bab 26 Bangkit dari Abu Kembalinya Nathan ~ Bab 26 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on May 02, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.